Kesempatan Berbenah

Selasa, 17 Februari 2015 - 11:39 WIB
Kesempatan Berbenah
Kesempatan Berbenah
A A A
MEDAN - PSMS Medan punya kesempatan berbenah sebelum Kompetisi Divisi Utama digelar. PSSI melalui PT Liga Indonesia memundurkan jadwal kompetisi dari Mei menjadi April. Mundurnya jadwal kompetisi ini diakui Pelatih PSMS Medan Edy Syahputra sebagai keuntungan.

Edy bisa menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah (PR) Ayam Kinantan yang hingga kemarin belum beres. “Kesempatan emas dengan adanya pengunduran pertandingan membuat PSMS terus berbenah diri dengan menambah amunisi untuk bertarung dalam Kompetisi Divisi Utama,” ujar Manajer PSMS Ahmad Rivai Lubis, di Stadion Kebun Bunga Medan, kemarin.

Untuk memperkuat tim jelang laga Kompetisi Divisi Utama, PSMS terus melakukan pembenahan tim dengan menambah amunisi pemain berkualitas. Sebanyak tiga pemain Persis Sorong bakal merapat untuk mengisi kekurangan skuad PSMS untuk mempertajam taji Ayam Kinantan. Ketiga pemain Persis Sorong, yakni Benisius Wakom, Oktovianus H Same, dan Yohanes Same. Para pesepak bola dari ujung negeri itu telah bersedia bergabung dengan PSMS.

“Ambisi ketiga pemain yang ingin bergabung lantaran mereka ingin menambah pengalaman dan membela PSMS yang merupakan salah satu tim besar di Liga Indonesia,” katanya. Ahmad menuturkan, Persis merupakan salah satu tim tertua di negeri Papua yang telah mencetak pesepak bola andal dan tangguh. Pemain asal Persis yang telah menorehkan prestasi, yakni Boaz Salosa dan Ortisan Salosa.

Sementara itu, prestasi yang diraih dari Kota Minyak ini tampil sebagai juara Piala Soeratin pada tahun 1987. “Sebagaimana kita ketahui, masyarakat Kota Sorong menganggap sepak bola adalah kultur dan harga diri. Sepak bola adalah olahraga favorit bagi masyarakat. Hal ini membuat para pemain asal Papua selalu tampil dengan semangat juang tinggi untuk mengandaskan perlawanan lawan,” ujarnya.

Sementara itu, CEO PSMS Sunardi A mengatakan, sosok pemain asal Papua terkenal dengan perjuangan yang pantang menyerah. Perkembangan sepak bola di belahan Timur Indonesia semakin menunjukkan perkembangan yang pesat. Hal ini dibuktikan dengan tim Persipura Jayapura yang tampil sebagai juara ISL.

Dahulu hanya ada tim Persipura. Namun, saat ini muncul Persidafon, Persiwa Wamena, Persiram Raja Ampat, dan Persis Sorong yang berlaga di Liga Nusantara. Karakter para pemain Papua merupakan pemain yang tak mengenal lelah. Dengan kehadiran tiga pemain Persis akan membuat PSMS semakin solid untuk memacu prestasi dalam Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2015 yang berada di Grup I.

Tidak dimungkiri tim-tim yang berada di Grup I juga telah mempersiapkan tim dengan matang. “Hal ini harus menjadi perhatian tim pelatih untuk mempersiapkan tim yang lebih dibandingkan tim lawan. Diharapkan dengan kehadiran tiga pemain Persis Sorong, yakni Haris Tuharea (alumnus SAD Indonesia), Juned Nurcahyo (Persib Bandung U-21), dan Safari (Persijap Jepara) dapat menambah daya gedor PSMS untuk berlaga,” tandasnya.

Edy tak memungkiri jika anak asuhnya belum menunjukkan karakter PSMS. Inilah yang akan menjadi fokus dirinya menggenjot mental anak asuhnya. Rentetan pertandingan uji coba bukan hasil yang sepatutnya bagi kontestan Divisi Utama. Parahnya, dari rangkaian uji coba tersebut, karakter PSMS belum tampak ditampilkan Tri Yudha Handoko dkk.

Edy tak menampik masih membutuhkan pemain lainnya. Skuad yang ada, Edy masih ragu akan kemampuan mereka. Untuk hal ini, mantan arsitek PS Gayo Lues tersebut membutuhkan pemain untuk posisi striker, gelandang, dan bertahan.

Haris dasril
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2316 seconds (0.1#10.140)