Mayat Otong Iyan Ditemukan Pemulung
A
A
A
MAJALENGKA - Mayat Otong Iyan (23), pemandu wisata dari 13 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saat melakukan body rafting di Gua Lalay, Desa Sukadana, Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, ditemukan, Senin (16/2/2015).
Mayat Otong Iyan ditemukan di Kali Cideres Desa Malompong, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, oleh seorang pemulung, Ma'mun Salamun, pukul 08.00 WIB. Saat itu, Ma'mun sedang mencari plastik bekas di pinggiran Kali Cideres.
"Saya mencium bau yang menyengat tidak jauh dari tempat saya mencari plastik. Saat saya menengok, ada mayat yang sudah telanjang bulat dengan perut yang membuncit," kata Ma'mun.
Melihat itu, dia pun berteriak dan sontak teriakan Ma'mun mengundang banyak warga berdatangan. "Lalu melaporkan ke aparat desa," ujarnya.
Kapolres Majalengka AKBP Suyudi Ario Seto didampingi Kapolsek Argapura, AKP Riyandi Paweka membenarkan, mayat itu memiliki tanda-tanda seperti yang dimiliki Otong Iyan.
"Saat ini mayat berada di Puskesma Maja," kata Yudi, sapaan Sayudi.
Menurut penuturan keluarga Otong Iyan, mayat yang ditemukan pemulung memiliki kesamaan dengan Otong Iyan. Mulai dari tanda lahir berwarna hitam di telapak tangan kanan dan di bagian punggung.
"Dari puskesmas nantinya akan langsung dibawa oleh keluarga," tambahnya.
Namun, pihaknya tetap akan melakukan tes DNA antara korban dengan ibu korban. "Tes DNA dilakukan di RS Hasan Sadikin," ucapnya.
Uun (53), ibu Otong Iyan, menuturkan, mayat yang ditemukan oleh pemulung sama persis dengan putranya. Hal itu bisa dilihat dari muka, tanda lahir, dan tanda fisik lainnya. "Kami yakin kalau itu mayat anak saya yang hilang delapan hari lalu," kata Uun.
Pihak keluarga, kata Uun, sudah menyiapkan semua perlengkapan untuk pemakaman Otong Iyan.
Seperti diberitakan sebelumnya, objek wisata Gua Lalay (Kelelawar) atau dikenal dengan Green Canyon, di Desa Sukadana, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memakan korban jiwa, Senin (9/2/2015) sore.
Sebanyak 13 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hanyut terseret air bah. 11 orang selamat, dua orang meninggal dunia, sementara seorang pemandu asal desa setempat, Otong Iyan, hilang.
Mayat Otong Iyan ditemukan di Kali Cideres Desa Malompong, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, oleh seorang pemulung, Ma'mun Salamun, pukul 08.00 WIB. Saat itu, Ma'mun sedang mencari plastik bekas di pinggiran Kali Cideres.
"Saya mencium bau yang menyengat tidak jauh dari tempat saya mencari plastik. Saat saya menengok, ada mayat yang sudah telanjang bulat dengan perut yang membuncit," kata Ma'mun.
Melihat itu, dia pun berteriak dan sontak teriakan Ma'mun mengundang banyak warga berdatangan. "Lalu melaporkan ke aparat desa," ujarnya.
Kapolres Majalengka AKBP Suyudi Ario Seto didampingi Kapolsek Argapura, AKP Riyandi Paweka membenarkan, mayat itu memiliki tanda-tanda seperti yang dimiliki Otong Iyan.
"Saat ini mayat berada di Puskesma Maja," kata Yudi, sapaan Sayudi.
Menurut penuturan keluarga Otong Iyan, mayat yang ditemukan pemulung memiliki kesamaan dengan Otong Iyan. Mulai dari tanda lahir berwarna hitam di telapak tangan kanan dan di bagian punggung.
"Dari puskesmas nantinya akan langsung dibawa oleh keluarga," tambahnya.
Namun, pihaknya tetap akan melakukan tes DNA antara korban dengan ibu korban. "Tes DNA dilakukan di RS Hasan Sadikin," ucapnya.
Uun (53), ibu Otong Iyan, menuturkan, mayat yang ditemukan oleh pemulung sama persis dengan putranya. Hal itu bisa dilihat dari muka, tanda lahir, dan tanda fisik lainnya. "Kami yakin kalau itu mayat anak saya yang hilang delapan hari lalu," kata Uun.
Pihak keluarga, kata Uun, sudah menyiapkan semua perlengkapan untuk pemakaman Otong Iyan.
Seperti diberitakan sebelumnya, objek wisata Gua Lalay (Kelelawar) atau dikenal dengan Green Canyon, di Desa Sukadana, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memakan korban jiwa, Senin (9/2/2015) sore.
Sebanyak 13 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hanyut terseret air bah. 11 orang selamat, dua orang meninggal dunia, sementara seorang pemandu asal desa setempat, Otong Iyan, hilang.
(zik)