Peserta Luar Kota Tampil Lebih Bersemangat
A
A
A
SURABAYA - Ajang pencarian bakat Kontes Dangdut Indonesia (KDI) kembali digelar. Kali ini tidak hanya mendatangi kotakota besar, tapi beberapa kota kecil lainnya seperti Tulungagung, Kediri, Pasuruan, dan masih banyak lagi juga didatangi langsung oleh tim KDI.
Total ada 24 kota yang akan disinggahi dan Surabaya merupakan kota ke- 14 untuk audisi KDI 2015. Bertempat di Radio Kota FM Jalan Citandui Nomor 16, audisi KDI diramaikan oleh peserta dari berbagai kota di sekitar Surabaya. Masih sama seperti tahun sebelumnya, tahun ini antusias peserta juga semakin banyak, bahkan sebagian juga berasal dari luar kota.
Misalnya, Dihliz Faradissa Yunda yang datang dari Jember sejak kemarin malam. Gadis berusia 20 tahun ini rela antre sejak pagi dan mengikuti tahapan demi tahapan dengan ditemani sang ibu. Dihliz mengaku sebelum mengikuti KDI, ia hanya belajar menyanyi secara autodidak selain itu memang terkadang juga mengisi acara pernikahan sebagai singer.
Untuk persiapan ia hanya menyiapkan fisik supaya tidak mudah lelah dan menyiapkan kostum. Kemarin saat audisi, Dihliz memilih menggunakan busana serba hitam dengan topi sedikit bling-bling warna pelangi. ”Kalau jalur musik dangdut sih memang sudah suka sejak dulu makanya juga kadang sampe diminta untuk ngisi acara pernikahan,” katanya.
Ini kali pertama Dihliz mengikuti ajang pencarian bakat sejenis. Motivasinya yakni hanya untuk menyenangkan orang tua. Lewat lagu Buaya Buntung dari Inul Daratista dan Sakitnya Tu di Sini dari Cita Citata, Dihliz tampak tidak grogi dan tetap tenang dalam menyanyi. ”Semoga saja lolos,” ujarnya seusai keluar dari ruang audisi.
Peserta lain yang tidak kalah heboh ketika mengikuti audisi KDI yakni Nency Indriawati. Dengan mengenakan busana rok warna merah marun dan atasan hitam yang sedikit menerawang Nency tampak anggun. Saat unjuk gigi di hadapan juri, Nency sempat sedikit nervous karena baru pertama kali mengikuti audisi sejenis, meski sebelumnya ia juga sering tampil di TV lokal untuk membawakan lagulagu keroncong.
”Iya basic ku sebenarnya semua lagu cuma keroncong untuk mengisi acara di TV lokal. Belum pernah ikut lomba kayak gini akhirnya aku coba, doain lolos ya,” paparnya sambil tersenyum. Saat audisi kemarin, Nency membawakan dua lagu yang menurutnya sudah mewakili permintaan juri yakni lagu Liku-Liku dari Ery Susan dan Pertemuan dari Rita Sugiarto.
Uniknya lagi, dia saat audisi tidak hanya sekadar menyanyi, tetapi juga unjuk kebolehan lewat tarian yang ia kuasai, mengingat dia juga tercatat sebagai mahasiswa semester dua Jurusan Seni Tari di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). ”Rencananya memang akan bernyanyi sambil bergoyang, tapi goyangannya dari tari-tarian yang aku bisa saja,” kata Nency, yang sehari-hari juga aktif di dunia modeling.
Mamik Wijayanti
Total ada 24 kota yang akan disinggahi dan Surabaya merupakan kota ke- 14 untuk audisi KDI 2015. Bertempat di Radio Kota FM Jalan Citandui Nomor 16, audisi KDI diramaikan oleh peserta dari berbagai kota di sekitar Surabaya. Masih sama seperti tahun sebelumnya, tahun ini antusias peserta juga semakin banyak, bahkan sebagian juga berasal dari luar kota.
Misalnya, Dihliz Faradissa Yunda yang datang dari Jember sejak kemarin malam. Gadis berusia 20 tahun ini rela antre sejak pagi dan mengikuti tahapan demi tahapan dengan ditemani sang ibu. Dihliz mengaku sebelum mengikuti KDI, ia hanya belajar menyanyi secara autodidak selain itu memang terkadang juga mengisi acara pernikahan sebagai singer.
Untuk persiapan ia hanya menyiapkan fisik supaya tidak mudah lelah dan menyiapkan kostum. Kemarin saat audisi, Dihliz memilih menggunakan busana serba hitam dengan topi sedikit bling-bling warna pelangi. ”Kalau jalur musik dangdut sih memang sudah suka sejak dulu makanya juga kadang sampe diminta untuk ngisi acara pernikahan,” katanya.
Ini kali pertama Dihliz mengikuti ajang pencarian bakat sejenis. Motivasinya yakni hanya untuk menyenangkan orang tua. Lewat lagu Buaya Buntung dari Inul Daratista dan Sakitnya Tu di Sini dari Cita Citata, Dihliz tampak tidak grogi dan tetap tenang dalam menyanyi. ”Semoga saja lolos,” ujarnya seusai keluar dari ruang audisi.
Peserta lain yang tidak kalah heboh ketika mengikuti audisi KDI yakni Nency Indriawati. Dengan mengenakan busana rok warna merah marun dan atasan hitam yang sedikit menerawang Nency tampak anggun. Saat unjuk gigi di hadapan juri, Nency sempat sedikit nervous karena baru pertama kali mengikuti audisi sejenis, meski sebelumnya ia juga sering tampil di TV lokal untuk membawakan lagulagu keroncong.
”Iya basic ku sebenarnya semua lagu cuma keroncong untuk mengisi acara di TV lokal. Belum pernah ikut lomba kayak gini akhirnya aku coba, doain lolos ya,” paparnya sambil tersenyum. Saat audisi kemarin, Nency membawakan dua lagu yang menurutnya sudah mewakili permintaan juri yakni lagu Liku-Liku dari Ery Susan dan Pertemuan dari Rita Sugiarto.
Uniknya lagi, dia saat audisi tidak hanya sekadar menyanyi, tetapi juga unjuk kebolehan lewat tarian yang ia kuasai, mengingat dia juga tercatat sebagai mahasiswa semester dua Jurusan Seni Tari di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). ”Rencananya memang akan bernyanyi sambil bergoyang, tapi goyangannya dari tari-tarian yang aku bisa saja,” kata Nency, yang sehari-hari juga aktif di dunia modeling.
Mamik Wijayanti
(bhr)