16 Preman Terjaring Razia Cempaka Lodaya

Selasa, 10 Februari 2015 - 11:56 WIB
16 Preman Terjaring...
16 Preman Terjaring Razia Cempaka Lodaya
A A A
KUNINGAN - Sebanyak 16 preman dan debt kolektor gadungan ditangkap petugas Polres Kuningan dalam Operasi Cempaka Lodaya, kemarin.

Berdasarkan pantauan, operasi yang melibatkan anggota dari Satuan Sabhara dan Reskrim Polres Kuningan tersebut difokuskan menyisir tempat-tempat yang kerap dijadikan tem pat mangkal para preman di wilayah Kecamatan Cidahu. Di antaranya warung-warung rokok pinggir jalan, pasar, tempat mangkal angkot dan portal keluar masuk truk galian pasir.

Kedatangan petugas berseragam cokelat yang turun dari mobil truk dalmas cukup mengejutkan para preman yang tengah mangkal hingga beberapa di antaranya lari tunggang langgang. Namun ada beberapa yang tak sempat lari hingga dengan mudah ditahan petugas untuk diperiksa kartu identitasnya. Beberapa yang tidak dapat menunjukkan KTP dan diketahui merupakan preman yang kerap meresahkan warga langsung diangkut menggunakan mobil dalmas untuk diamankan.

Sebanyak 13 preman yang kerap meminta jatah kepada para sopir angkot dan truk pasir berhasil diamankan petugas dalam razia tersebut. Selain itu petugas juga berhasil mengamankan tiga orang yang mengaku sebagai petugas debt kolektor salah satu perusahaan leasing di Kuningan.

“Saat diminta surat tugas dari perusahaan leasing yang dimaksud, yang bersangkutan tidak dapat menunjukkannya sehingga kami angkut,” ungkap Plt Kasat Reskrim Polres Kuningan Iptu Herrie Pramono yang memimpin razia, kemarin.

Seluruh preman tersebut kemudian dibawa ke Mapolres Kuningan untuk didata dan diberi pembinaan. Setelah mereka diberi arahan dan menandatangani kesiapan tidak akan kem bali melakukan aktivitas yang merugikan warga sekitar tersebut, para preman kemu dian dilepas untuk pulang ke rumah masing-masing dengan tertib.

Menurut Herrie, razia tersebut digelar dalam rangka cipta kondisi wilayah Kabupaten Kuningan yang aman dan nyaman. Targetnya, selain menjaring para preman yang kerap meresahkan warga juga segala hal yang berpotensi terjadi kriminalitas seperti membawa sen - jata tajam, curanmor hingga nar koba.

“Kami menyisir lokasi yang kerap menjadi tempat mangkal sekelompok orang yang dicurigai melakukan pemerasan dan meresahkan warga. Hasilnya, sebanyak 13 preman dan tiga orang debt kolektor berhasil kami tangkap karena tidak dapat menunjukkan kartu identitas dan surat tugas untuk kemudian kami beri arahan,” ujar Herrie.

Mohamad Taufik
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1487 seconds (0.1#10.140)