Gerindra Bekali Kader Pemahaman Politik
A
A
A
KULONPROGO - DPC Partai Gerindra Kulonprogo membekali seluruh kader partai dengan pengetahuan politik. Ini penting, agar kader tidak terjebak dalam kepentingan pragmatis.
Kader juga dituntut bisa mengadvokasi masyarakat dan bisa melihat potensi yang bisa dikembangkan. “Kami ingin cerdaskan kader dan warga dengan pemahaman politik yang benar,” kami Ketua DPC Partai Gerindra Kulonprogo, Hery Sumardiyanta pada peringatan Gerindra ke-7 di Wisma Sermo, kemarin. Peringatan ini ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pembekalan pendidikan politik.
Pada kesempatan ini juga dilakukan pelantikan ketua PAC Gerindra berikut pengurus ranting di setiap kecamatan. Para peserta juga diajak ikut outbound untuk meningkatkan kekompakan dan kerja sama antarkader. Kader, kata dia, menjadi ujung tombak dalam membesarkan partai. Sehingga kader harus bisa mendampingi masyarakat dalam menuntut hak-hak warga. Kader harus bisa menjadi teladan masyarakat dengan berbicara berdasarkan norma dan etika.
Cara-cara seperti ini diyakini akan mampu menarik simpati dari warga. “Gerindra bukan lagi partai kecil, kepercayaan masyarakat harus dijaga,” ujarnya. Sekretaris DPC Partai Gerindra Kulonprogo Hendra Ardiyanta mengatakan, rakyat merupakan bagian penting dalam komunikasi politik. Sehingga kader harus bisa belajar dari rakyat, agar bisa bekerja dan mengabdi untuk kepentingan rakyat. Untuk itulah, seluruh kader harus bisa melihat potensi yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Baik potensi alam pariwisata, hasil bumi, maupun keberadaan home industry. Potensi seperti inilah yang harus didorong guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Kader jangan jadi penonton, potensi yang ada harus dikembangkan,” katanya. Sementara itu Wakil Ketua DPD Gerindra DIY, yang juga Korda Kulonprogo, Mulyono mengatakan, potensi pariwisata di DIY sangat diminati wisatawan.
Namun keterbatasan bandara, menjadikan banyak wisatawan lari ke Bali. Pembangunan bandara diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kulonprogo. “Program pemerintah, tidak mungkin menyengsarakan rakyat,” ujarnya.
Kuntadi
Kader juga dituntut bisa mengadvokasi masyarakat dan bisa melihat potensi yang bisa dikembangkan. “Kami ingin cerdaskan kader dan warga dengan pemahaman politik yang benar,” kami Ketua DPC Partai Gerindra Kulonprogo, Hery Sumardiyanta pada peringatan Gerindra ke-7 di Wisma Sermo, kemarin. Peringatan ini ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pembekalan pendidikan politik.
Pada kesempatan ini juga dilakukan pelantikan ketua PAC Gerindra berikut pengurus ranting di setiap kecamatan. Para peserta juga diajak ikut outbound untuk meningkatkan kekompakan dan kerja sama antarkader. Kader, kata dia, menjadi ujung tombak dalam membesarkan partai. Sehingga kader harus bisa mendampingi masyarakat dalam menuntut hak-hak warga. Kader harus bisa menjadi teladan masyarakat dengan berbicara berdasarkan norma dan etika.
Cara-cara seperti ini diyakini akan mampu menarik simpati dari warga. “Gerindra bukan lagi partai kecil, kepercayaan masyarakat harus dijaga,” ujarnya. Sekretaris DPC Partai Gerindra Kulonprogo Hendra Ardiyanta mengatakan, rakyat merupakan bagian penting dalam komunikasi politik. Sehingga kader harus bisa belajar dari rakyat, agar bisa bekerja dan mengabdi untuk kepentingan rakyat. Untuk itulah, seluruh kader harus bisa melihat potensi yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Baik potensi alam pariwisata, hasil bumi, maupun keberadaan home industry. Potensi seperti inilah yang harus didorong guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Kader jangan jadi penonton, potensi yang ada harus dikembangkan,” katanya. Sementara itu Wakil Ketua DPD Gerindra DIY, yang juga Korda Kulonprogo, Mulyono mengatakan, potensi pariwisata di DIY sangat diminati wisatawan.
Namun keterbatasan bandara, menjadikan banyak wisatawan lari ke Bali. Pembangunan bandara diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kulonprogo. “Program pemerintah, tidak mungkin menyengsarakan rakyat,” ujarnya.
Kuntadi
(ftr)