Puting Beliung Terjang Dua Desa
A
A
A
KARANGANYAR - Bencana angin puting beliung menerjang dua desa di Kecamatan Mojogedang, Karanganyar kemarin sore.
Data sementara, tiga kandang ayam dilaporkan roboh, dua masjid rusak tertimpa pohon. Angin juga memorak-porandakan genteng puluhan rumah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan daerah yang terkena angin puting beliung adalah Desa Pereng dan Desa Pendem di Kecamatan Mojogedang. Tiga kandang yang roboh dan dua masjid yang rusak berada di Desa Pereng. “Sejauh ini tidak ada korban jiwa, satu orang dilaporkan luka ringan,” ucapnya tadi malam.
Pascakejadian, pihaknya langsung menerjunkan tim guna melakukan evakuasi. Sebab, puting beliung juga mengakibatkan banyak pohon bertumbangan. Pohon-pohon itu sebagian besar tumbang ke jalan hingga menutup akses lalu lintas. Tim yang dibagi empat kelompok langsung disebar guna membersihkan pohon tumbang. Proses evakuasi menjadi prioritas agar akses jalan dapat segera kembali dilalui.
Termasuk juga memotong pohon yang menimpa bangunan. Terlebih, suasana cukup gelap karena memasuki malam. Setelah proses evakuasi selesai, pihaknya baru akan mendata rumah warga yang mengalami kerusakan. Termasuk total kerugian material yang dialami. Angin puting beliung terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat Kecamatan Mojogedang dan sekitarnya diguyur hujan cukup deras.
Sekitar 30 menit kemudian angin berhembus kencang dan berputar putar. “Angin kemudian memorakporandakan apa saja yang dilalui, termasuk menumbangkan banyak pohon,” papar Sarmini, salah satu warga Desa Pereng. Kejadian itu juga mengakibatkan warga ketakutan dan mencari lokasi perlindungan yang lebih aman.
Camat Mojogedang Yopi Eko Jati Wibowo mengatakan kandang ayam yang roboh milik Saiful, Suroso dan Duratmi. Di kandang ayam milik Saiful terdapat 4.000 ayam potong, Suroso juga memiliki 4.500 ekor ayam potong dan Duratmi memiliki 7.000 ayam potong. Ayam yang dipelihara di dalam kandang sebagian besar mati karena tertimpa reruntuhan.
“Hampir 80% ayam di dalam kandang mati,” ungkap Yopi. Korban luka ringan atas nama Arif, yang merupakan pegawai peternakan. Dia mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan kandang yang terbuat dari bambu.
Ary Wahyu Wibowo
Data sementara, tiga kandang ayam dilaporkan roboh, dua masjid rusak tertimpa pohon. Angin juga memorak-porandakan genteng puluhan rumah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan daerah yang terkena angin puting beliung adalah Desa Pereng dan Desa Pendem di Kecamatan Mojogedang. Tiga kandang yang roboh dan dua masjid yang rusak berada di Desa Pereng. “Sejauh ini tidak ada korban jiwa, satu orang dilaporkan luka ringan,” ucapnya tadi malam.
Pascakejadian, pihaknya langsung menerjunkan tim guna melakukan evakuasi. Sebab, puting beliung juga mengakibatkan banyak pohon bertumbangan. Pohon-pohon itu sebagian besar tumbang ke jalan hingga menutup akses lalu lintas. Tim yang dibagi empat kelompok langsung disebar guna membersihkan pohon tumbang. Proses evakuasi menjadi prioritas agar akses jalan dapat segera kembali dilalui.
Termasuk juga memotong pohon yang menimpa bangunan. Terlebih, suasana cukup gelap karena memasuki malam. Setelah proses evakuasi selesai, pihaknya baru akan mendata rumah warga yang mengalami kerusakan. Termasuk total kerugian material yang dialami. Angin puting beliung terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat Kecamatan Mojogedang dan sekitarnya diguyur hujan cukup deras.
Sekitar 30 menit kemudian angin berhembus kencang dan berputar putar. “Angin kemudian memorakporandakan apa saja yang dilalui, termasuk menumbangkan banyak pohon,” papar Sarmini, salah satu warga Desa Pereng. Kejadian itu juga mengakibatkan warga ketakutan dan mencari lokasi perlindungan yang lebih aman.
Camat Mojogedang Yopi Eko Jati Wibowo mengatakan kandang ayam yang roboh milik Saiful, Suroso dan Duratmi. Di kandang ayam milik Saiful terdapat 4.000 ayam potong, Suroso juga memiliki 4.500 ekor ayam potong dan Duratmi memiliki 7.000 ayam potong. Ayam yang dipelihara di dalam kandang sebagian besar mati karena tertimpa reruntuhan.
“Hampir 80% ayam di dalam kandang mati,” ungkap Yopi. Korban luka ringan atas nama Arif, yang merupakan pegawai peternakan. Dia mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan kandang yang terbuat dari bambu.
Ary Wahyu Wibowo
(ftr)