Karyawan Rambut Palsu Keracunan Ransum

Kamis, 05 Februari 2015 - 00:38 WIB
Karyawan Rambut Palsu Keracunan Ransum
Karyawan Rambut Palsu Keracunan Ransum
A A A
BANTUL - Kasus keracunan massal kembali terjadi di PT Dong Young Tress, perusahaan yang berada di Dusun Nganyang, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan. Kasus keracunan di pabrik rambut palsu ini sudah dua kali terjadi.

Informasi yang diperoleh di lapangan, kejadian keracunan tersebut berlangsung Rabu (4/2/2015) sekitar pukul 17.45 WIB. Kejadian keracunan terjadi ketika karyawan mendapat rangsum dari katering perusahaan.

Usai menyantap jatah makan sore, sejumlah karyawan mengalami gejala keracunan. Para karyawan yang mengalami gejala keracunan langsung dilarikan ke rumah sakit Rahma Husada Pleret.

Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT Dong Young Tress, Agung Sutrisno ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

Agung mengungkapkan setidaknya ada 11 orang karyawan yang mengalami keracunan, dan dirawat di RS Rahma Husada Pleret. "Delapan orang masih dirawat, tiga diperkenankan pulang," ujarnya.

Agung mengungkapkan, sore itu memang ada karyawan yang ingin lembur. Untuk jatah makan sore seperti biasa karyawan mendapat jatah makan. Rabu sore kebetulan mereka mendapat makan berupa nasi dengan lauk gulai isinya daging ayam, sayur nangka dan kacang panjang.

Perusahaan katering asal Kota Gede yang digunakan oleh PT Dong Young Tress tersebut sebenarnya baru sekitar sepekan bekerja sama. Agung mengklaim, ia sudah bertemu dengan pemilik katering dan pemilik katering mengakui jika mereka yang salah.

"Tadi saya sudah ketemu dengan pemilik katering. Mereka mengakui salah dan minta maaf," tutur Agung yang mengaku tengah diperiksa oleh Polsek Pleret.

Sementara itu, Kepala Seksi Survilance Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Widayati mengaku belum mengetahui perihal keracunan tersebut. Ia baru mengetahuinya dari media dan akan segera melakukan pengecekan ke lapangan. "Sebentar, saya tak crosscek dulu,"ujarnya.

Keracunan massal bukan kali pertama terjadi di perusahaan asal Korea Selatan itu. November lalu, lebih dari 100 orang karyawan pabrik mengalami kejadian serupa dan dilarikan puskesmas Piyungan serta sejumlah rumah sakit terdekat. Perusahaan kala itu menggunakan jasa katering yang tidak mengantongi izin.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5551 seconds (0.1#10.140)