Revitalisasi Pasar Belum Jelas
A
A
A
BANDUNG - Kelanjutan revitalisasi Pasar Sarijadi hingga kini belum jelas. Pemkot Bandung mengklaim, molornya proyek tersebut lantaran perubahan desain.
Kendati demikian, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Bermartabat belum dapat memastikan kapan proyek revitalisasi Pasar Sarijadi bisa dilanjutkan. Padahal Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada September tahun lalu telah melakukan peletakan batu pertama. PD Pasar Bermartabat Kota Bandung saat ini harus mengurus izin terkait perubahan desain tersebut ke Dinas Tata Ruang Cipta Karya (Distacip) Kota Bandung dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung.
“Kami ingin melaksanakan pembangunan sesuai ketentuan. Jadi dalam perjalanannya, ada sedikit perubahan desain. Jadi perlu ada revisi izin juga,” ucap Direktur Utama PD Pasar Kota Bandung Rinal Siswadi di Balai Kota Bandung kemarin. Rinal menjelaskan, saat dilakukan ground breaking pada September 2014 lalu, pihaknya berencana membuat basement dan rooftop pada pasar yang berdiri sejak 1986 itu.
Namun pihaknya mendapat usulan dari pihak terkait untuk menambah interior pada tempat jualan pedagang. “Setelah ground breaking kami ada usulan. Ada penambahan fasilitas interior untuk tempat para pedagang. Jadi selain diperbaiki, kami juga kasih fasilitas interior. Supaya seragam, terus pedagang itu tinggal bawa dagangannya saja,” ujar dia.
Namun penambahan fasilitas itu mesti masuk pada rencana anggaran biaya (RAB) baru. Akhirnya pihaknya melakukan review, serta menghilangkan beberapa bagian pasar yang tidak dibutuhkan pedagang. “Setelah kami review ternyata bisa untuk efisiensi dan anggarannya dialihkan ke penambahan interior itu. Tadinya kan di desain awal akan ada basement di bawah lapangan futsal ini di harapkan. Roof top juga dihapuskan. Makanya ada pengurangan masa bangunan,” katanya.
Lebih lanjut Rinal mengatakan, begitu ada pengurangan masa bangunan ini maka pihaknya pun perlu melakukan revisi izin terhadap dinas terkait. “Kami lakukan penyesuaian dan laporkan ke Distarcip dan BPPT Kota Bandung. Sehingga kami lebih baik pembangunan tertunda daripada nanti malah jadi masalah,” ucap dia.
Untuk pemindahan 20 pedagang, rencananya akan ditempatkan di bagian kiri bawah dekat pasar sebagai tempat penampungan sementara (TPPS) selama proses pembangunan dilakukan. Jika pedagang tidak setuju, pihaknya pun berencana menempatkan pedagang di lokasi pasar yang masih belum di bangun.
“Jadi bisa pindah-pindah. Misalnya di kiri dulu dibangun pedagang di kanan atau sebaliknya. Kalau di bangun secara bertahap,” ujarnya. Dia menambahkan, akan berupaya mempercepat pembangunan Pasar Sarijadi.
Namun dia belum dapat memastikan kepastian kapan pembangunan dilanjutkan. Karena pihaknya baru menerima hasil revisi izin dari dinas terkait beberapa hari lalu. Diberitakan sebelumnya, revitalisasi pasar tradisional Sarijadi, di Jalan Sariasih tak kunjung dimulai.
Pada pedagang pun mulai memertanyakan kepastian waktu pembangunan pasar. “Tapi ini sudah hampir lima bulan dari pelatakan batu pertama, belum ada pembangunan saja,” ucap salah seorang pedagang Jajang, 39.
Mochamad Solehudin
Kendati demikian, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Bermartabat belum dapat memastikan kapan proyek revitalisasi Pasar Sarijadi bisa dilanjutkan. Padahal Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada September tahun lalu telah melakukan peletakan batu pertama. PD Pasar Bermartabat Kota Bandung saat ini harus mengurus izin terkait perubahan desain tersebut ke Dinas Tata Ruang Cipta Karya (Distacip) Kota Bandung dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung.
“Kami ingin melaksanakan pembangunan sesuai ketentuan. Jadi dalam perjalanannya, ada sedikit perubahan desain. Jadi perlu ada revisi izin juga,” ucap Direktur Utama PD Pasar Kota Bandung Rinal Siswadi di Balai Kota Bandung kemarin. Rinal menjelaskan, saat dilakukan ground breaking pada September 2014 lalu, pihaknya berencana membuat basement dan rooftop pada pasar yang berdiri sejak 1986 itu.
Namun pihaknya mendapat usulan dari pihak terkait untuk menambah interior pada tempat jualan pedagang. “Setelah ground breaking kami ada usulan. Ada penambahan fasilitas interior untuk tempat para pedagang. Jadi selain diperbaiki, kami juga kasih fasilitas interior. Supaya seragam, terus pedagang itu tinggal bawa dagangannya saja,” ujar dia.
Namun penambahan fasilitas itu mesti masuk pada rencana anggaran biaya (RAB) baru. Akhirnya pihaknya melakukan review, serta menghilangkan beberapa bagian pasar yang tidak dibutuhkan pedagang. “Setelah kami review ternyata bisa untuk efisiensi dan anggarannya dialihkan ke penambahan interior itu. Tadinya kan di desain awal akan ada basement di bawah lapangan futsal ini di harapkan. Roof top juga dihapuskan. Makanya ada pengurangan masa bangunan,” katanya.
Lebih lanjut Rinal mengatakan, begitu ada pengurangan masa bangunan ini maka pihaknya pun perlu melakukan revisi izin terhadap dinas terkait. “Kami lakukan penyesuaian dan laporkan ke Distarcip dan BPPT Kota Bandung. Sehingga kami lebih baik pembangunan tertunda daripada nanti malah jadi masalah,” ucap dia.
Untuk pemindahan 20 pedagang, rencananya akan ditempatkan di bagian kiri bawah dekat pasar sebagai tempat penampungan sementara (TPPS) selama proses pembangunan dilakukan. Jika pedagang tidak setuju, pihaknya pun berencana menempatkan pedagang di lokasi pasar yang masih belum di bangun.
“Jadi bisa pindah-pindah. Misalnya di kiri dulu dibangun pedagang di kanan atau sebaliknya. Kalau di bangun secara bertahap,” ujarnya. Dia menambahkan, akan berupaya mempercepat pembangunan Pasar Sarijadi.
Namun dia belum dapat memastikan kepastian kapan pembangunan dilanjutkan. Karena pihaknya baru menerima hasil revisi izin dari dinas terkait beberapa hari lalu. Diberitakan sebelumnya, revitalisasi pasar tradisional Sarijadi, di Jalan Sariasih tak kunjung dimulai.
Pada pedagang pun mulai memertanyakan kepastian waktu pembangunan pasar. “Tapi ini sudah hampir lima bulan dari pelatakan batu pertama, belum ada pembangunan saja,” ucap salah seorang pedagang Jajang, 39.
Mochamad Solehudin
(ftr)