Sampang KLB DBD
A
A
A
SAMPANG - Kabupaten Sampang dinyatakan dalam kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal itu menyusul jumlah penderita DBD meningkat cukup signifikan.
Sejak awal Januari 2015 hingga tanggal 3 Februari ini, jumlah penderita DBD di Sampang mencapai 146 orang.
Dari sekian banyak penderita DBD, paling dominan diderita anak usia 5 tahun hingga 15 tahun. Tiga di antaranya meninggal dunia, masing-masing Nabila (6), warga Desa Rabasan, Kecamatan Kedungdung; Mubarok (7), warga Desa Apaan, Kecamatan Pengarengan; dan Paramita Rosidi (4), warga Desa Taman Kecamatan Jrengik.
"Memang jumlah kasus DBD di Kabupaten Sampang menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi, sebagai perbandingan pada Januari 2014 hanya 31 penderita DBD," terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Asrul Sani, Selasa (3/2/2015).
Sambung Asrul, pada periode yang sama bulan Januari 2015, sudah ada 84 kasus BDB. Bahkan, hingga hari ini kasusnya sudah mencapai 146. Status KLB DBD di Sampang dinyatakan setelah melihat tren peningkatan jumlah penderita DBD hingga bulan Februari ini.
"Sebenarnya sampai tanggal 24 Januari Sampang belum dinyatakan sebagai daerah yang berkriteria KLB demam berdarah, tapi begitu mendekati 29 hingga 30 Januari kasus DBD meningkat dua kali lipat dibanding Januari tahun lalu, maka statusnya sudah KLB," jelasnya.
Untuk mengurangi penyebaran nyamuk demam berdarah, Dinas Kesehatan Sampang akan melakukan fogging secara massal di wilayah endemis. Kemudian, Dinkes Sampang juga akan membagikan 10 ribu bungkus bubuk abate yang berfungsi membunuh jentik nyamuk.
Sejak awal Januari 2015 hingga tanggal 3 Februari ini, jumlah penderita DBD di Sampang mencapai 146 orang.
Dari sekian banyak penderita DBD, paling dominan diderita anak usia 5 tahun hingga 15 tahun. Tiga di antaranya meninggal dunia, masing-masing Nabila (6), warga Desa Rabasan, Kecamatan Kedungdung; Mubarok (7), warga Desa Apaan, Kecamatan Pengarengan; dan Paramita Rosidi (4), warga Desa Taman Kecamatan Jrengik.
"Memang jumlah kasus DBD di Kabupaten Sampang menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi, sebagai perbandingan pada Januari 2014 hanya 31 penderita DBD," terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Asrul Sani, Selasa (3/2/2015).
Sambung Asrul, pada periode yang sama bulan Januari 2015, sudah ada 84 kasus BDB. Bahkan, hingga hari ini kasusnya sudah mencapai 146. Status KLB DBD di Sampang dinyatakan setelah melihat tren peningkatan jumlah penderita DBD hingga bulan Februari ini.
"Sebenarnya sampai tanggal 24 Januari Sampang belum dinyatakan sebagai daerah yang berkriteria KLB demam berdarah, tapi begitu mendekati 29 hingga 30 Januari kasus DBD meningkat dua kali lipat dibanding Januari tahun lalu, maka statusnya sudah KLB," jelasnya.
Untuk mengurangi penyebaran nyamuk demam berdarah, Dinas Kesehatan Sampang akan melakukan fogging secara massal di wilayah endemis. Kemudian, Dinkes Sampang juga akan membagikan 10 ribu bungkus bubuk abate yang berfungsi membunuh jentik nyamuk.
(zik)