Ribuan PKL di Solo Belum Ditata

Ribuan PKL di Solo Belum Ditata
A
A
A
SOLO - Ribuan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di Kota Solo sampai saat ini belum ditata. Para PKL itu masih berjualan secara tidak beraturan di pinggir jalanan Kota Solo.
Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP), Subagiyo, mengatakan jumlah PKL yang belum tertata itu jumlahnya cukup signifikan.
Menurutnya dari total 5.817 PKL yang terdata oleh DPP, baru sekitar 4.093 pedagang yang sudah tersentuh penataan oleh Pemerintah Kota Solo.
Menurutnya para pedagang itu sudah dibuatkan selter untuk berjualan dan juga pasar yang khusus menampung para PKL.
Sedangkan sisanya, para PKL itu berdagang secara tidak beraturan di sejumlah ruas jalan besar di Kota Solo. Seperti Adi Sucipto, serta beberapa ruas jalan lain di sekitar pinggiran solo.
"Kita memang belum berhasil menata semuanya, untuk sementara ini yang masih tersisa adalah 1.724 PKL yang tersebar di penjuru Kota Solo," kata Bagiyo, Minggu (1/2/2015).
Dengan masih banyaknya PKL yang tersisa tersebut, menurutnya tahun ini DPP akan berusaha menata sekitar 1.000 PKL.
Pihaknya memasang target penataan PKL sejumlah itu akan selesai dalam akhir tahun mendatang.
Dia menyebutkan, untuk penataan memang tidak bisa dilakukan secara bersama-sama. Penataan tersebut hanya bisa dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi keuangan yang ada di Pemerintah Kota Solo.
Selain itu penataan tersebut juga harus memperhatikan zona yang ditempati oleh para PKL. Pasalnya jika dilakukan secara bersama-sama, menurutnya justru akan menjadikan masalah di kemudian hari.
"Secara bertahap akan kita tata sesuai data yang kami miliki, meskipun dalam perkembangannya jumlah PKL selalu bertambah terus," tegasnya.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengatakan Pemerintah Kota Solo mengaku cukup serius untuk menata para PKL tersebut. Meskipun penataan itu nantinya disesuaikan dengan kondisi para pedagang.
Nantinya penataan bisa dilakukan dengan model pemberiam gerobak, pembangunan selter, atau dengan cara-cara yang lain.
"Yang jelas kita akan mencarikan solusi dari setiap permasalahan yang ada pada PKL, entah nanti penataan menggunakan dana Pemkot Solo atau dana dari CSR perusahaan," tandasnya.
Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP), Subagiyo, mengatakan jumlah PKL yang belum tertata itu jumlahnya cukup signifikan.
Menurutnya dari total 5.817 PKL yang terdata oleh DPP, baru sekitar 4.093 pedagang yang sudah tersentuh penataan oleh Pemerintah Kota Solo.
Menurutnya para pedagang itu sudah dibuatkan selter untuk berjualan dan juga pasar yang khusus menampung para PKL.
Sedangkan sisanya, para PKL itu berdagang secara tidak beraturan di sejumlah ruas jalan besar di Kota Solo. Seperti Adi Sucipto, serta beberapa ruas jalan lain di sekitar pinggiran solo.
"Kita memang belum berhasil menata semuanya, untuk sementara ini yang masih tersisa adalah 1.724 PKL yang tersebar di penjuru Kota Solo," kata Bagiyo, Minggu (1/2/2015).
Dengan masih banyaknya PKL yang tersisa tersebut, menurutnya tahun ini DPP akan berusaha menata sekitar 1.000 PKL.
Pihaknya memasang target penataan PKL sejumlah itu akan selesai dalam akhir tahun mendatang.
Dia menyebutkan, untuk penataan memang tidak bisa dilakukan secara bersama-sama. Penataan tersebut hanya bisa dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi keuangan yang ada di Pemerintah Kota Solo.
Selain itu penataan tersebut juga harus memperhatikan zona yang ditempati oleh para PKL. Pasalnya jika dilakukan secara bersama-sama, menurutnya justru akan menjadikan masalah di kemudian hari.
"Secara bertahap akan kita tata sesuai data yang kami miliki, meskipun dalam perkembangannya jumlah PKL selalu bertambah terus," tegasnya.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengatakan Pemerintah Kota Solo mengaku cukup serius untuk menata para PKL tersebut. Meskipun penataan itu nantinya disesuaikan dengan kondisi para pedagang.
Nantinya penataan bisa dilakukan dengan model pemberiam gerobak, pembangunan selter, atau dengan cara-cara yang lain.
"Yang jelas kita akan mencarikan solusi dari setiap permasalahan yang ada pada PKL, entah nanti penataan menggunakan dana Pemkot Solo atau dana dari CSR perusahaan," tandasnya.
(sms)