Polisi Gerebek Pabrik Miras Oplosan di Banten

Polisi Gerebek Pabrik Miras Oplosan di Banten
A
A
A
SERANG - Jajaran Direkrotat Reserse Narkoba Kepolisan Daerah (Polda) Banten berhasil membongkar pabrik minuman keras (miras) oplosan di Kampung Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.
Hasil dari Pembongkaran tersebut, petugas mengamakan barang bukti ratusan botol miras oplosan dan tersangka pembuat miras berinisial RA (28), dan menetapkan dua orang sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) dengan insial I dan N.
"Kami berhasil membongkar pabrik pembuatan miras yang bisa dikatakan oplosan, karena dicampur dengan bahan yang tidak melihat takaran," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Banten Kombes Pol Miyanto, di Mapolda Banten, Jumat (30/1/2015).
Dia mengungkapkan, dari hasil penggerebekan yang dilakukan, polisi berhasil mengamankan bahan-bahan pembuatan miras oplosan, serta ratusan botol berbagai merek kosong, dan yang sudah sudah siap edar.
"Ada 164 miras oplosan berbagai merk siap edar, botol kosong, dan bahan bahan berupa methanol, alkohol, suplemen, minuman sirup melon, dan minuman bersoda. Namun miras oplosan ini sulit dibedakan, karena kemasannya sangat mirip," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka RA, dalam satu hari pabrik itu dapat memproduksi 10 botol miras oplosan berbagai merk impor seperti Chivas Regal, Jack Daniels, Red Label, Jose Cuervo Espesial, Bacardi, dan Maccalan.
"Pabrik ini sudah beroprasi selama dua tahun, dan dijual di wilayah kabupaten dan Kota Serang dengan harga berkisar Rp100 ribu sampai Rp140 ribu," tuturnya.
Akibaat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 139 jo Pasal 84 ayat 1 dan Pasal 140 jo Pasal 88 dan Pasal 143 jo, Pasal 99 uu 18 2012 Tentang Pangan, dan Pasal 62 ayat 1 uu no 8 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
"Ancamannya hukumannya lima tahun penjara, dan denda maksimal Rp10 miliar," pungkasnya.
Hasil dari Pembongkaran tersebut, petugas mengamakan barang bukti ratusan botol miras oplosan dan tersangka pembuat miras berinisial RA (28), dan menetapkan dua orang sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) dengan insial I dan N.
"Kami berhasil membongkar pabrik pembuatan miras yang bisa dikatakan oplosan, karena dicampur dengan bahan yang tidak melihat takaran," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Banten Kombes Pol Miyanto, di Mapolda Banten, Jumat (30/1/2015).
Dia mengungkapkan, dari hasil penggerebekan yang dilakukan, polisi berhasil mengamankan bahan-bahan pembuatan miras oplosan, serta ratusan botol berbagai merek kosong, dan yang sudah sudah siap edar.
"Ada 164 miras oplosan berbagai merk siap edar, botol kosong, dan bahan bahan berupa methanol, alkohol, suplemen, minuman sirup melon, dan minuman bersoda. Namun miras oplosan ini sulit dibedakan, karena kemasannya sangat mirip," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka RA, dalam satu hari pabrik itu dapat memproduksi 10 botol miras oplosan berbagai merk impor seperti Chivas Regal, Jack Daniels, Red Label, Jose Cuervo Espesial, Bacardi, dan Maccalan.
"Pabrik ini sudah beroprasi selama dua tahun, dan dijual di wilayah kabupaten dan Kota Serang dengan harga berkisar Rp100 ribu sampai Rp140 ribu," tuturnya.
Akibaat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 139 jo Pasal 84 ayat 1 dan Pasal 140 jo Pasal 88 dan Pasal 143 jo, Pasal 99 uu 18 2012 Tentang Pangan, dan Pasal 62 ayat 1 uu no 8 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
"Ancamannya hukumannya lima tahun penjara, dan denda maksimal Rp10 miliar," pungkasnya.
(san)