KAI Rilis Lokomotif Bima Kunting Ikon Wisata
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Kereta Api (Persero) Daop VI Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menghadirkan lokomotif Bima Kunting di halaman Benteng Vredeburg sebagai ikon wisata.
Lokomotif Bima Kunting di pilih karena memiliki latar belakang historis yang istimewa. Lokomotif adalah mesin penarik yang tidak digunakan mengangkut penumpang dan barang, tapi berfungsi untuk me narik rangkaian dan gerbong.
”Pemindahan Lokomotif Bi ma Kunting dari Balaiyasa Yogyakarta akan dilaksanakan pada tanggal (29/1) pukul 22.00 WIB. Bima Kunting merupakan lokomotif pertama bua tan bangsa Indonesia. Walaupun berupa lokomotif kecil, lokomotif seri B100 ini memiliki akselerasi yang cepat dan jarak pengereman yang paling pendek. Oleh karena itu, lokomotif tersebut pernah menjadi kebanggaan awak Kereta Api dan menjadi favorit juru langsir karena kelincahannya,” kata Pelaksana Harian Humas DAOP 6 Yogyakarta Ayep Hanafi kemarin.
Ayep menambahkan, lokomotif generasi pertama diresmikan pada 1960 oleh Balai Karya Yogyakarta PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api) semasa pimpinan Ir Djoko Baroto. Dalam peresmian itu, Sultan Hamengkubuwono IX diberi kehormatan untuk memberikan nama. Oleh beliau nama “Bima Kunting” dipilih sebagai personifikasi dari salah satu tokoh dalam dunia pewayangan Jawa.
Tokoh tersebut merupakan seorang kesatria bertubuh mungil namun sanggup membinasakan musuh-musuhnya dalam perang Bharatayuda.
Windy Anggraina
Lokomotif Bima Kunting di pilih karena memiliki latar belakang historis yang istimewa. Lokomotif adalah mesin penarik yang tidak digunakan mengangkut penumpang dan barang, tapi berfungsi untuk me narik rangkaian dan gerbong.
”Pemindahan Lokomotif Bi ma Kunting dari Balaiyasa Yogyakarta akan dilaksanakan pada tanggal (29/1) pukul 22.00 WIB. Bima Kunting merupakan lokomotif pertama bua tan bangsa Indonesia. Walaupun berupa lokomotif kecil, lokomotif seri B100 ini memiliki akselerasi yang cepat dan jarak pengereman yang paling pendek. Oleh karena itu, lokomotif tersebut pernah menjadi kebanggaan awak Kereta Api dan menjadi favorit juru langsir karena kelincahannya,” kata Pelaksana Harian Humas DAOP 6 Yogyakarta Ayep Hanafi kemarin.
Ayep menambahkan, lokomotif generasi pertama diresmikan pada 1960 oleh Balai Karya Yogyakarta PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api) semasa pimpinan Ir Djoko Baroto. Dalam peresmian itu, Sultan Hamengkubuwono IX diberi kehormatan untuk memberikan nama. Oleh beliau nama “Bima Kunting” dipilih sebagai personifikasi dari salah satu tokoh dalam dunia pewayangan Jawa.
Tokoh tersebut merupakan seorang kesatria bertubuh mungil namun sanggup membinasakan musuh-musuhnya dalam perang Bharatayuda.
Windy Anggraina
(ftr)