PBR Berhasil Tekuk Persikad Purwakarta
A
A
A
BANDUNG - Meski berhasil mengalahkan Persikad Purwakarta dengan skor akhir 3-2 pada laga uji coba yang digelar di Lapangan Progresif, Soekarno Hatta Bandung, kemarin.
Asisten Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR), Nova Arianto menilai para pemainnya masih banyak kekurangan. Hal itu cukup beralasan, mengingat di babak pertama saja, tim yang berjuluk The Boys Are Back lebih dulu kebobolan. Bahkan dua gol berhasil disarangkan para pemain Persikad. Salah satunya dihasilkan melalui titik penalti tepat di menit ke-3.
“Jujur saja, saya sebagai yang mewakili coach Dejan (Antonic) pastinya merasakan kecewa. Kita kecolongan di menit-menit awal. Ini terjadi sama seperti saat kita menghadapi Kuala Lumpur FA,” ujar Nova saat ditemui seusai pertandingan. Nova mengatakan, dua gol yang berhasil disarangkan lawannya itu, selain kurangnya konsentrasi, para pemainnya terlalu menganggap remeh lawan.
“Padahal kita sudah tekankan dari awal, siapapun lawannya, meskipun ini uji coba kita harus tetap serius,” katanya. Beruntung, kata dia, pada laga uji coba tersebut pemain anyarnya, Rahmad Hidayat mampu menciptakan hatrick hingga membalikkan skor menjadi 3-2. Tiga gol Rahmad masing-masing terjadi di menit ke-23, 50 dan 55. “Ya, Rahmad menjadi bintang PBR. Seperti yang kita tahu dia juga diincar Persib. Kita inginkan yang terbaik saja buat Rahmad dan PBR,” tuturnya.
Pada laga uji coba tersebut, aksi unjuk rasa ditunjukkan beberapa suporter kebanggaannya ‘Baraya’. Aksinya itu ditunjukkan dalam sebuah tulisan dengan kata-kata ‘BR is Bandung Raya not Bekasi Raya #savebr #saverahmad’. Eko selaku Humas Baraya mengatakan, tulisan tersebut di maksudkan agar manajemen PBR tetap memilih Bandung sebagai home base-nya.
“Ya, katanya sih ada wacana PBR akan pindah home base ke Bekasi. Saya sebagai suporter jelas menolak. Karena dari dulu BR ya Bandung Raya. Kalau pindah ke Bekasi, jelas jangan bawa nama Bandung lagi,” ujar Eko. Bahkan Eko pun menyayangkan dengan sikap pejabat-pejabat Bandung seperti Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil yang tidak memberikan merespon saat PBR membutuhkan bantuan lantaran belum memiliki home base.
“Padahal kalau dilihat prestasi. PBR memiliki prestasi. Buktinya bisa menjadi semifinal ISL 2014. PBR kan membawa nama Bandung. Kenapa tidak dibantu?,” sesal Eko. Selain itu, Eko yang mewakili suporter fanatik PBR, berharap manajemen tetap mempertahankan Rahmad Hidayat yang dikabarkan tengah dibidik Persib Bandung. “Ini mungkin record di Indonesia. Karena Rahmad sendiri baru saja di kontrak PBR. Belum bermain untuk PBR, malah mau direbut Persib. Itu jelas, harapan kami kalau Rahmad tetap di PBR,” tegas Eko.
Sementara itu, Rahmad Hidayat sendiri mengaku, belum dapat memberikan komentarnya meski dirinya membenarkan telah dihubungi Manajer Persib Bandung dan pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman.
Muhammad Ginanjar
Asisten Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR), Nova Arianto menilai para pemainnya masih banyak kekurangan. Hal itu cukup beralasan, mengingat di babak pertama saja, tim yang berjuluk The Boys Are Back lebih dulu kebobolan. Bahkan dua gol berhasil disarangkan para pemain Persikad. Salah satunya dihasilkan melalui titik penalti tepat di menit ke-3.
“Jujur saja, saya sebagai yang mewakili coach Dejan (Antonic) pastinya merasakan kecewa. Kita kecolongan di menit-menit awal. Ini terjadi sama seperti saat kita menghadapi Kuala Lumpur FA,” ujar Nova saat ditemui seusai pertandingan. Nova mengatakan, dua gol yang berhasil disarangkan lawannya itu, selain kurangnya konsentrasi, para pemainnya terlalu menganggap remeh lawan.
“Padahal kita sudah tekankan dari awal, siapapun lawannya, meskipun ini uji coba kita harus tetap serius,” katanya. Beruntung, kata dia, pada laga uji coba tersebut pemain anyarnya, Rahmad Hidayat mampu menciptakan hatrick hingga membalikkan skor menjadi 3-2. Tiga gol Rahmad masing-masing terjadi di menit ke-23, 50 dan 55. “Ya, Rahmad menjadi bintang PBR. Seperti yang kita tahu dia juga diincar Persib. Kita inginkan yang terbaik saja buat Rahmad dan PBR,” tuturnya.
Pada laga uji coba tersebut, aksi unjuk rasa ditunjukkan beberapa suporter kebanggaannya ‘Baraya’. Aksinya itu ditunjukkan dalam sebuah tulisan dengan kata-kata ‘BR is Bandung Raya not Bekasi Raya #savebr #saverahmad’. Eko selaku Humas Baraya mengatakan, tulisan tersebut di maksudkan agar manajemen PBR tetap memilih Bandung sebagai home base-nya.
“Ya, katanya sih ada wacana PBR akan pindah home base ke Bekasi. Saya sebagai suporter jelas menolak. Karena dari dulu BR ya Bandung Raya. Kalau pindah ke Bekasi, jelas jangan bawa nama Bandung lagi,” ujar Eko. Bahkan Eko pun menyayangkan dengan sikap pejabat-pejabat Bandung seperti Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil yang tidak memberikan merespon saat PBR membutuhkan bantuan lantaran belum memiliki home base.
“Padahal kalau dilihat prestasi. PBR memiliki prestasi. Buktinya bisa menjadi semifinal ISL 2014. PBR kan membawa nama Bandung. Kenapa tidak dibantu?,” sesal Eko. Selain itu, Eko yang mewakili suporter fanatik PBR, berharap manajemen tetap mempertahankan Rahmad Hidayat yang dikabarkan tengah dibidik Persib Bandung. “Ini mungkin record di Indonesia. Karena Rahmad sendiri baru saja di kontrak PBR. Belum bermain untuk PBR, malah mau direbut Persib. Itu jelas, harapan kami kalau Rahmad tetap di PBR,” tegas Eko.
Sementara itu, Rahmad Hidayat sendiri mengaku, belum dapat memberikan komentarnya meski dirinya membenarkan telah dihubungi Manajer Persib Bandung dan pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman.
Muhammad Ginanjar
(ftr)