Awas Apel Berbakteri Masih Beredar

Kamis, 29 Januari 2015 - 10:45 WIB
Awas Apel Berbakteri...
Awas Apel Berbakteri Masih Beredar
A A A
MALANG - Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang, menemukan dua jenis apel impor asal Amerika Serikat (AS), yakni Apel Granny Smith, dan Apel Gala, beredar di Kota Malang.

Apel ini diduga mengandung bakteri Listeria monocytogene. Penemuan peredaran dua apel impor yang diduga mengandung bakteri mematikan ini, terjadi saat petugas Disperindag Kota Malang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko buah dan supermarket. Apel impor yang sudah dinyatakan harus ditarik dari peredaran tersebut, menurut Kepala Disperindag Kota Malang, Tri Widyani, ditemukan ada di sejumlah toko buah dan supermarket.

Akan tetapi, keberadaannya sudah ditarik dari etalase. ”Sejak ramai adanya pemberitaan tentang bahayanya apel impor tersebut, rata-rata pemilik toko buah dan supermarket langsung menarik apel tersebut dari etalase,” tuturnya. Rata-rata dua jenis apel ini masih tersimpan di gudang masing- masing toko buah dan supermarket karena pemusnahannya menunggu penarikan dari distributornya.

Bagi Yani, sapaan akrab Tri Widyani, yang terpenting saat ini apel impor tersebut tidak dipajang di etalase dan dijual ke konsumen, karena akan sangat berbahaya serta merugikan para konsumen. Sidak yang dilakukannya tersebut, sekaligus bertujuan untuk melakukan sosialisasi tentang larangan peredaran dua jenis apel impor tersebut.

Diakuinya, sebagian besar pengelola toko buah dan supermarket sudah mengetahui dan mengambil inisiatif sendiri untuk menariknya dari etalase. Akan tetapi, dalam sidak tersebut juga masih ditemukan pengelola toko buah dan supermarket yang belum mengetahui tentang larangan peredaran dua jenis apel tersebut.

”Kami temukan juga pengelola yang belum mengetahuinya, tetapi setelah kami lakukan pengecekan di etalasenya, mereka memang tidak menjual dua jenis apel berbahaya tersebut,” katanya. Melalui sidak ini, Yani juga mengimbau masyarakat untuk kembali lagi mengonsumsi apel lokal yang diproduksi petani.

Kualitas apel lokal, menurutnya, memiliki kualitas yang bagus dan memiliki keunggulan masih segar serta tanpa pengawet berbahaya. Yaki, 36, salah satu petugas pengelola toko Istana Buah di Jalan Kawi, Kota Malang, mengaku sudah sejak dua hari yang lalu mengetahui adanya pemberitaan tentang penarikan dua jenisapelimportersebut.”Karena itu di sini juga langsung ditarik dari etalase dan dikembalikan ke distributornya,” tuturnya.

Dia menyebutkan, apel tersebut selama ini memang dijual secara bebas. Akan tetapi, jumlahnya tidak terlalu banyak, karena konsumennya juga tidak banyak. Apel yang paling laku, lebih didominasi jenis apel lokal.

Salah seorang konsumen asal Kota Malang, Yeni, 41, mengaku sudahsempat membeliapeljenis Granny Smith. Dia membeli di salah satu supermarket. Akan tetapi, sampai saat ini apel tersebut masih belum dikonsumsinya dan masih tersimpan di lemari pendingin rumahnya.

”Saya tidak tahu kalau apel itu diduga mengandung bakteri berbahaya. Saya membelinya, karena banyak yang mengatakan kalau apel itu bagus untuk penderita diabetes,” ujarnya.

Yuswantoro
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7510 seconds (0.1#10.140)