Ada Koper Hitam Diduga Bom di Polresta Denpasar
A
A
A
DENPASAR - Sebuah koper berwarna hitam yang diduga berisi bom ditemukan di Polresta Denpasar, Rabu (28/1/2015). Koper hitam itu ditemukan di halaman depan Polresta Denpasar sekitar pukul 06.00 WITA.
Pihak Polresta Denpasar langsung menghubungi Tim Gegana Polda Bali. Wakil Kepala Polresta Denpasar AKBP Nyoman Artana menjelaskan, saat Tim Gegana datang semua tempat langsung disterilkan, supaya tidak terjadi yang tidak diinginkan.
Kemudian, Tim Gegana mengamankan koper tersebut. Setelah itu, Tim Gegana langsung membuka koper hitam yang diduga ada bahan peledak atau bom dengan menggunakan alat yang dimiliki.
"Kami bersama Tim Gegana melakukan koordinasi yang sebenarnya kejadian ini hanya simulasi. Yang tahu adanya simulasi ini hanya saya dan Tim Gegana saja, sementara staf yang lainnya tidak kami beri tahu," ujarnya seusai simulasi penanganan bahan berbahaya di Polresta Denpasar, Rabu (28/1/2015).
Menurutnya, semua staf tidak diberitahu ada simulasi supaya para pegawai di Polresta Denpasar selalu siap siaga dengan adanya teror.
"Semua proses dalam menangani kondisi seperti ini harus sesuai dengan SOP dan Tim Gegana sudah melakukan dengan sesuai prosedur," jelasnya.
Lanjutnya, simulasi ini merupakan latihan rutin yang dilakukan Polresta Denpasar bersama Tim Gegana Polda Bali, untuk menguji dan melihat kesiapan para staf ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk penanganan semacam ini membutuhkan waktu sekitar tiga jam, mulai dari jam 06.00 WITA hingga pukul 09.00 WITA penanganannya baru selesai."
Pihak Polresta Denpasar langsung menghubungi Tim Gegana Polda Bali. Wakil Kepala Polresta Denpasar AKBP Nyoman Artana menjelaskan, saat Tim Gegana datang semua tempat langsung disterilkan, supaya tidak terjadi yang tidak diinginkan.
Kemudian, Tim Gegana mengamankan koper tersebut. Setelah itu, Tim Gegana langsung membuka koper hitam yang diduga ada bahan peledak atau bom dengan menggunakan alat yang dimiliki.
"Kami bersama Tim Gegana melakukan koordinasi yang sebenarnya kejadian ini hanya simulasi. Yang tahu adanya simulasi ini hanya saya dan Tim Gegana saja, sementara staf yang lainnya tidak kami beri tahu," ujarnya seusai simulasi penanganan bahan berbahaya di Polresta Denpasar, Rabu (28/1/2015).
Menurutnya, semua staf tidak diberitahu ada simulasi supaya para pegawai di Polresta Denpasar selalu siap siaga dengan adanya teror.
"Semua proses dalam menangani kondisi seperti ini harus sesuai dengan SOP dan Tim Gegana sudah melakukan dengan sesuai prosedur," jelasnya.
Lanjutnya, simulasi ini merupakan latihan rutin yang dilakukan Polresta Denpasar bersama Tim Gegana Polda Bali, untuk menguji dan melihat kesiapan para staf ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk penanganan semacam ini membutuhkan waktu sekitar tiga jam, mulai dari jam 06.00 WITA hingga pukul 09.00 WITA penanganannya baru selesai."
(zik)