Koperasi Cipaganti Juga Diadukan ke Polda Jateng

Koperasi Cipaganti Juga Diadukan ke Polda Jateng
A
A
A
SEMARANG - Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada diadukan ke Polda Jawa Tengah, Selasa (27/1/2015). Koperasi itu dituding melakukan menipuan modus investasi dengan kerugian hingga Rp4,985miliar dari 23 nasabah di Kota Semarang.
Data yang dihimpun, mereka yang mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Tengah ada empat orang.
Masing–masing; Usman Budi Utomo, warga Jalan Gusti Putri IV nomor 06 Kota Semarang, Hadianto, Heri Irawan Usman dan Budi Wiyono. Semuanya warga Kota Semarang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A Liliek Darmanto, menyebut para warga mengadu telah menjadi korban penipuan.
“Mereka mewakili dari 23 orang yang mengaku dirugikan koperasi itu. Mereka menyertakan datanya,” kata dia.
Modus yang digunakan dugaan penipuan itu, mereka membuat akta perjanjian untuk menanam modal koperasi.
Dengan imbalan bunga sekira 18% dari uang yang diinvestasikan. Mereka yang mengadu, bervariasi ikut koperasi itu, mulai 5 hingga 1 tahun terakhir. Mulai Maret 2014 lalu, pembayaran bunga itu sudah tidak diberikan pihak Cipaganti.
Namun demikian, Polda Jateng belum menerima laporan itu secara resmi. Sebab, kasus yang sama kini ditangani Polda Jawa Barat dengan kerugian mencapai 8.700 orang.
“Kami persilakan cek dulu. Kalau mereka sudah termasuk yang ditangani Polda Jawa Barat ya berarti sana yang menangani, kalau belum kami akan terima. Jadi kedatangan mereka ini, istilahnya untuk konsultasi,” lanjut Liliek.
Usman mengaku sudah menginvestasikan dana sekira Rp200 juta ke koperasi itu. “Awalnya lancar (bunga), tapi lama-kelamaan sudah tidak ada lagi,” katanya kepada petugas.
Diketahui Hadianto sudah menginvestasikan Rp300 juta, Heri Irawan Usman Rp300 juta dan Budi Wiyono Rp200 juta.
Data yang dihimpun, mereka yang mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Tengah ada empat orang.
Masing–masing; Usman Budi Utomo, warga Jalan Gusti Putri IV nomor 06 Kota Semarang, Hadianto, Heri Irawan Usman dan Budi Wiyono. Semuanya warga Kota Semarang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A Liliek Darmanto, menyebut para warga mengadu telah menjadi korban penipuan.
“Mereka mewakili dari 23 orang yang mengaku dirugikan koperasi itu. Mereka menyertakan datanya,” kata dia.
Modus yang digunakan dugaan penipuan itu, mereka membuat akta perjanjian untuk menanam modal koperasi.
Dengan imbalan bunga sekira 18% dari uang yang diinvestasikan. Mereka yang mengadu, bervariasi ikut koperasi itu, mulai 5 hingga 1 tahun terakhir. Mulai Maret 2014 lalu, pembayaran bunga itu sudah tidak diberikan pihak Cipaganti.
Namun demikian, Polda Jateng belum menerima laporan itu secara resmi. Sebab, kasus yang sama kini ditangani Polda Jawa Barat dengan kerugian mencapai 8.700 orang.
“Kami persilakan cek dulu. Kalau mereka sudah termasuk yang ditangani Polda Jawa Barat ya berarti sana yang menangani, kalau belum kami akan terima. Jadi kedatangan mereka ini, istilahnya untuk konsultasi,” lanjut Liliek.
Usman mengaku sudah menginvestasikan dana sekira Rp200 juta ke koperasi itu. “Awalnya lancar (bunga), tapi lama-kelamaan sudah tidak ada lagi,” katanya kepada petugas.
Diketahui Hadianto sudah menginvestasikan Rp300 juta, Heri Irawan Usman Rp300 juta dan Budi Wiyono Rp200 juta.
(sms)