Cari Kerang, Dua Nelayan Hilang Terseret Arus
A
A
A
LUBUK BAJA - Dua nelayan yang tinggal di Pemukiman Kezia, Baloi Hilang terseret arus saat mencari kerang di Pantai Kampung Nelayan, Senin (26/1/2014) sore. Kedua korban, terseret arus saat air akan surut.
Muhammad Marwin (30) saksi mata dan juga kerabat kedua korban mengatakan, sekitar pukul 17.00 WIB, dia bersama dua saudaranya tiba ke Pantai Kampung Nelayan untuk mencari kerang.
"Awalnya kami mau cari kerang, saat mau menyeberang ke Tiban 5, dua saudara saya terseret arus surut," katanya.
Pada saat kejadian, kata Marwin, dia sudah sampai di seberang hutan yang berada di daerah Tiban 5, dia melihat kedua korban yang terseret arus surut, dan berusaha menolong keduanya.
"Saya berusaha menolong mereka, tetapi arusnya sangat deras dan dengan cepatnya kedua saudara saya terseret arus," ujarnya.
Melihat kedua saudaranya terseret arus, dia melihat sebuah pompong yang melintas. Saat meminta tolong kepada pemilik pompong yang melintas itu, pompong tersebut tidak mau berhenti.
"Saya sudah teriak minta tolong, tapi pompong itu tak berhenti tak mau menolong saya," kata Marwin.
Menurut Marwin, kedua korban adalah kerabat dekatnya. Zulkifli (40) merupakan abang iparnya dan Ferry (25) merupakan keponakan istrinya.
Saat melihat kedua saudaranya tak bisa diselamatkan, dia kembali ke bibir Pantai Nelayan untuk meminta bantuan kepada warga sekitar. "Karena hari semakin gelap, saya berusaha meminta bantuan warga sekitar," timpalnya.
Setelah mengetahui kedua saudaranya tak bisa diselamatkan, dia juga mengaku menyesal dengan kejadian ini.
Pasalnya, yang mengajak mencari kerang adalah dirinya dan saat dia tiba ke pantai air masih pasang.
"Makanya kami nekat menyeberang, karena kami belum dapat kerang. Apalagi kami melihat ada yang menjaring dan banyak dapat kerang, hal itulah yang membuat kami terus mencari kerang," tukasnya.
Pantauan di lokasi kejadian, hari semakin gelap warga, polisi, tim Basarnas dan Polair Polresta Barelang.
Berusaha melakukan pencarian korban, menggunakan kapal karet dan menyisiri pantai. Namun, hingga berita ini diturunkan kedua korban belum juga ditemukan.
Muhammad Marwin (30) saksi mata dan juga kerabat kedua korban mengatakan, sekitar pukul 17.00 WIB, dia bersama dua saudaranya tiba ke Pantai Kampung Nelayan untuk mencari kerang.
"Awalnya kami mau cari kerang, saat mau menyeberang ke Tiban 5, dua saudara saya terseret arus surut," katanya.
Pada saat kejadian, kata Marwin, dia sudah sampai di seberang hutan yang berada di daerah Tiban 5, dia melihat kedua korban yang terseret arus surut, dan berusaha menolong keduanya.
"Saya berusaha menolong mereka, tetapi arusnya sangat deras dan dengan cepatnya kedua saudara saya terseret arus," ujarnya.
Melihat kedua saudaranya terseret arus, dia melihat sebuah pompong yang melintas. Saat meminta tolong kepada pemilik pompong yang melintas itu, pompong tersebut tidak mau berhenti.
"Saya sudah teriak minta tolong, tapi pompong itu tak berhenti tak mau menolong saya," kata Marwin.
Menurut Marwin, kedua korban adalah kerabat dekatnya. Zulkifli (40) merupakan abang iparnya dan Ferry (25) merupakan keponakan istrinya.
Saat melihat kedua saudaranya tak bisa diselamatkan, dia kembali ke bibir Pantai Nelayan untuk meminta bantuan kepada warga sekitar. "Karena hari semakin gelap, saya berusaha meminta bantuan warga sekitar," timpalnya.
Setelah mengetahui kedua saudaranya tak bisa diselamatkan, dia juga mengaku menyesal dengan kejadian ini.
Pasalnya, yang mengajak mencari kerang adalah dirinya dan saat dia tiba ke pantai air masih pasang.
"Makanya kami nekat menyeberang, karena kami belum dapat kerang. Apalagi kami melihat ada yang menjaring dan banyak dapat kerang, hal itulah yang membuat kami terus mencari kerang," tukasnya.
Pantauan di lokasi kejadian, hari semakin gelap warga, polisi, tim Basarnas dan Polair Polresta Barelang.
Berusaha melakukan pencarian korban, menggunakan kapal karet dan menyisiri pantai. Namun, hingga berita ini diturunkan kedua korban belum juga ditemukan.
(sms)