Pangarmatim Diminta Giatkan Operasi Illegal Fishing
A
A
A
SURABAYA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Ade Supandi meminta Pangarmatim baru, Laksamana Muda TNI Darwanto, mengefektifkan operasi illegal fishing (pencurian ikan) di wilayahnya.
“Wilayah Armatim (Koarmatim) itu lebih luas dibandingkan dengan Armabar, karena itu saya kira penanganan illegal fishing perlu diefektifkan,” katanya setelah memimpin upacara serah terima jabatan Pangarmatim di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, kemarin.
Didampingi Laksamana Muda TNI Darwanto (Pangarmatim baru) dan Laksamana Muda TNI Arie Henriycus Sembiring Meliala (mantan Pangarmatim yang menjadi Asops KSAL), dia menjelaskan, Pangarmatim perlu mengefektifkan operasi illegal fishing dengan menggelar kapal dan satuan lebih rutin. “Itu penting agar tidak ada kapal niaga asing yang masuk ke wilayah Armatim, kalau ada yang masuk akan dapat langsung diperiksa dan diproses secara hukum,” katanya dalam upacara yang juga dihadiri Gubernur Jatim Dr H Soekarwo itu.
Serah terima jabatan Pangarmatim yang dilakukan bersamaan dengan serah terima jabatan Pangkolinlamil itu, KSAL berjanji akan meningkatkan jumlah alutsista, terutama kapal patroli. “Kami butuh 15-20 kapal yang berpatroli setiap hari, karena itu kami membutuhkan 40-an unit kapal patroli PC-60. Tapi kami akan proyeksikan 22 kapal patroli PC-60 terlebih dulu, kami akan lakukan pengadaan bertahap sekaligus penghapusan secara bertahap pula,” katanya.
Pada kesempatan itu, Pangkolinlamil diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Darwanto kepada Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia yang sebelumnya menjabat kepala Staf Koarmatim. “Pergantian itu merupakan regenerasi dan pengisian struktural agar organisasi bisa berjalan sesuai dengan dinamika, terutama Pangamartim yang merupakan pembina potensi kemaritiman dan Pangkolinlamil yang bertugas melakukan operasi, baik perang maupun nonperang,” ungkapnya.
Upacara dimeriahkan dengan parade, defile, tari, dan senam massal “Gemu Famire” yang merupakan tarian rakyat asal Maumere, Nusa Tenggara Timur, dimainkan ribuan prajurit Koarmatim. Sehari sebelumnya, Kamis (22/1), Laksamana Muda TNI Arie Henriycus Sembiring Meliala dan Laksamana Muda TNI Darwanto melakukan inspeksi kapal-kapal perang (commander inspection ) yang sedang sandar di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya.
Commander Inspection merupakan salah satu tradisi di lingkungan TNI AL yang dilaksanakan guna memeriksa kesiapan unsur-unsur TNI AL untuk terakhir kalinya, sebelum tongkat estafet kepemimpinan diserahterimakan sekaligus salam pamitan dengan para prajurit.
Dalam inspeksi laut itu, kedua petinggi TNI AL menggunakan KRI Warakas-816 yang dikomandani Kapten Laut (P) Darmawan Wijaksono dipandu “combat boat” dan dikawal dua kendaraan tempur air “Sea Rider” dari Satuan Komando Pasukan Katak Koarmatim.
Soeprayitno
“Wilayah Armatim (Koarmatim) itu lebih luas dibandingkan dengan Armabar, karena itu saya kira penanganan illegal fishing perlu diefektifkan,” katanya setelah memimpin upacara serah terima jabatan Pangarmatim di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, kemarin.
Didampingi Laksamana Muda TNI Darwanto (Pangarmatim baru) dan Laksamana Muda TNI Arie Henriycus Sembiring Meliala (mantan Pangarmatim yang menjadi Asops KSAL), dia menjelaskan, Pangarmatim perlu mengefektifkan operasi illegal fishing dengan menggelar kapal dan satuan lebih rutin. “Itu penting agar tidak ada kapal niaga asing yang masuk ke wilayah Armatim, kalau ada yang masuk akan dapat langsung diperiksa dan diproses secara hukum,” katanya dalam upacara yang juga dihadiri Gubernur Jatim Dr H Soekarwo itu.
Serah terima jabatan Pangarmatim yang dilakukan bersamaan dengan serah terima jabatan Pangkolinlamil itu, KSAL berjanji akan meningkatkan jumlah alutsista, terutama kapal patroli. “Kami butuh 15-20 kapal yang berpatroli setiap hari, karena itu kami membutuhkan 40-an unit kapal patroli PC-60. Tapi kami akan proyeksikan 22 kapal patroli PC-60 terlebih dulu, kami akan lakukan pengadaan bertahap sekaligus penghapusan secara bertahap pula,” katanya.
Pada kesempatan itu, Pangkolinlamil diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Darwanto kepada Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia yang sebelumnya menjabat kepala Staf Koarmatim. “Pergantian itu merupakan regenerasi dan pengisian struktural agar organisasi bisa berjalan sesuai dengan dinamika, terutama Pangamartim yang merupakan pembina potensi kemaritiman dan Pangkolinlamil yang bertugas melakukan operasi, baik perang maupun nonperang,” ungkapnya.
Upacara dimeriahkan dengan parade, defile, tari, dan senam massal “Gemu Famire” yang merupakan tarian rakyat asal Maumere, Nusa Tenggara Timur, dimainkan ribuan prajurit Koarmatim. Sehari sebelumnya, Kamis (22/1), Laksamana Muda TNI Arie Henriycus Sembiring Meliala dan Laksamana Muda TNI Darwanto melakukan inspeksi kapal-kapal perang (commander inspection ) yang sedang sandar di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya.
Commander Inspection merupakan salah satu tradisi di lingkungan TNI AL yang dilaksanakan guna memeriksa kesiapan unsur-unsur TNI AL untuk terakhir kalinya, sebelum tongkat estafet kepemimpinan diserahterimakan sekaligus salam pamitan dengan para prajurit.
Dalam inspeksi laut itu, kedua petinggi TNI AL menggunakan KRI Warakas-816 yang dikomandani Kapten Laut (P) Darmawan Wijaksono dipandu “combat boat” dan dikawal dua kendaraan tempur air “Sea Rider” dari Satuan Komando Pasukan Katak Koarmatim.
Soeprayitno
(ftr)