Pedagang Pasar Turi Berkoalisi Melawan Investor

Sabtu, 24 Januari 2015 - 04:02 WIB
Pedagang Pasar Turi Berkoalisi Melawan Investor
Pedagang Pasar Turi Berkoalisi Melawan Investor
A A A
SURABAYA - Sebanyak tujuh perkumpulan pedagang Pasar Turi berkoalisi dengan membentuk Gerakan Pedagang Pasar Turi Surabaya Korban Kebakaran (GPPSKK). Mereka sepakat untuk tetap melawan investor Pasar Turi, yakni PT Gala Bumi Perkasa, karena telah banyak merugikan pedagang, khususnya pedagang korban kebakaran pada 2007 silam.

Tujuh perkumpulan itu adalah Kelompok Pedagang Pasar Turi (Kompag), Himpunan Pedagang Pasar (HPP), Himpunan Pedagang Pasar Turi (HPPT), Paguyuban Pedagang Pasar Turi Bersatu (P3TB), Persatuan Pedagang Pasar Turi (P3T), Tim Pemulihan Pasca Kebakaran (TPPK), dan Majelis Pedagang Pasar Turi (MPPT).

GPPSKK prihatin dengan nasib pedagang Pasar Turi yang memiliki tanggungan lebih dari 5.000 anggota keluarga.

"Kami kecewa dengan pembiaran yang dilakukan Pemkot Surabaya atas kerja sama dengan investor yang merugikan negara. Selain itu, banyak pungutan investor yang menyengsarakan pedagang," kata Ketua HPP M Taufik Aldjufri seusai deklarasi GPPSKK di posko GPPSKK di kompleks tempat penampungan sementara (TPS) Pasar Turi, Jumat (23/1/2015).

Dia menduga, berdasarkan dokumen yang ada, secara hukum perjanjian build operation transfer (BOT) antara investor dengan Pemkot terjadi kecurangan. Sebab, investor cenderung mengulur-ulur pembangunan dengan berbagai alasan.

Seharusnya, pembangunan selesai pada Februari 2014, tapi hingga sekarang belum rampung. Akhirnya, pedagang lama Pasar Turi tidak bersedia menempati stan hingga pembangunan tuntas 100%.

"Kami akan terus melawan atas pembukaan Pasar Turi. Ini investor sudah ingkar janji. Sampai detik ini, kami akan mengajukan proses hukum. Kami juga sudah laporkan investor ke Polda Jatim dengan pasal penggelapan," terangnya.

Sementara itu, Humas PT Gala Bumi Perkasa Adi Samsetyo enggan menanggapi semua polemik dalam pembangunan Pasar Turi.

Menurut dia, saat ini pihaknya ingin fokus pada pedagang yang hendak berjualan. Pasalnya, diperkirakan beberapa hari ke depan para pedagang yang belum bisa buka pada hari pertama, akan segera menyusul untuk buka.

Ditanya tentang keberadaan TPS yang hingga saat ini masih belum dibongkar, Adi juga enggan untuk menanggapi. Hanya saja, pihaknya berharap untuk akses jalan menuju dan keluar dari Pasar Turi Baru bisa lancar. Selain para pembeli yang keluar masuk, juga ada aktivitas bongkar muat barang.

"Untuk masalah TPS, mohon maaf itu bukan kewenangan kami. Karena untuk persoalan TPS, menjadi kewenangan dari Pemkot," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1350 seconds (0.1#10.140)