Jalintim Perbatasan Jambi Penuh Lubang
A
A
A
SEKAYU - Jalan Lintas Timur (Jalintim) di wilayah Kecamatan Bayung Lencir menuju perbatasan Provinsi Jambi, belum tersentuh perbaikan. Akses utama lintas provinsi milik negara itu, masih dipenuhi lubang, hingga kerap dikeluhkan pengendara.
Pantauan KORAN SINDO PALEM BANG di lapangan, masih banyak terlihat lubang besar yang menganga dengan kedalaman 30 cm. Bahkan, di beberapa titik jalan mengalami ambles hingga bisa mencapai setengah meter. Kondisi ini membuat pengendara yang sebagian bermuatan besar, kesulitan melintas dan harus memperlambat laju kendaraan sehingga tidak jarang menyebabkan kemacetan.
“Jalan di sini sangat parah, apalagi terjadi hujan sehingga lubang-lubang tak terlihat karena tergenang air. Bahkan, sebulan bisa dua kali terjadi kecelakaan, lantaran kendaraan roda dua tidak melihat lubang. Apalagi roda empat jenis sedan, yang sering terperosok karena lubang sangat dalam,” ujar Firdaus warga Kecamatan Bayung Lencir, kemarin.
Keluhan juga diungkapkan Wisnu, sopir ekspedisi barang, akibat jalan yang rusak membuat dirinya terlambat sampai di tujuan, lantaran macet. Padahal, pada waktu normal dirinya menempuh perjalanan Palembang - Jambi hanya 8 jam. Tapi karena kondisi jalan yang rusak dan macet, membuatnya tiba di tujuan sampai 10 atau 11 jam. “Kita tidak bisa apa-apa, memang jalannya rusak dan harus pelan-pelan lewatnya. Ini sangat kita sayangkan, karena aktivitas pengiriman jadi terlambat ke tujuan,” ungkapnya.
Camat Bayung Lencir Demon Eka Suzzana membenarkan, Jalintim di wilayah Bayung Lencir, kondisinya sangat memprihatinkan, hingga menyebabkan kerap terjadi kecelakaan. “Ini statusnya jalan negara, jadi kewenangan untuk memperbaikinya pemerintah pusat. Kita (Pemda Muba) hanya sebatas mengusulkan perbaikan saja,” kata Demon.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Muba Pathi Riduan menuturkan, sangat menyayangkan banyak jalan negara mengalami kerusakan. Namun, kondisi tersebut tidak dapat diatasi oleh daerah karena keterbatasan kewenangan. “Sementara ini, kita akan melaporkan kepada pemerintah pusat mengenai jalan yang rusak tersebut. Saya juga berharap agar jalan tersebut segera cepat dibenahi,” tandasnya.
Jalan Menuju Mesuji Makmur Parah
Akibat sering dilalui kendaraan bermuatan besar, akses utama menuju Kantor Camat Mesuji Ma kmur, OKI, makin mengalami ke ru sakan. Pantauan di lapangan, kemarin pagi, kerusakan jalan yang memiliki lebar 4 meter tersebut, kemungkinan mencapai kurang lebih 5 km. Jenis kerusakannya, membentuk kubangan dengan kedalaman antara 20 hingga 40 cm.
Puguh, 30, warga Desa Sumber Mulya mengatakan, jalan menuju kantor camat itu urat nadi bagi warga setempat. Apalagi jalan ini juga sebagai akses menuju Kecamatan Belitang II dan Belitang III, Kabupaten OKU Timur.
“Hampir seluruh jalan desa di Mesuji Makmur rusak. Tapi yang paling parah jalan menuju kantor camat ini, sejak musim hujan beberapa bulan lalu. Warga juga tidak menutup mata, kami sudah melakukan upaya swadaya dengan menimbun jalan yang sudah seperti kubangan ini,” jelasnya.
Dampak dari kerusakan tersebut, sambungnya, membuat jalan menjadi licin hingga sulit di lalui kendaraan. “Kerusakan jalan ini sudah menjadi musiman. Untuk jalan di Desa Sumber Mulya sudah pernah dilakukan pengerasan, tapi sekarang rusak lagi,” tandasnya.
Sekretaris Kecamatan Mesuji Makmur Johan Febri Fadilah membenarkan, ada jalan di beberapa desa di wilayahnya yang rusak sedang dan rusak parah. Dia mengimbau warga untuk bersabar karena perbaikan jalan di OKI dilakukan berdasarkan skala prioritas. “Bahkan jalan di Desa Tegal Sari sudah pernah diaspal. Karena sering dilewati truk jadinya rusak lagi. Kadang ada truk tronton lewat membawa material bangunan dan ada yang tergerus,” ujarnya.
Sementara, Bupati OKI Iskandar didampingi Sekretaris Daerah (sekda) OKI Husin menjelas - kan, Pemkab OKI menganggarkan dana kurang lebih Rp200 miliar untuk infrastruktur di kabupaten ini. Namun, jumlah ratusan miliar itu masih minim, karena tidak sebanding dengan banyak - nya jalan yang rusak.
“Dari total 1.864 kilometer panjang jalan milik Pemkab OKI, jalan yang rusak mencapai kurang lebih 1.420 kilometer atau jika dipersentasekan sekitar 80% yang rusak. Jumlah ini belum termasuk kerusakan jalan milik Pemprov Sumsel, sepanjang kurang lebih 30 kilo meter,” tutupnya.
Amarullah Diansyah/ M Rohali
Pantauan KORAN SINDO PALEM BANG di lapangan, masih banyak terlihat lubang besar yang menganga dengan kedalaman 30 cm. Bahkan, di beberapa titik jalan mengalami ambles hingga bisa mencapai setengah meter. Kondisi ini membuat pengendara yang sebagian bermuatan besar, kesulitan melintas dan harus memperlambat laju kendaraan sehingga tidak jarang menyebabkan kemacetan.
“Jalan di sini sangat parah, apalagi terjadi hujan sehingga lubang-lubang tak terlihat karena tergenang air. Bahkan, sebulan bisa dua kali terjadi kecelakaan, lantaran kendaraan roda dua tidak melihat lubang. Apalagi roda empat jenis sedan, yang sering terperosok karena lubang sangat dalam,” ujar Firdaus warga Kecamatan Bayung Lencir, kemarin.
Keluhan juga diungkapkan Wisnu, sopir ekspedisi barang, akibat jalan yang rusak membuat dirinya terlambat sampai di tujuan, lantaran macet. Padahal, pada waktu normal dirinya menempuh perjalanan Palembang - Jambi hanya 8 jam. Tapi karena kondisi jalan yang rusak dan macet, membuatnya tiba di tujuan sampai 10 atau 11 jam. “Kita tidak bisa apa-apa, memang jalannya rusak dan harus pelan-pelan lewatnya. Ini sangat kita sayangkan, karena aktivitas pengiriman jadi terlambat ke tujuan,” ungkapnya.
Camat Bayung Lencir Demon Eka Suzzana membenarkan, Jalintim di wilayah Bayung Lencir, kondisinya sangat memprihatinkan, hingga menyebabkan kerap terjadi kecelakaan. “Ini statusnya jalan negara, jadi kewenangan untuk memperbaikinya pemerintah pusat. Kita (Pemda Muba) hanya sebatas mengusulkan perbaikan saja,” kata Demon.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Muba Pathi Riduan menuturkan, sangat menyayangkan banyak jalan negara mengalami kerusakan. Namun, kondisi tersebut tidak dapat diatasi oleh daerah karena keterbatasan kewenangan. “Sementara ini, kita akan melaporkan kepada pemerintah pusat mengenai jalan yang rusak tersebut. Saya juga berharap agar jalan tersebut segera cepat dibenahi,” tandasnya.
Jalan Menuju Mesuji Makmur Parah
Akibat sering dilalui kendaraan bermuatan besar, akses utama menuju Kantor Camat Mesuji Ma kmur, OKI, makin mengalami ke ru sakan. Pantauan di lapangan, kemarin pagi, kerusakan jalan yang memiliki lebar 4 meter tersebut, kemungkinan mencapai kurang lebih 5 km. Jenis kerusakannya, membentuk kubangan dengan kedalaman antara 20 hingga 40 cm.
Puguh, 30, warga Desa Sumber Mulya mengatakan, jalan menuju kantor camat itu urat nadi bagi warga setempat. Apalagi jalan ini juga sebagai akses menuju Kecamatan Belitang II dan Belitang III, Kabupaten OKU Timur.
“Hampir seluruh jalan desa di Mesuji Makmur rusak. Tapi yang paling parah jalan menuju kantor camat ini, sejak musim hujan beberapa bulan lalu. Warga juga tidak menutup mata, kami sudah melakukan upaya swadaya dengan menimbun jalan yang sudah seperti kubangan ini,” jelasnya.
Dampak dari kerusakan tersebut, sambungnya, membuat jalan menjadi licin hingga sulit di lalui kendaraan. “Kerusakan jalan ini sudah menjadi musiman. Untuk jalan di Desa Sumber Mulya sudah pernah dilakukan pengerasan, tapi sekarang rusak lagi,” tandasnya.
Sekretaris Kecamatan Mesuji Makmur Johan Febri Fadilah membenarkan, ada jalan di beberapa desa di wilayahnya yang rusak sedang dan rusak parah. Dia mengimbau warga untuk bersabar karena perbaikan jalan di OKI dilakukan berdasarkan skala prioritas. “Bahkan jalan di Desa Tegal Sari sudah pernah diaspal. Karena sering dilewati truk jadinya rusak lagi. Kadang ada truk tronton lewat membawa material bangunan dan ada yang tergerus,” ujarnya.
Sementara, Bupati OKI Iskandar didampingi Sekretaris Daerah (sekda) OKI Husin menjelas - kan, Pemkab OKI menganggarkan dana kurang lebih Rp200 miliar untuk infrastruktur di kabupaten ini. Namun, jumlah ratusan miliar itu masih minim, karena tidak sebanding dengan banyak - nya jalan yang rusak.
“Dari total 1.864 kilometer panjang jalan milik Pemkab OKI, jalan yang rusak mencapai kurang lebih 1.420 kilometer atau jika dipersentasekan sekitar 80% yang rusak. Jumlah ini belum termasuk kerusakan jalan milik Pemprov Sumsel, sepanjang kurang lebih 30 kilo meter,” tutupnya.
Amarullah Diansyah/ M Rohali
(ftr)