Sekda : Perusahaan Harus Utamakan Warga Lokal

Kamis, 22 Januari 2015 - 10:16 WIB
Sekda : Perusahaan Harus...
Sekda : Perusahaan Harus Utamakan Warga Lokal
A A A
SEKAYU - Sekretaris Daerah (Sekda) Muba Sohan Majid, meminta seluruh perusahaan mengutamakan warga asal Muba sebagai tenaga kerja.

Karena banyak warga yang masih mengeluhkan pihak perusahaan yang mengabaikan mereka. “Investor jangan menjadikan kami (Pemda Muba) sebagai penonton. Selama ini kami hanya bisa melihat dan mendengarkan, namun tidak dapat merasakan. Minimal perusahaan harus mengutamakan warga lokal sebagai tenaga kerjanya,” ujar Sohan, usai meresmikan kegiatan operasional PT Baramutiara Prima, di Desa Teluk Kemang, kemarin.

Sohan menjelaskan, dalam mempekerjakan warga lokal, perusahaan dapat mengklasifika sikan Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut, sesuai dengan kemampuan dan pendidikan yang ada. “Kita sering sekali menerima pengaduan dan unjuk rasa warga Muba, jadi jangan ada lagi keluhan yang mengarah pada kecemburuan sosial. Prioritaskan warga lokal sesuai dengan klasifikasi pendidikan,” jelas dia.

Secara umum, papar Sohan, Pemkab Muba sangat terbuka dengan kedatangan investor untuk menanamkan modalnya di Bumi Serasan Sekate. Karena gerakan ekonomi suatu daerah, salah satunya ditandai dengan banyaknya investor. “Kita terbuka kepada investor yang akan menanamkan modalnya, namun harus sesuai dengan aturan yang ada,” tegas Sohan.

Hal senada disampaikan Ketua RT 04 Desa Teluk Kemang, Azharudin, di daerahnya terdapat beberapa perusahaan besar. Namun, tidak banyak yang mempekerjakan warga sekitar. “Perusahaan apa pun yang masuk tidak kita persoalkan. Hanya saja kita menginginkan warga yang berada di sekitar perusahaan tersebut, diberi pekerjaan jangan hanya dibiarkan saja,” tutur dia.

Sementara, Presiden Direktur PT Baramutiara Prima, Bing Tobing, menyatakan, pihaknya telah mendapat Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dari pemerintah sejak 1997 lalu. Karena belum ada yang melirik batu bara berkadar rendah, maka pihaknya belum melakukan kegiatan.

“Sekarang sudah ada pembeli, pada triwulan ketiga tahun lalu pembangunan konstruksi sudah kita selesaikan. Lalu pada September, kita sudah mendapatkan persetujuan operasional pertambangan dari Kementerian,” ujarnya.

Meski harga batu bara saat ini sangat rendah, PT Baramtiara Prima memastikan akan tetap beroperasi. “Kita selalu menjalankan praktik-praktik penambangan yang benar dan sesuai aturan yang berlaku,” tutupnya.

Amarullah Diansyah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1753 seconds (0.1#10.140)