Arema Pastikan Tempat di Semifinal
Arema Pastikan Tempat di Semifinal
A
A
A
MALANG - Arema Cronus mengapling satu tempat di babak semifinal SCM Cup 2015. Kemenangan tipis 2-1 atas Persela Lamongan tadi malam untuk mengukuhkan posisi tuan rumah di puncak klasemen Grup B dengan enam poin.
Menghadapi Persela Lamongan bukan perkara mudah bagi Arema Cronus. Selain harus berjibaku dengan pertahanan rapat, Arema dipaksa tertinggal lebih dulu lewat gol Balsa Bozovic menit ke-26 yang secara tak terduga merangsek ke kotak penalti lalu melepas tendangan keras. Arema yang beberapakali upayanya mentah pada awal babak pertama, akhirnya mampu menyamakan skor jelang babak pertama berakhir via sepakan penalti Fabiano Beltrame.
Wasit menunjuk titik putih setelah Sengbah Kennedy dihentikan Mahyadi Panggabean di kotak enam belas. Kemenangan Arema ditentukan tandukan Cristian Gonzales. Menyambut sepak pojok menit ke-48, Gonzales membobol jala Khoirul Huda yang sangat sulit ditembus malam itu. Setidaknya tiga kali upaya striker naturalisasi ini mentah di tangan Khoirul Huda. Begitu juga dua percobaan yang dilakukan Samsul Arif.
Pada awal laga, formasi 4-3- 1-2 membuat kinerja Arema kurang optimal. Perubahan skema terjadi menit ke-30 ketika Ahmad Nufiandani dimasukkan mengganti Hendro Siswanto sehingga pola berubah 4- 3-3. Upaya ini meningkatkan mutu tekanan Arema yang hasilnya adalah hadiah penalti. Arema semakin mengintimidasi Persela pada babak kedua dengan kombinasi serangan sayap dan tengah.
Poin minus di tim Arema adalah kegagalan menciptakan gol melalui open play akibat penyelesaian akhir selalu terburu-buru. Persela sendiri tidak pantas menyesali kekalahan tipis itu. Walau sempat berpotensi membuat kejutan, secara teknis dan permainan Laskar Joko Tingkir menjadi pihak inferior.
Ditambah tidak bisa memainkan striker Pedro Javier yang cedera. Justru performa pemain Montenegro Balsa Bozovic memberikan inspirasi bagi tim biru langit. Walau berada pada pihak yang kalah, sepak terjang pemain berusia 27 tahun ini sangat menarik. Dia melakukan pendekatan impresif pada permainan Persela secara keseluruhan.
”Alhamdulillah Arema bisa lolos ke semifinal. Kami mendapatkan perlawanan yang sulit dari Persela dan itulah alasan kami tidak meremehkan mereka. Terbukti bahwa skor malam ini tipis karena Persela bertahan dengan disiplin,” kata Pelatih Arema Suharno.
Sementara Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto menyebut timnya sedikit mengalami penurunan dalam konsentrasi bertahan. ”Kami menghadapi lawan yang sangat ofensif di dua pertandingan. Ini jelas tidak mudah bagi pemain. Tapi dari sisi permainan sudah lumayan stabil,” kata Didik.
Kekalahan ini membuat Persela melorot ke posisi tiga klasemen Grup B. Namun kans menuju semifinal masih terbuka, dengan catatan bisa menang atau imbang lawan Mitra Kukar di laga terakhir, sementara Persipura dikalahkan Arema.
Kukuh Setyawan
Menghadapi Persela Lamongan bukan perkara mudah bagi Arema Cronus. Selain harus berjibaku dengan pertahanan rapat, Arema dipaksa tertinggal lebih dulu lewat gol Balsa Bozovic menit ke-26 yang secara tak terduga merangsek ke kotak penalti lalu melepas tendangan keras. Arema yang beberapakali upayanya mentah pada awal babak pertama, akhirnya mampu menyamakan skor jelang babak pertama berakhir via sepakan penalti Fabiano Beltrame.
Wasit menunjuk titik putih setelah Sengbah Kennedy dihentikan Mahyadi Panggabean di kotak enam belas. Kemenangan Arema ditentukan tandukan Cristian Gonzales. Menyambut sepak pojok menit ke-48, Gonzales membobol jala Khoirul Huda yang sangat sulit ditembus malam itu. Setidaknya tiga kali upaya striker naturalisasi ini mentah di tangan Khoirul Huda. Begitu juga dua percobaan yang dilakukan Samsul Arif.
Pada awal laga, formasi 4-3- 1-2 membuat kinerja Arema kurang optimal. Perubahan skema terjadi menit ke-30 ketika Ahmad Nufiandani dimasukkan mengganti Hendro Siswanto sehingga pola berubah 4- 3-3. Upaya ini meningkatkan mutu tekanan Arema yang hasilnya adalah hadiah penalti. Arema semakin mengintimidasi Persela pada babak kedua dengan kombinasi serangan sayap dan tengah.
Poin minus di tim Arema adalah kegagalan menciptakan gol melalui open play akibat penyelesaian akhir selalu terburu-buru. Persela sendiri tidak pantas menyesali kekalahan tipis itu. Walau sempat berpotensi membuat kejutan, secara teknis dan permainan Laskar Joko Tingkir menjadi pihak inferior.
Ditambah tidak bisa memainkan striker Pedro Javier yang cedera. Justru performa pemain Montenegro Balsa Bozovic memberikan inspirasi bagi tim biru langit. Walau berada pada pihak yang kalah, sepak terjang pemain berusia 27 tahun ini sangat menarik. Dia melakukan pendekatan impresif pada permainan Persela secara keseluruhan.
”Alhamdulillah Arema bisa lolos ke semifinal. Kami mendapatkan perlawanan yang sulit dari Persela dan itulah alasan kami tidak meremehkan mereka. Terbukti bahwa skor malam ini tipis karena Persela bertahan dengan disiplin,” kata Pelatih Arema Suharno.
Sementara Asisten Pelatih Persela Didik Ludiyanto menyebut timnya sedikit mengalami penurunan dalam konsentrasi bertahan. ”Kami menghadapi lawan yang sangat ofensif di dua pertandingan. Ini jelas tidak mudah bagi pemain. Tapi dari sisi permainan sudah lumayan stabil,” kata Didik.
Kekalahan ini membuat Persela melorot ke posisi tiga klasemen Grup B. Namun kans menuju semifinal masih terbuka, dengan catatan bisa menang atau imbang lawan Mitra Kukar di laga terakhir, sementara Persipura dikalahkan Arema.
Kukuh Setyawan
(ftr)
Explore More