Pasar Klewer Timur Beroperasi Lagi
A
A
A
SOLO - Aktivitas perdagangan di Pasar Klewer sisi timur resmi dibuka kembali mulai kemarin. Pasar tekstil itu sempat ditutup beberapa pekan karena pasar sisi barat terbakar hebat pada akhir Desember 2014.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berharap dibukanya kembali Pasar Klewer sisi timur bisa menggerakkan lagi perekonomian setelah sempat mandek beberapa pekan. Perekonomian di pasar itu harus bangkit dan kembali normal seperti biasanya meski saat ini untuk pedagang pasar sisi barat belum bisa berjualan lagi. Pedagang pasar sisi barat masih harus menunggu berdirinya pasar darurat untuk menampung mereka.
Saat ini Pemkot Solo sedang mencari lokasi pembangunan. Ada empat alternatif, yakni alun-alun utara, alun-alun selatan, Benteng Vastenburg, dan Pamedan Pura Mangkunegaran. Menurut Rudy, panggilan Hadi Rudyatmo, operasional kembali pedagang pasar sisi barat dilakukan secara bertahap setelah pasar darurat selesai dibangun. Dia berharap pasar darurat sudah bisa mulai dibangun pada Jumat (23/1) menyusul selesainya kerja tim penaksir biaya sewa lokasi.
Dalam kesempatan tersebut, Rudy meminta para pedagang pasar sisi timur tidak bermain- main listrik saat berjualan. Hal itu untuk menghindari terjadinya korsleting listrik yang bisa memicu kebakaran seperti yang terjadi di pasar sisi barat. Para pedagang diminta selalu mematikan lampu atau per alatan listrik lainnya saat selesai berjualan. Selain itu, para pedagang dilarang menyambung aliran listrik secara mandiri.
Jika ingin menyambung aliran listrik baru, para pedagang diminta melapor kepada petugas pasar. Nanti penyambungan dilakukanolehpe tugasdandisesuaikan dengan beban listrik yang ada di pasar tersebut. “Pokoknya jangan main-main listrik agar nantinya tidak terjadi korsleting seperti di sisi barat,” ucap pria berkumis tebal ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Solo Subagiyo mengatakan para pedagang sisi timur itu akan digratiskan retribusinya selama enam bulan pertama. Kebijakan ini ditempuh karena perekonomian para pedagang sedang tidak bagus pascaterbakarnya pasar tersebut. Setelah mencapai enam bulan nantinya akan dievaluasi kembali. “Pasar tersebut menampung lebih dari 500 pedagang. Semoga nantinya mereka bisa beroperasi kembali dengan baik,” tegasnya.
Bantuan Dana Pasar Darurat
Di sisi lain, persiapan untuk membangun pasar darurat te rus dilakukan, termasuk kesiapan anggaran. Kemarin, Pem kot Solo mendapat bantuan dana dari bank BRI senilai Rp3,456 miliar. Dana dari program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social respon sibi lity/ CSR ) itu diharapkan bisa untuk membangun 400 kios.
Dana diserahkan oleh Pimpinan Wilayah BRI Yogyakarta Muhammad Ali kepada Wali Kota Rudy di Balai Kota Solo. “Ya melalui bantuan pembangunan pasar darurat ini kami berharap para pedagang cepat bisa beraktivitas kembali dan ini juga merupakan wujud kepedulian kami,” ucapnya. Ali menuturkan, Pasar Klewer bukan hanya milik warga Solo, tetapi sudah menjadi ikon nasional.
Untuk itu, perlu segera dibangun kembali. “BRI juga siap membantu pendanaan dalam pembangunan pasar nanti apabila diperlukan,” tandasnya Muhammad Ali juga menuturkan, pihaknya akan memberi keringanan kepada pedagang yang kiosnya di Pasar Klewer Solo terbakar pada 27 De sem ber 2014.
“Prinsipnya BRI tetap akan memberikan bantuan kepada nasabah BRI yang mengalami musibah seperti yang terjadi di Pasar Klewer. Bantuan itu bisa berupa macam-macam,” ujar Ali. Ada 369 nasabah dengan jumlah pinjaman Rp21 miliar.
Arief Setiadi/ant
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berharap dibukanya kembali Pasar Klewer sisi timur bisa menggerakkan lagi perekonomian setelah sempat mandek beberapa pekan. Perekonomian di pasar itu harus bangkit dan kembali normal seperti biasanya meski saat ini untuk pedagang pasar sisi barat belum bisa berjualan lagi. Pedagang pasar sisi barat masih harus menunggu berdirinya pasar darurat untuk menampung mereka.
Saat ini Pemkot Solo sedang mencari lokasi pembangunan. Ada empat alternatif, yakni alun-alun utara, alun-alun selatan, Benteng Vastenburg, dan Pamedan Pura Mangkunegaran. Menurut Rudy, panggilan Hadi Rudyatmo, operasional kembali pedagang pasar sisi barat dilakukan secara bertahap setelah pasar darurat selesai dibangun. Dia berharap pasar darurat sudah bisa mulai dibangun pada Jumat (23/1) menyusul selesainya kerja tim penaksir biaya sewa lokasi.
Dalam kesempatan tersebut, Rudy meminta para pedagang pasar sisi timur tidak bermain- main listrik saat berjualan. Hal itu untuk menghindari terjadinya korsleting listrik yang bisa memicu kebakaran seperti yang terjadi di pasar sisi barat. Para pedagang diminta selalu mematikan lampu atau per alatan listrik lainnya saat selesai berjualan. Selain itu, para pedagang dilarang menyambung aliran listrik secara mandiri.
Jika ingin menyambung aliran listrik baru, para pedagang diminta melapor kepada petugas pasar. Nanti penyambungan dilakukanolehpe tugasdandisesuaikan dengan beban listrik yang ada di pasar tersebut. “Pokoknya jangan main-main listrik agar nantinya tidak terjadi korsleting seperti di sisi barat,” ucap pria berkumis tebal ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Solo Subagiyo mengatakan para pedagang sisi timur itu akan digratiskan retribusinya selama enam bulan pertama. Kebijakan ini ditempuh karena perekonomian para pedagang sedang tidak bagus pascaterbakarnya pasar tersebut. Setelah mencapai enam bulan nantinya akan dievaluasi kembali. “Pasar tersebut menampung lebih dari 500 pedagang. Semoga nantinya mereka bisa beroperasi kembali dengan baik,” tegasnya.
Bantuan Dana Pasar Darurat
Di sisi lain, persiapan untuk membangun pasar darurat te rus dilakukan, termasuk kesiapan anggaran. Kemarin, Pem kot Solo mendapat bantuan dana dari bank BRI senilai Rp3,456 miliar. Dana dari program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social respon sibi lity/ CSR ) itu diharapkan bisa untuk membangun 400 kios.
Dana diserahkan oleh Pimpinan Wilayah BRI Yogyakarta Muhammad Ali kepada Wali Kota Rudy di Balai Kota Solo. “Ya melalui bantuan pembangunan pasar darurat ini kami berharap para pedagang cepat bisa beraktivitas kembali dan ini juga merupakan wujud kepedulian kami,” ucapnya. Ali menuturkan, Pasar Klewer bukan hanya milik warga Solo, tetapi sudah menjadi ikon nasional.
Untuk itu, perlu segera dibangun kembali. “BRI juga siap membantu pendanaan dalam pembangunan pasar nanti apabila diperlukan,” tandasnya Muhammad Ali juga menuturkan, pihaknya akan memberi keringanan kepada pedagang yang kiosnya di Pasar Klewer Solo terbakar pada 27 De sem ber 2014.
“Prinsipnya BRI tetap akan memberikan bantuan kepada nasabah BRI yang mengalami musibah seperti yang terjadi di Pasar Klewer. Bantuan itu bisa berupa macam-macam,” ujar Ali. Ada 369 nasabah dengan jumlah pinjaman Rp21 miliar.
Arief Setiadi/ant
(ftr)