Lima Jenazah Penumpang AirAsia Berhasil Diidentifikasi

Sabtu, 17 Januari 2015 - 16:44 WIB
Lima Jenazah Penumpang AirAsia Berhasil Diidentifikasi
Lima Jenazah Penumpang AirAsia Berhasil Diidentifikasi
A A A
SURABAYA - Di hari ke-20 Tim DVI berhasil mengidentifikasi lima jenazah penumpang Pesawat AirAsia QZ8501.

Dengan demikian total yang sudah teridentifikasi sebanyak 45 Jenazah. Masih tersisan 6 Jenazah yang belum. Tiga diantaranya baru datang hari ini di RS Bhayangkara Polda Jatim.

Berikut lima jenazah yang berhasil diidentifikasi :

1. Jenazah dengan label B027 teridentifikasi atas nama Yenni Soewono, Perempuan, 38 Tahun, Surabaya. Teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA, sample gigi yang kemudian Matching dengan data korban. Diperkuat dengan data medis dan athropologi yang sesuai dengan jenias kelamin, usia dan tinggi badan. Ditambah dengan rekaman CCTV di Bandara Juanda.

2. Jenazah berlabel B035 atas nama Sesha Aldi Krisputra, laki-laki, 15 tahun, alamat Pasuruan. Teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA melalui T-shirt milik korban yang belum dicuci. Diperkuat dengaan data sekunder berupa data medis dan antrophologis dengan didukung rekaman CCTV bandara, yang juga matching dengan data ante mortem korban.

3. Jenazah Label B036 atas nama Bob Hartanto Wijaya, laki-laki, 25 tahun, alamat Malang. Teridentifikasi melalui DNA pembanding topi milik korban diperkuat dengan data medis serta analisa CCTV.

4. Jenazah label B040 atasnama Albertus Eka Surya Yulianto, laki-laki, 10 tahun, alamat Probolinggo. Teridentifikasi melalui kesamaan dengan foto dental antemortem rumah sakit tempat korban pernah memeriksakan giginya. Kemudian, analisa mendalam dari sidik jari, setelah beberapa hari dinyatakan belum kuat. Kemudian identifikasi ini diperkuat dengan data madis yang sesuai dengan jenis kelamin, usia dan tinggi badan. Termasuk analisa CCTV yang dikenali keluarga dari pakaian kaos bermotif.

5. Jenazah Label B046 atas nama Kho Kusuma Chandra, laki-laki, 55 tahun, alamat Kalimantan Timur. Diketahui dengan pemeriksaan sampel DNA anak kandung korban, juga analisa medis dan antrophologis yang sesuai dengan jenis kelamin, usia serta tinggi badan.

Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budinono mengatakan, banyak kondisi korban yang tidak bagus untuk dilakukan pemeriksaan postmortem atau sudah membusuk. Sehingga, petugas harus aktif jemput bola dari rumah ke rumah korban.

"Pemeriksaan primer melalui sampel DNA ini, tidak dengan data pembanding sedarah dengan korban, yaitu orang tua maupun anak kandung. Tapi dari barang, berupa pakaian, sisir, ikat rambut dan sebagainya. Ini merupakan kerja aktif dari tim untuk menelusuri. Sehingga mendapatkan hasil yang kita inginkan," jelas Budiono, Sabtu (17/1/2015).
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6448 seconds (0.1#10.140)