Tokoh Adat Dayak Dilecehkan, Hotel Didemo
A
A
A
PONTIANAK - Sekitar 150 orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Dayak Kota Pontianak, melakukan aksi unjuk rasa di depan Hotel Kapuas Palace, Jalan Budi Karya.
Aksi unjuk rasa ini didasari karena pemilik tempat usaha tersebut telah melakukan tindak pelecehan terhadap dua tokoh adat Dayak Kota Pontianak.
Salah satu perwakilan massa, Markus Suhari mengungkapkan, aksi ini sebagai bentuk protes masyarakat karena merasa tokoh adat mereka, yakni Valentinus Darus selaku Ketua DAD Pontianak Utara sekaligus Direktur PT Sumber Warih Sejahtera dan Daus Dagel sebagai Ketua DAD Kota Pontianak tidak diperdulikan oleh Tjemerlang Thje alias Pui Hie sejak dua tahun lalu.
"Pemilik hotel ini, telah melakukan pelecehan terhadap tokoh terutama lembaga adat kami, karena dia menolak untuk berbicara baik-baik dan tak mau mengembalikan aset PT Sumber Warih Sejahtera yang sebelumnya laporan tersebut telah diselesaikan sengketanya secara kekeluargaan," kata Markus, perwakilan pendemo dalam orasinya, Kamis (15/1/2015).
Selain itu, bersekongkolnya Pui Hie dengan seorang wanita yang telah menjadi DPO Polda Kalbar bernama Susy Susianti yang dilaporkan, karena telah mencuri dan menggelapkan, serta melakukan pencucian uang terhadap aset milik PT Sumber Warih Sejahtera.
"Kami juga sudah melakukan ritual adat di tempat usahanya, kami minta Tjemerlang Thje bisa berkomunikasi dengan lebih baik mengenai permasalahan ini, mau mengembalikan aset yang bukan miliknya, serta bersedia dihukum adat dan mengakui kesalahan yang telah dilakukannya," tambah Markus.
Sementara itu, Joko Prihantono General Manger Hotel Kapuas Palace mengakui, pihaknya sangat menghargai aksi yang dilakukan tersebut. "Kami pihak pengurus hotel tidak mempermasalahkan aksi yang dilakukan ratusan massa tersebut, asalkan tidak mengganggu aktivitas hotel," jelasnya.
Sedangkan untuk perkara yang melibatkan pemilik hotel, Joko mengatakan, pihaknya tak mengetahui persis permasalahan itu.
"Saya hanya berharap agar para pengunjung hotel tak merasa terganggu dengan peristiwa yang terjadi ini, mestinya para pendemo langsung saja mendatangi rumah orang yang dimaksud," pungkas Joko.
Aksi unjuk rasa ini didasari karena pemilik tempat usaha tersebut telah melakukan tindak pelecehan terhadap dua tokoh adat Dayak Kota Pontianak.
Salah satu perwakilan massa, Markus Suhari mengungkapkan, aksi ini sebagai bentuk protes masyarakat karena merasa tokoh adat mereka, yakni Valentinus Darus selaku Ketua DAD Pontianak Utara sekaligus Direktur PT Sumber Warih Sejahtera dan Daus Dagel sebagai Ketua DAD Kota Pontianak tidak diperdulikan oleh Tjemerlang Thje alias Pui Hie sejak dua tahun lalu.
"Pemilik hotel ini, telah melakukan pelecehan terhadap tokoh terutama lembaga adat kami, karena dia menolak untuk berbicara baik-baik dan tak mau mengembalikan aset PT Sumber Warih Sejahtera yang sebelumnya laporan tersebut telah diselesaikan sengketanya secara kekeluargaan," kata Markus, perwakilan pendemo dalam orasinya, Kamis (15/1/2015).
Selain itu, bersekongkolnya Pui Hie dengan seorang wanita yang telah menjadi DPO Polda Kalbar bernama Susy Susianti yang dilaporkan, karena telah mencuri dan menggelapkan, serta melakukan pencucian uang terhadap aset milik PT Sumber Warih Sejahtera.
"Kami juga sudah melakukan ritual adat di tempat usahanya, kami minta Tjemerlang Thje bisa berkomunikasi dengan lebih baik mengenai permasalahan ini, mau mengembalikan aset yang bukan miliknya, serta bersedia dihukum adat dan mengakui kesalahan yang telah dilakukannya," tambah Markus.
Sementara itu, Joko Prihantono General Manger Hotel Kapuas Palace mengakui, pihaknya sangat menghargai aksi yang dilakukan tersebut. "Kami pihak pengurus hotel tidak mempermasalahkan aksi yang dilakukan ratusan massa tersebut, asalkan tidak mengganggu aktivitas hotel," jelasnya.
Sedangkan untuk perkara yang melibatkan pemilik hotel, Joko mengatakan, pihaknya tak mengetahui persis permasalahan itu.
"Saya hanya berharap agar para pengunjung hotel tak merasa terganggu dengan peristiwa yang terjadi ini, mestinya para pendemo langsung saja mendatangi rumah orang yang dimaksud," pungkas Joko.
(san)