Kowal dalam Kapal Perang Diperbanyak
A
A
A
SURABAYA - Jumlah anggota Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) dalam memperkuat armada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) akan diperbanyak jumlahnya.
Kebijakan ini memperkuat keberadaan Kowal yang sejajar dengan para pria dalam kesatuan matra laut tersebut. Penambahan ini disampaikan Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr Ramelan, Laksamana Madya (K/W) dr Sulantari selaku Kowal senior seusai upacara militer Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Kowal di Lapangan Aru, Akademi Angkatan Laut (AAL), kemarin.
Menurutnya, sekarang ini baru ada delapan Kowal yang memperkuat KRI. “Sementara ini jumlah Kowal di kapal belum banyak. Sekarang baru delapan dari bintara. Tahun 2017 akan lulus 18 taruni untuk Kowal di wilayah (Armada) barat dan timur,” kata Sulantari.
Mantan Wakil Kepala Bidang Medik (Wakamedik) Rumkital Dr Ramelan ini lantas merinci KRI yang akan diperkuat Kowal, di antaranya KRI dr Soeharso-990, KRI Surabaya- 591, KRI Banda Aceh-593, KRI Makassar-590, dan lainnya. “Ke depan taruni bisa menjadi perwira kapal. Semua melalui persaingan sehat,” kata dokter spesialis THT ini.
Pemantapan level Kowal dengan pria di TNI AL juga untuk memantapkan target pemerintahan Presiden Joko Widodo mewujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia. Selain itu, menguatkan posisi TNI AL berkelas dunia sebagaimana yang dicanangkan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI (Purn) Marsetio.
“Jadi ke depan Kowal juga berkelas dunia. Selama ini banyak Kowal yang sudah terlibat aktif dalam misi internasional, seperti bertugas ke Lebanon. Banyak Kowal sukses meraih gelar doktor,” katanya.
Sulantari mengapresiasi kebijakan KASAL lama, Laksamana TNI (Purn) Marsetio yang diteruskan KASAL Laksamana Madya Ade Supandi, yakni memberi kesempatan seluasluasnya bagi Kowal mengembangkan karier setara dengan pria di lingkung TNI AL. Komandan Lantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah selaku inspektur upacara menyampaikan amanat KASAL Laksamana Madya Ade Supandi.
“Kiprah kaum wanita selalu mendapatkan tempat dalam berbagai pekerjaan. Yang semula didominasi laki-laki sekarang dikerjakan wanita. Ada kesetaraan gender, tidak terkecuali Korps Wanita Angkatan Laut, Kowal. Kowal sekarang dapat kesempatan sama dengan kaum pria sebagai pengawal samudra,” ujar Rudy.
Terkait bakal ditambahnya jumlah Kowal dalam kapal perang, Rudy berpesan ke Kowal supaya menyesuaikan aturan dan kondisi kapal perang. “Kowal harus sigap, tangkas dengan ABK (anak buah kapal) kapal perang. Dibalik keberhasilan Kowal, jangan lupa kodrat. Tugas tetap menjadi pendamping suami. Bina keharmonisan dalam rumah tangga, dan jadi pendidik bagi anak-anak,” kata Rudy.
Soeprayitno
Kebijakan ini memperkuat keberadaan Kowal yang sejajar dengan para pria dalam kesatuan matra laut tersebut. Penambahan ini disampaikan Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr Ramelan, Laksamana Madya (K/W) dr Sulantari selaku Kowal senior seusai upacara militer Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Kowal di Lapangan Aru, Akademi Angkatan Laut (AAL), kemarin.
Menurutnya, sekarang ini baru ada delapan Kowal yang memperkuat KRI. “Sementara ini jumlah Kowal di kapal belum banyak. Sekarang baru delapan dari bintara. Tahun 2017 akan lulus 18 taruni untuk Kowal di wilayah (Armada) barat dan timur,” kata Sulantari.
Mantan Wakil Kepala Bidang Medik (Wakamedik) Rumkital Dr Ramelan ini lantas merinci KRI yang akan diperkuat Kowal, di antaranya KRI dr Soeharso-990, KRI Surabaya- 591, KRI Banda Aceh-593, KRI Makassar-590, dan lainnya. “Ke depan taruni bisa menjadi perwira kapal. Semua melalui persaingan sehat,” kata dokter spesialis THT ini.
Pemantapan level Kowal dengan pria di TNI AL juga untuk memantapkan target pemerintahan Presiden Joko Widodo mewujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia. Selain itu, menguatkan posisi TNI AL berkelas dunia sebagaimana yang dicanangkan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI (Purn) Marsetio.
“Jadi ke depan Kowal juga berkelas dunia. Selama ini banyak Kowal yang sudah terlibat aktif dalam misi internasional, seperti bertugas ke Lebanon. Banyak Kowal sukses meraih gelar doktor,” katanya.
Sulantari mengapresiasi kebijakan KASAL lama, Laksamana TNI (Purn) Marsetio yang diteruskan KASAL Laksamana Madya Ade Supandi, yakni memberi kesempatan seluasluasnya bagi Kowal mengembangkan karier setara dengan pria di lingkung TNI AL. Komandan Lantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah selaku inspektur upacara menyampaikan amanat KASAL Laksamana Madya Ade Supandi.
“Kiprah kaum wanita selalu mendapatkan tempat dalam berbagai pekerjaan. Yang semula didominasi laki-laki sekarang dikerjakan wanita. Ada kesetaraan gender, tidak terkecuali Korps Wanita Angkatan Laut, Kowal. Kowal sekarang dapat kesempatan sama dengan kaum pria sebagai pengawal samudra,” ujar Rudy.
Terkait bakal ditambahnya jumlah Kowal dalam kapal perang, Rudy berpesan ke Kowal supaya menyesuaikan aturan dan kondisi kapal perang. “Kowal harus sigap, tangkas dengan ABK (anak buah kapal) kapal perang. Dibalik keberhasilan Kowal, jangan lupa kodrat. Tugas tetap menjadi pendamping suami. Bina keharmonisan dalam rumah tangga, dan jadi pendidik bagi anak-anak,” kata Rudy.
Soeprayitno
(ftr)