Komplotan Pembobol ATM Diringkus

Rabu, 14 Januari 2015 - 11:30 WIB
Komplotan Pembobol ATM Diringkus
Komplotan Pembobol ATM Diringkus
A A A
PONOROGO - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Ponorogo berhasil meringkus dua orang anggota komplotan kawanan pembobol Automatic Teller Machine (ATM) antar provinsi.

Kedua tersangka diamankan seusai menguras seluruh isi rekening tabungan salah satu nasabah Bank BRI di Sawoo, Ponorogo, sebesar Rp260 juta rupiah. Kedua tersangka yang ditangkap adalah Hendra, 30, dan Djumadi, 32. Keduanya warga Kendal dan Pekalongan, Jawa Tengah. Mereka ditangkap di sekitar kota tempat tinggalnya karena saat didatangi di rumahnya sedang pergi.

Djumadi merupakan pemain lama sekaligus residivis dengan kasus sama. Ia sempat dihukum dan bebas pada 2013 dan dipenjara lagi untuk kasus sama lalu bebas Agustus 2014. Kemarin, Djumadi harus mendapat hadiah timah panas polisi karena berusaha kabur saat berada di salah satu lokasi yang berhubungan dengan kasus ini.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Hasran menyatakan, petugas berhasil mengidentifikasi kedua tersangka dari hasil rekaman kamera pengintai (CCTV) di ATM di sejumlah tempat. Ini setelah korban melaporkan kejadian yang menimpanya pada Rabu (7/1). Tindak kejahatan itu sendiri terjadi pada Jumat (2/1) lalu.

”Korban baru sadar setelah beberapa hari dan baru melapor sehingga langsung kami tangani. Kami buru sampai ke rumahnya dan tertangkap di dekat rumahnya,” ungkap AKP Hasran, kemarin.

Dikatakannya, dari pemeriksaan sementara diketahui Djumadi berperan memasukkan lidi dalam mesin ATM agar kartu ATM tersangkut, sedangkan Hendra berperan mengawasi nomor PIN milik nasabah. Setelah mendapatkan calon korban, keduanya menunggu di luar bangunan ATM sambil mengamati.

”Karena ATM tersangkut, calon korban panik. Lalu mereka ini menawarkan bantuan, termasuk mengulangi nomor PIN. Setelah itu si korban masuk ke perangkap tipu daya dan keluar dari ATM untuk lapor kantor ke BRI, ATM dicungkil dan isinya dikuras,” ujar AKP Hasran.

Dengan modus sama, komplotan ini melakukan modus kejahatan yang sama di sejumlah lokasi di sekitar Ponorogo dan Madiun. Khusus yang di Sawoo Ponorogo, pelaku sempat menguras isi rekening korban yang mencapai Rp260 juta. Menurut AKP Hasran, kawanan ini berjumlah lima orang. Tiga di antaranya dinyatakan buron. Polisi sudah berhasil mengantongi nama identitas ketiga tersangka lainnya.

AKP Hasran menyatakan, komplotan ini merupakan bagian dari kelompok Palembang, salah satu kawanan penjahat spesialis ATM yang juga sedang diburu polisi di seluruh Indonesia. Dari hasil pembobolan dengan hasil yang besar ini, pelaku sempat membelanjakan uang secara gila-gilaan.

Di antaranya menyewa salah satu diskotek di Ponorogo hingga dua malam dengan tagihan mencapai Rp15 juta untuk lima orang kawannya itu. Selain itu, juga membeli beberapa sepeda motor untuk beraksi lagi.

”Mereka juga baru menyewa salah satu rumah di Caruban, Madiun, sebesar Rp2,5 juta setahun untuk jadi sarang mereka. Ini berarti mereka sudah mengincar sejumlah lokasi ATM di Madiun dan sekitarnya,” kata AKP Hasran.

Djumadi mengatakan, uang hasil kejahatannya digunakan untuk berfoya-foya mulai dari judi dan booking wanita tunasusila (WTS). Tak hanya itu, uang juga ia transfer ke rekening atas nama orang lain. ”Uang sudah habis untuk foya-foya , booking hotel, saya habiskan Rp5,5 juta. Belum lagi saya buat beli motor dan booking perempuan,” ujar Djumadi.

Hingga kemarin, tersangka Hendra masih diperiksa intensif oleh penyidik Polres Ponorogo. Sementara Djumadi masih harus menjalani perawatan akibat luka yang dialaminya.

Dili Eyato
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4420 seconds (0.1#10.140)