Kunjungan ke Puskesmas Naik Drastis
A
A
A
BANTUL - Sejak pemerintah memberlakukan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) tingkat kunjungan pasien ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kabupaten Bantul mengalami peningkatan cukup drastis.
Berdasarkan data, pada 2014, peningkatan jumlah kunjungan pasien ke puskesmas mencapai 70% di banding tahun sebelumnya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Maya Sintowati mengatakan, puskesmas merupakan instansi yang melaksanakan pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas merupakan garda terdepan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sistem rujukan berjenjang yang diberlakukan pemerintah dalam pelaksanaan JKN berdampak besar pada peningkatan jumlah kunjungan pasien ke puskesmas. “Tiga tahun terak hir, tren kunjungan pasien ke puskesmas menunjukkan progres yang menggembirakan,” tutur Maya, kemarin.
Terlebih, mulai awal Januari ini, Pemkab Bantul telah menjadikan puskesmas sebagai Badan Umum Layanan Daerah (BULD) menuntut agar puskesmas bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan di masyarakat. Puskesmas dituntut meningkatkan dan mempercepat layanan yang mereka berikan kepada masyarakat. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah kunjungan pasien ke puskesmas menunjukkan peningkatan.
Pada 2012 yang lalu, tercatat ada 867.257 orang yang berkunjung dan memeriksakan diri semua puskesmas. Selanjutnya, pada 2013 ada peningkatan menjadi 976.277 orang dan 2014 yang lalu terjadi peningkatan signifikan sampai 70% lebih karena tingkat kunjungannya mencapai angka 1.159.584 orang. “Kami dituntut untuk memberikan layanan yang tepat, efektif, dan efisien,” ucapnya.
Menurutnya, peningkatan kunjungan ini tidak lepas dari sistem JKN yang dilakukan secara berjenjang oleh pemerintah. Karenanya, pihak Dinkes siap membangun image positif ter hadap layanan puskesmas sebagai jenjang tingkat dasar layanan kesehatan masyarakat. Tak hanya itu, pihaknya juga membuat kelompok-kelompok tenaga medis di tiap kecamatan yang bisa digunakan ketika terjadi bencana. Mereka siap dikerahkan setiap saat membantu wilayah lain yang sedang terjadi bencana.
Untuk meningkatkan kualitas layanan dan kesiapan menghadapi bencana tersebut, kemarin, pihaknya memberikan bantuan tujuh unit ambulans, sembilan unit mobil puskesmas keliling, dan satu unit operasional mobil dinas kesehatan serta peralatan fogging. “Harapannya, dengan adanya mobil ini dapat meningkatkan kualitas layanan puskesmas,” ujarnya.
Bupati Bantul Sri Suryawidati mengatakan, pihaknya merasa senang dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan dirinya di unit layanan kesehatan. Meski mengalami peningkatan cukup signifikan, dia berpesan agar pihak Dinkes memberi perhatian lebih kepada Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan. “AKI berpengaruh terhadap indeks kesehatan di masyarakat,” tandasnya.
Erfanto Linangkung
Berdasarkan data, pada 2014, peningkatan jumlah kunjungan pasien ke puskesmas mencapai 70% di banding tahun sebelumnya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Maya Sintowati mengatakan, puskesmas merupakan instansi yang melaksanakan pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas merupakan garda terdepan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sistem rujukan berjenjang yang diberlakukan pemerintah dalam pelaksanaan JKN berdampak besar pada peningkatan jumlah kunjungan pasien ke puskesmas. “Tiga tahun terak hir, tren kunjungan pasien ke puskesmas menunjukkan progres yang menggembirakan,” tutur Maya, kemarin.
Terlebih, mulai awal Januari ini, Pemkab Bantul telah menjadikan puskesmas sebagai Badan Umum Layanan Daerah (BULD) menuntut agar puskesmas bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan di masyarakat. Puskesmas dituntut meningkatkan dan mempercepat layanan yang mereka berikan kepada masyarakat. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah kunjungan pasien ke puskesmas menunjukkan peningkatan.
Pada 2012 yang lalu, tercatat ada 867.257 orang yang berkunjung dan memeriksakan diri semua puskesmas. Selanjutnya, pada 2013 ada peningkatan menjadi 976.277 orang dan 2014 yang lalu terjadi peningkatan signifikan sampai 70% lebih karena tingkat kunjungannya mencapai angka 1.159.584 orang. “Kami dituntut untuk memberikan layanan yang tepat, efektif, dan efisien,” ucapnya.
Menurutnya, peningkatan kunjungan ini tidak lepas dari sistem JKN yang dilakukan secara berjenjang oleh pemerintah. Karenanya, pihak Dinkes siap membangun image positif ter hadap layanan puskesmas sebagai jenjang tingkat dasar layanan kesehatan masyarakat. Tak hanya itu, pihaknya juga membuat kelompok-kelompok tenaga medis di tiap kecamatan yang bisa digunakan ketika terjadi bencana. Mereka siap dikerahkan setiap saat membantu wilayah lain yang sedang terjadi bencana.
Untuk meningkatkan kualitas layanan dan kesiapan menghadapi bencana tersebut, kemarin, pihaknya memberikan bantuan tujuh unit ambulans, sembilan unit mobil puskesmas keliling, dan satu unit operasional mobil dinas kesehatan serta peralatan fogging. “Harapannya, dengan adanya mobil ini dapat meningkatkan kualitas layanan puskesmas,” ujarnya.
Bupati Bantul Sri Suryawidati mengatakan, pihaknya merasa senang dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan dirinya di unit layanan kesehatan. Meski mengalami peningkatan cukup signifikan, dia berpesan agar pihak Dinkes memberi perhatian lebih kepada Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan. “AKI berpengaruh terhadap indeks kesehatan di masyarakat,” tandasnya.
Erfanto Linangkung
(ftr)