TSTJ Berhasil Gaet Investor
A
A
A
SOLO - Jajaran Direksi Perusahaan Daerah Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), setelah proses bertahun-tahun akhirnya, berhasil menggaet investor untuk penataan kawasan dan konservasi kebun binatang di tepi Sungai Bengawan Solo itu.
Kehadiran investor membawa harapan bahwa kebun binatang ini akan terkelola lebih baik. Direktur TSTJ, Lilik Kristianto menyebutkan, investor yang bersedia menanamkan modalnya adalah PT Pe-mbangunan Jaya Ancol. Perusahaan tersebut sudah malang melintang dalam dunia pariwisata dan wahana konservasi. Beberapa taman rekreasi besar dikelola oleh perusahaan tersebut.
Dengan pengalaman yang cukup besar itu, menurutnya sangat memungkinkan untuk menata dan mengelola TSTJ menjadi lebih baik dibandingkan saat ini. “Yang paling konsen untuk ikut mengelola TSTJ adalah perusahaan itu, beberapa kali sudah bertemu dan menunjukkan progress yang cukup bagus untuk perkembangan TSTJ,” ucapnya, kemarin. Dia mengatakan, saat ini perusahaan itu sudah mulai membuat studi kelayakan untuk pengelolaan TSTJ.
Pihaknya yakin dalam waktu dekat ini studi kelayakan tersebut selesai dibuat dan dilaporkan kepada jajaran direksi. Setelah itu jajaran direksi bakal melakukan penilaian terhadap studi yang sudah dibikin untuk ditentukan apakah konsepnya layak untuk TSTJ atau tidak. Lilik mengatakan, dari pertemuan yang dilakukannya, konesp yang ditawarkan PT Pembangunan Jaya Ancol adalah mengelola wahana rekreasi sekaligus mengelola konservasi satwa yang ada.
Akan tetapi, kepastian dari konsep itu akan ada dalam studi kelayakan. “Kita bertemu terakhir pada akhir Desember lalu, mereka berencana mengelola wahana rekreasi dan juga konservasi, namun kita tunggu saja nanti bagaimana kelanjutanya,” jelasnya. Dia menyebutkan konsep yang ditawarkan investor itu akan kita laporkan kepada Pemerintah Kota Solo. Menurutnya, yang memiliki kewenangan kerja sama adalah pihak Pemerintah Kota Solo, sedangkan TSTJ hanya bertugas untuk mencari dan menggaet investor saja.
“Kemarin kita juga bertemu dengan Taman Safari, namun mereka tidak ada minat untuk mengelola TSTJ,” tegasnya. Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memasang target investor harus masuk pada tahun ini. Hal itu agar TSTJ bisa ditaata lebih baik lagi dan menjadi tempat wisata yang menjadi rujukan masyarakat dari berbagai daerah.
Arief setiadi
Kehadiran investor membawa harapan bahwa kebun binatang ini akan terkelola lebih baik. Direktur TSTJ, Lilik Kristianto menyebutkan, investor yang bersedia menanamkan modalnya adalah PT Pe-mbangunan Jaya Ancol. Perusahaan tersebut sudah malang melintang dalam dunia pariwisata dan wahana konservasi. Beberapa taman rekreasi besar dikelola oleh perusahaan tersebut.
Dengan pengalaman yang cukup besar itu, menurutnya sangat memungkinkan untuk menata dan mengelola TSTJ menjadi lebih baik dibandingkan saat ini. “Yang paling konsen untuk ikut mengelola TSTJ adalah perusahaan itu, beberapa kali sudah bertemu dan menunjukkan progress yang cukup bagus untuk perkembangan TSTJ,” ucapnya, kemarin. Dia mengatakan, saat ini perusahaan itu sudah mulai membuat studi kelayakan untuk pengelolaan TSTJ.
Pihaknya yakin dalam waktu dekat ini studi kelayakan tersebut selesai dibuat dan dilaporkan kepada jajaran direksi. Setelah itu jajaran direksi bakal melakukan penilaian terhadap studi yang sudah dibikin untuk ditentukan apakah konsepnya layak untuk TSTJ atau tidak. Lilik mengatakan, dari pertemuan yang dilakukannya, konesp yang ditawarkan PT Pembangunan Jaya Ancol adalah mengelola wahana rekreasi sekaligus mengelola konservasi satwa yang ada.
Akan tetapi, kepastian dari konsep itu akan ada dalam studi kelayakan. “Kita bertemu terakhir pada akhir Desember lalu, mereka berencana mengelola wahana rekreasi dan juga konservasi, namun kita tunggu saja nanti bagaimana kelanjutanya,” jelasnya. Dia menyebutkan konsep yang ditawarkan investor itu akan kita laporkan kepada Pemerintah Kota Solo. Menurutnya, yang memiliki kewenangan kerja sama adalah pihak Pemerintah Kota Solo, sedangkan TSTJ hanya bertugas untuk mencari dan menggaet investor saja.
“Kemarin kita juga bertemu dengan Taman Safari, namun mereka tidak ada minat untuk mengelola TSTJ,” tegasnya. Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memasang target investor harus masuk pada tahun ini. Hal itu agar TSTJ bisa ditaata lebih baik lagi dan menjadi tempat wisata yang menjadi rujukan masyarakat dari berbagai daerah.
Arief setiadi
(ars)