Penjaga Sekolah Cekoki 3 Pelajar SMP Miras Oplosan
A
A
A
KENDAL - Tiga pelajar SMP di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, harus mendapat perawatan medis, setelah diduga dipaksa menenggak minuman keras (Miras) oplosan. Ketiganya mengalami mual, muntah-muntah, dan lemas.
Ketiga pelajar tersebut adalah Uki Kurniawan (13), dan Iqbal (11), warga Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal, serta Andre Riskian (12), warga Kecamatan Kaliwungu.
Mulanya, ketiga pelajar itu bermaksud mencari buah mangga di SDN Magelung 1, Kecamatan Kaliwungu, Minggu 11 Januari 2015 pukul 16.30 WIB. Tanpa sengaja, mereka bertemu dengan Maskuri (30), warga Dusun Putat, Desa Magelung, yang sedang pesta miras bersama rekan-rekannya.
“Pak Maskuri itu penjaga sekolah SDN Magelung 1, saya kenal karena saya lulusan dari situ. Saya lulus tahun lalu, sekarang saya sekolah SMP,” kata Andre, kepada wartawan, Senin (12/1/2015).
Andre menjelaskan, setelah bertemu dengan Maskuri itu, dia dan dua temannya ditawari untuk minum miras oplosan. Namun, ketiganya menolak tawaran dari Maskuri.
“Saya, Iqbal, dan Uki sudah tidak mau. Tapi diancam oleh Maskuri dan gerombolannya. Karena takut, kami meminumnya dan menuruti kemauan Maskuri,” tandasnya.
Lantaran dipaksa, Uki dan Iqbal berulangkali menenggak miras oplosan yang sudah dituangkan ke gelas. Sedangkan Andre mengaku hanya tiga gelas masing-masing setengah gelas. Selanjutnya, ketiganya hendak pulang ke rumah.
Namun baru sampai di jalan perumahan menuju rumahnya, Uki dan Iqbal muntah-muntah. “Uki dan Iqbal terjatuh tak sadarkan diri,” lanjutnya.
Terhadap peristiwa itu, orang tua Iqbal dan Uki tidak terima, lalu melaporkan perbuatan Maskuri ke Polsek Kaliwungu. Tak lama kemudian, sekitar jam 19.00 malam, petugas berhasil mengamankan Maskuri di rumahnya.
Di hadapan petugas, Maskuri mengaku, dirinya pesta miras oplosan dengan temannya Azis, warga Sekopek Kaliwungu, dan Tohirin, warga Putat Magelung, Kaliwungu Selatan.
“Saya sudah kenal dengan Uki dan Andre, karena mereka dulunya sekolah di SDN Magelung. Tapi satu temannya lagi saya tidak kenal,” kata Maskuri.
Maskuri mengaku, kalau dirinya tidak melakukan pemaksaan. Dirinya hanya menawari dan mereka mau dengan sendirinya.
“Minuman saya sudah hampir habis ketika mereka datang. Lalu mereka saya tawari mau, dan kemudian kami membelinya lagi untuk mereka,” tandasnya.
Kasus tersebut saat ini sedang dalam penanganan Polsek Kaliwungu. Sejauh ini, petugas sudah memeriksa sejumlah saksi guna penyelidikan.
Ketiga pelajar tersebut adalah Uki Kurniawan (13), dan Iqbal (11), warga Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal, serta Andre Riskian (12), warga Kecamatan Kaliwungu.
Mulanya, ketiga pelajar itu bermaksud mencari buah mangga di SDN Magelung 1, Kecamatan Kaliwungu, Minggu 11 Januari 2015 pukul 16.30 WIB. Tanpa sengaja, mereka bertemu dengan Maskuri (30), warga Dusun Putat, Desa Magelung, yang sedang pesta miras bersama rekan-rekannya.
“Pak Maskuri itu penjaga sekolah SDN Magelung 1, saya kenal karena saya lulusan dari situ. Saya lulus tahun lalu, sekarang saya sekolah SMP,” kata Andre, kepada wartawan, Senin (12/1/2015).
Andre menjelaskan, setelah bertemu dengan Maskuri itu, dia dan dua temannya ditawari untuk minum miras oplosan. Namun, ketiganya menolak tawaran dari Maskuri.
“Saya, Iqbal, dan Uki sudah tidak mau. Tapi diancam oleh Maskuri dan gerombolannya. Karena takut, kami meminumnya dan menuruti kemauan Maskuri,” tandasnya.
Lantaran dipaksa, Uki dan Iqbal berulangkali menenggak miras oplosan yang sudah dituangkan ke gelas. Sedangkan Andre mengaku hanya tiga gelas masing-masing setengah gelas. Selanjutnya, ketiganya hendak pulang ke rumah.
Namun baru sampai di jalan perumahan menuju rumahnya, Uki dan Iqbal muntah-muntah. “Uki dan Iqbal terjatuh tak sadarkan diri,” lanjutnya.
Terhadap peristiwa itu, orang tua Iqbal dan Uki tidak terima, lalu melaporkan perbuatan Maskuri ke Polsek Kaliwungu. Tak lama kemudian, sekitar jam 19.00 malam, petugas berhasil mengamankan Maskuri di rumahnya.
Di hadapan petugas, Maskuri mengaku, dirinya pesta miras oplosan dengan temannya Azis, warga Sekopek Kaliwungu, dan Tohirin, warga Putat Magelung, Kaliwungu Selatan.
“Saya sudah kenal dengan Uki dan Andre, karena mereka dulunya sekolah di SDN Magelung. Tapi satu temannya lagi saya tidak kenal,” kata Maskuri.
Maskuri mengaku, kalau dirinya tidak melakukan pemaksaan. Dirinya hanya menawari dan mereka mau dengan sendirinya.
“Minuman saya sudah hampir habis ketika mereka datang. Lalu mereka saya tawari mau, dan kemudian kami membelinya lagi untuk mereka,” tandasnya.
Kasus tersebut saat ini sedang dalam penanganan Polsek Kaliwungu. Sejauh ini, petugas sudah memeriksa sejumlah saksi guna penyelidikan.
(san)