Pasangan Kumpul Kebo Diarak, Rambut Digunduli
A
A
A
BATAM - Warga Botania Garden, RT04/RW29, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam, Kota Provinsi Kepri, menggerebek pasangan kumpul kebo, di blok H15. Kedua pasangan tersebut diarak keliling komplek, serta rambutnya cukur hingga botak.
Arbaudin, warga Botania mengatakan, penggerebekan berawal dari adanya kecurigaan sejumlah warga saat gotong royong di depan SDN 29. Saat itu, perempuan berkunjung dan masuk ke dalam rumah si laki-laki.
"Mereka sudah lama kami intai sebenarnya, dan saat kami pergoki, perempuan yang bernama Supatni masuk ke dalam rumah cowoknya atas nama Sukatno," kata Udin, kepada wartawan, Minggu (11/12/2014).
Udin mengungkapkan, ketika ceweknya sudah masuk kedalam rumah kontakan cowoknya, para warga mendatangi rumah tersebut. Setelah dicek dan dipanggil dari luar rumah, ternyata Sukatno keluar dari kamar hanya menggunakan handuk saja.
"Pintu depan rumah mereka memang terbuka, tapi kami tetap mengeceknya dan saat kami panggil cowoknya keluar dari kamar hanya mengenakan handuk saja. Setelah kami lihat ke kamar, ternyata ceweknya dalam keadaan telanjang tanpa pakaian apapun ditempat tidur," ungkapnya.
Melihat keadaan seperti itu, lanjut Udin, warga langsung mengarak pasangan tersebut ke komplek, dan mengunduli rambut mereka. Kepada warga, mereka mengaku melakukan itu karena suka sama suka, dan status mereka janda dan duda.
"Kami arak dan gundulin rambut mereka, agar ada efek jera. Mereka juga ngakunya janda dan duda," terangnya.
Dengan tertangkapnya pasangan kumpul kebo tersebut, mereka dikenakan denda 50 sak semen, dan membuat perjanjian untuk melangsungkan pernikahan.
"Kami tidak serahkan ke pihak berwajib, tapi kami denda 50 sak semen yang akan dipergunakan untuk kepentingan bersama, seperti membangun masjid atau taman, dan mereka berdua juga berjanji akan menikah," ungkapnya.
Menurut Udin, penggerebekan pasangan kumpul kebo tidak hanya kali ini saja, warga Botania Garden juga sudah pernah menggerebek pasangan lainnya. Perbuatan mesum itu tidak dilakukan pada malam hari, tetapi juga siang hari.
"Kebanyakan mereka melakukan mesum di siang hari bukan malam hari," pungkasnya.
Arbaudin, warga Botania mengatakan, penggerebekan berawal dari adanya kecurigaan sejumlah warga saat gotong royong di depan SDN 29. Saat itu, perempuan berkunjung dan masuk ke dalam rumah si laki-laki.
"Mereka sudah lama kami intai sebenarnya, dan saat kami pergoki, perempuan yang bernama Supatni masuk ke dalam rumah cowoknya atas nama Sukatno," kata Udin, kepada wartawan, Minggu (11/12/2014).
Udin mengungkapkan, ketika ceweknya sudah masuk kedalam rumah kontakan cowoknya, para warga mendatangi rumah tersebut. Setelah dicek dan dipanggil dari luar rumah, ternyata Sukatno keluar dari kamar hanya menggunakan handuk saja.
"Pintu depan rumah mereka memang terbuka, tapi kami tetap mengeceknya dan saat kami panggil cowoknya keluar dari kamar hanya mengenakan handuk saja. Setelah kami lihat ke kamar, ternyata ceweknya dalam keadaan telanjang tanpa pakaian apapun ditempat tidur," ungkapnya.
Melihat keadaan seperti itu, lanjut Udin, warga langsung mengarak pasangan tersebut ke komplek, dan mengunduli rambut mereka. Kepada warga, mereka mengaku melakukan itu karena suka sama suka, dan status mereka janda dan duda.
"Kami arak dan gundulin rambut mereka, agar ada efek jera. Mereka juga ngakunya janda dan duda," terangnya.
Dengan tertangkapnya pasangan kumpul kebo tersebut, mereka dikenakan denda 50 sak semen, dan membuat perjanjian untuk melangsungkan pernikahan.
"Kami tidak serahkan ke pihak berwajib, tapi kami denda 50 sak semen yang akan dipergunakan untuk kepentingan bersama, seperti membangun masjid atau taman, dan mereka berdua juga berjanji akan menikah," ungkapnya.
Menurut Udin, penggerebekan pasangan kumpul kebo tidak hanya kali ini saja, warga Botania Garden juga sudah pernah menggerebek pasangan lainnya. Perbuatan mesum itu tidak dilakukan pada malam hari, tetapi juga siang hari.
"Kebanyakan mereka melakukan mesum di siang hari bukan malam hari," pungkasnya.
(san)