Peran Penting ATC dalam Penerbangan
A
A
A
JAKARTA - Air Traffic Control (ATC) sempat disebut menjadi salah satu faktor kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Kelambanan merespons permintaan dari Pilot AirAsia, Kapten Iriyanto, membuat pesawat yang mengangkut 155 penumpang itu hilang, dan dipastikan jatuh di Selat Karimata.
Hal itu sempat diungkap oleh Direktur Safety and Standard AirNav Indonesia Wisnu Darjono. Menurutnya, Kapten Iriyanto sempat meminta izin ATC agar pesawat yang dikemudikannya naik ke ketinggian di 38 ribu kaki dari ketinggian 32 ribu kaki. Namun ATC tidak langsung menjawab permintaan tersebut.
Selang dua menit ATC memutuskan mengizinkan QA8501 untuk naik hanya di ketinggian 34 ribu kaki. Namun terlambat, ATC sudah kehilangan kontak dengan kokpit pesawat QZ8501.
"Ini kemungkinan yang memberikan kontribusi atas lambatnya respons ATC terhadap permintaan pilot AirAsia,” kata Wisnu beberapa waktu lalu kepada wartawan.
Kelambanan tersebut menimbulkan kecurigaan atas kinerja petugas ATC. Namun General Manager AirNav Indonesia Budi Hendro Setiyono membantahkan kelambanan itu.
"Tidak benar itu, kita justru ketika itu terus memanggil berkali-kali. Itu pun kita duluan yang memanggil kok," ujarnya.
Tidak hanya petugas ATC, kualitas teknologi ATC pun dikritisi. Pengamat penerbangan Alvin Lie menyebut teknologi yang digunakan ATC Indonesia sudah sangat usang. Sudah seharusnya teknologi ATC Indonesia diperbarui.
Lalu apakah ATC itu, dan fungsinya dalam dunia penerbangan?
Air Traffic Control (ATC) merupakan pengatur lalu lintas udara. Dia lah yang memandu para pilot selama menjalankan pesawat di udara.
Dilansir dari laman Wikipedia, berikut tujuan pelayanan ATC berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 170 atau disebut dengan istilah 5 objective of ATS dalam ICAO dokumen ANNEX 11 tentang Air Traffic Service:
1. Mencegah tabrakan antarpesawat.
2. Mencegah tabrakan antarpesawat di area pergerakan rintangan di area tersebut.
3. Mempercepat dan mempertahankan pergerakan lalu lintas udara.
4. Memberikan saran dan informasi yang berguna untuk keselamatan dan efisiensi pengaturan lalu lintas udara.
5. Memberitahukan kepada organisasi yang berwenang dalam pencarian pesawat yang memerlukan pencarian dan pertolongan sesuai dengan organisasi yang dipersyaratkan.
ATC juga membantu pilot dalam mengendalikan keadaan darurat, dan memberikan informasi penerbangan yang dibutuhkan pilot, seperti informasi cuaca, informasi navigasi penerbangan, dan informasi lalu lintas udara.
"Semua aktivitas pesawat di dalam Maneuvering Area diharuskan mendapat mandat terlebih dahulu dari ATC, yang kemudian ATC akan memberikan informasi, instruksi, clearance/mandat kepada pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan. Semua komunikasi itu dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan memenuhi aturan," seperti ditulis Wikipedia.
Begitu pentingnya fungsi ATC bagi dunia penerbangan. Sehingga ada sebutan petugas ATC merupakan rekan terdekat pilot selama di udara.
Hal itu sempat diungkap oleh Direktur Safety and Standard AirNav Indonesia Wisnu Darjono. Menurutnya, Kapten Iriyanto sempat meminta izin ATC agar pesawat yang dikemudikannya naik ke ketinggian di 38 ribu kaki dari ketinggian 32 ribu kaki. Namun ATC tidak langsung menjawab permintaan tersebut.
Selang dua menit ATC memutuskan mengizinkan QA8501 untuk naik hanya di ketinggian 34 ribu kaki. Namun terlambat, ATC sudah kehilangan kontak dengan kokpit pesawat QZ8501.
"Ini kemungkinan yang memberikan kontribusi atas lambatnya respons ATC terhadap permintaan pilot AirAsia,” kata Wisnu beberapa waktu lalu kepada wartawan.
Kelambanan tersebut menimbulkan kecurigaan atas kinerja petugas ATC. Namun General Manager AirNav Indonesia Budi Hendro Setiyono membantahkan kelambanan itu.
"Tidak benar itu, kita justru ketika itu terus memanggil berkali-kali. Itu pun kita duluan yang memanggil kok," ujarnya.
Tidak hanya petugas ATC, kualitas teknologi ATC pun dikritisi. Pengamat penerbangan Alvin Lie menyebut teknologi yang digunakan ATC Indonesia sudah sangat usang. Sudah seharusnya teknologi ATC Indonesia diperbarui.
Lalu apakah ATC itu, dan fungsinya dalam dunia penerbangan?
Air Traffic Control (ATC) merupakan pengatur lalu lintas udara. Dia lah yang memandu para pilot selama menjalankan pesawat di udara.
Dilansir dari laman Wikipedia, berikut tujuan pelayanan ATC berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 170 atau disebut dengan istilah 5 objective of ATS dalam ICAO dokumen ANNEX 11 tentang Air Traffic Service:
1. Mencegah tabrakan antarpesawat.
2. Mencegah tabrakan antarpesawat di area pergerakan rintangan di area tersebut.
3. Mempercepat dan mempertahankan pergerakan lalu lintas udara.
4. Memberikan saran dan informasi yang berguna untuk keselamatan dan efisiensi pengaturan lalu lintas udara.
5. Memberitahukan kepada organisasi yang berwenang dalam pencarian pesawat yang memerlukan pencarian dan pertolongan sesuai dengan organisasi yang dipersyaratkan.
ATC juga membantu pilot dalam mengendalikan keadaan darurat, dan memberikan informasi penerbangan yang dibutuhkan pilot, seperti informasi cuaca, informasi navigasi penerbangan, dan informasi lalu lintas udara.
"Semua aktivitas pesawat di dalam Maneuvering Area diharuskan mendapat mandat terlebih dahulu dari ATC, yang kemudian ATC akan memberikan informasi, instruksi, clearance/mandat kepada pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan. Semua komunikasi itu dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan memenuhi aturan," seperti ditulis Wikipedia.
Begitu pentingnya fungsi ATC bagi dunia penerbangan. Sehingga ada sebutan petugas ATC merupakan rekan terdekat pilot selama di udara.
(hyk)