Fokus Kembangkan Pasar ASEAN

Minggu, 04 Januari 2015 - 11:28 WIB
Fokus Kembangkan Pasar...
Fokus Kembangkan Pasar ASEAN
A A A
MEDAN - Orientasi pariwisata Sumatera Utara (Sumut) 2015 harus fokus pada pengembangan pasar di sembilan negara ASEAN, yakni Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.

Humas Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Sumut Indra Batubara menjelaskan, promosi wisata ke negara-negara ASEAN bisa dimulai dengan mengikuti berbagai pameran wisata di negaranegara tersebut, seperti Myanmar Fair, Matta Fair, atau Natas Fair.

Dalam pameran, Dinas Pariwisata Sumut diharapkan mampu menarik minat wisatawan dengan kelebihan yang dimiliki KNIA. Hal ini bisa memudahkan Sumut dalam melakukan promosi Visit North Sumatera 2016 sehingga Sumut bisa lebih siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Melalui promosi ini, kita harap semua negara ASEAN mengenal Sumut, tak hanya Jakarta karena Sumut merupakan pintu gerbang dari negara-negara ini. Tidak harus ke Jakarta, wisatawan mancanegara bisa langsung ke Medan untuk mengakses wisata Sumut melalui Bandara Kualanamu,” paparnya di Medan, Sabtu (3/1).

Untuk mengembangkan pariwisata Sumut, Indra berharap DPRD Sumut yang dipimpin Ajib Shah bisa fokus dan terbuka terhadap pengembangan pariwisata. Pemerintah daerah juga diharapkan menyatukan pemikiran, bahwa wisata merupakan kekuatan untuk menggerakkan perekonomian.

Melalui kesatuan visi ini, Indra yakin Sumut dapat mengembangkan pariwisata ke pasar ASEAN dengan baik dan tidak harus menunggu pemerintah pusat. PT Angkasa Pura (AP) II dinilai perlu melakukan promosi bahwa dengan terbang ke Kota Medan, maka wisatawan bisa dengan mudah mengakses daerah wisata lain di Indonesia. Indra sangat menyayangkan pembukaan rute-rute penerbangan yang dilakukan awal 2014 justru ditutup dengan cepat sebelum akhir tahun lalu. Padahal, promosi penerbangan baru selesai dilakukan.

Seperti rute Bandara Internasional Kualanamu-Hajai, Thailand. Rute tersebut telah ditutup sejak dua bulan lalu. Padahal Asita sudah mulai menjual paket wisata Sumut di Thailand. “Duta besar tiap negara ASEAN sudah menyatakan dukungan siap mempromosikan wisata Sumut. Namun, kita juga harus aktif sehingga bisa berjalan lancar di antaranya dengan mempertahankan ruterute penerbangan ini,” ucapnya.

Seraya mempromosikan wisata ke luar negeri, pembenahan di dalam juga harus dilakukan. Di antaranya Dewan Seni harus ikut mempromosikan wisata. Seperti jika ada sanggar tari yang bagus, minimal satu kali dalam seminggu ada tari yang menggambarkan semua daerah di Sumut, baik di tempat umum atau di tempat-tempat kuliner. “Karena kuliner merupakan salah satu produk unggulan Sumut, terutama di Medan,” ujar Indra.

Di tahun 2015 potensi wisata pantai potensial untuk dikembangkan. Terlebih, Bandara Internasional Kualanamu dengan daerah pantai seperti dari Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang. Hanya dari tempat inilah masyarakat bisa melihat pesawat lepas landas dan mendarat.

“Daerah-daerah lain juga harus berkoordinasi menciptakan tema wisata pantai lainnya sehingga bisa dipromosikan oleh Dinas Pariwisata ke negara- negara ASEAN ini,” ucapnya. Agar potensi ini dapat menjadi pasar yang baik maka pemerintah kabupaten/kota harus mendukung dengan melakukan penataan kebersihan, menyampaikan informasi yang baik, dan menyediakan transportasi.

Kemudian, menggugah kesadaran masyarakat daerahnya agar menjadikan kawasan itu menjadi objek wisata yang baik. Wakil Ketua I ASITA Sumut CHJ Gultom mengatakan, pada 2015 ini Samosir tetap akan menempati posisi teratas objek wisata di Sumut. Itu karena pemerintah kabupatennya getol melakukan promosi, baik dari sosial media atau promosi lainnya.

“Walau di sana belum ada hotel berbintang lima, wisata di sana mulai menggeliat. Bahkan, pengusaha setempat sudah mulai meningkatkan kualitas hotel,” ungkapnya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono menuturkan, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumut melalui Bandara Internasional Kualanamu, Pelabuhan Belawan, dan Pelabuhan Tanjungbalai, selama November 2014 mencapai 25.102 orang.

Jumlah ini naik 6,26% dibandingkan Oktober 2014 yang 23.624 orang. “Namun, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2013, jumlah wisman pada November 2014 turun dari 27.310 orang menjadi 25.102 orang,” papar Wien.

Siti amelia
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7338 seconds (0.1#10.140)