AM Sangaji-Wijilan Bakal Satu Arah

Sabtu, 03 Januari 2015 - 12:33 WIB
AM Sangaji-Wijilan Bakal Satu Arah
AM Sangaji-Wijilan Bakal Satu Arah
A A A
YOGYAKARTA - Rekayasa lalu lintas dengan memberlakukan jalan satu arah di dua titik pada 2014 lalu dianggap berhasil mengatasi kemacetan. Tahun ini, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mencari target jalan lainnya untuk disulap jadi satu arah.

Dua titik yang sudah direncanakan adalah Jalan AM Sangaji dan Wijilan. Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto mengatakan, dari hasil beberapa kali evaluasi diterapkannya jalur satu arah di Jalan C Simanjuntak dan Jalan Prof Yohanes ternyata cukup berhasil.

“Beberapa kali kami telah melakukan evaluasi. Yang sebelumnya kendaraan padat, setelah diberlakukan jalur satu arah sekarang sudah cukup longgar,” ungkapnya, kemarin. Dengan adanya penurunan titik kejenuhan kendaraan tersebut, pihaknya merencanakan memberlakukan aturan yang sama di tempat lainnya. Jalan yang memang batas toleransi kendaraannya sudah melampaui batas toleransi.

“Pastinya ada beberapa titik jalan di 2015 ini yang akan kami lakukan hal yang sama,” tuturnya. Jalan yang diwacanakan akan dilakukan satu arah tersebut kemungkinan adalah Jalan AM Sangaji dan Wijilan. Namun karena diperlukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya, pihaknya masih belum bisa memastikannya.

Seperti dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman dan DIY serta kepolisian setempat. “Nanti kalau sudah oke (disetujui rencananya),” katanya. Pada 2014, dua jalur yaitu Jalan C Simanjuntak dan Prof Yohanes mulai diberlakukan satu arah. Agar di sekitar kedua titik yang juga memang berbatasan dengan Kabupaten Sleman tersebut, tidak terjadi kepadatan kendaraan. “Itu dikoordinasikan kami dengan Sleman. Karena masih masuk dua wilayah.”

Sebelumnya, di 2012 lalu aturan yang sama juga telah dilakukan di Jalan Kapas, tepatnya sebelah selatan Stadion Mandala Krida. Sebab di sekitar kawasan tersebut selalu padat kendaraan lantaran banyak aktivitas pendidikan maupun perkantoran. Dalam pantauan di lapangan, beberapa ruas jalan tersebut memang laju kendaraan relatif lebih lancar dibandingkan sebelum diberlakukan satu arah.

Hanya di jam-jam tertentu saja masih padat, karena tersendat parkir yang memakan bahu jalan. Seperti yang dirasakan oleh salah satu warga, Dimas Aria, 28, yang tinggal di Rejowinangun, Yogyakarta. Menurut dia, hanya perlu menertibkan tempat parkir saja selanjutnya. “Kalau untuk Jalan C Simanjuntak, memang sudah tidak macet lagi. Kendaraan sedikit lengang, tapi parkir masih juga memakan bahu jalan,” ucapnya.

Terpisah, Kasatlantas Polresta Yogyakarta Kompol Sudaryo menyatakan, untuk menentukan jalan yang perlu diberlakukan satu arah perlu dibahas dalam forum lalu lintas. Forum ini di dalamnya terdapat sejumlah instansi termasuk Dinas Perhubungan maupun masyarakat. Sebab, lanjut dia, ada beberapa faktor lain yang perlu diperhitungkan dalam memberlakukan satu arah.

Seperti imbas kepadatan arus bagi jalan lain, maupun parkir yang semakin tak teratur. "Menurut saya, untuk mengatasi kepadatan arus perlu dicari dulu permasalahannya di jalan itu. Apakah parkirnya, kalau parkirnya ya dilakukan dulu penertiban parkir. Pemberlakuan satu arah itu solusi terakhir," katanya.

Ditanya jalan mana yang dibidik menjadi satu arah, Sudaryo menjawab Jalan AM Sangaji maupun Jalan Wijilan. Pun begitu, rencana itu belum menjadi keputusan final karena masih perlu dikaji mendalam. Dia melihat kepadatan arus lalu lintas di Jalan AM Sangaji karena di jalan itu terdapat pasar.

Sedangkan di Jalan Wijilan akibat daerahnya merupakan kompleks perumahan yang kebanyakan pemilik rumah tidak memiliki lahan parkir, sehingga parkir di tepi jalan.

Ridho Hidayat/ Muji Barnugroho
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6758 seconds (0.1#10.140)