23 Murid SDM 4 Pucang Mendominasi
A
A
A
SURABAYA - Surabaya patut berbangga hati. Sebanyak 23 murid SD Muhammadiyah 4 Pucang sukses menorehkan prestasi pada olimpiade Robo International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) 2014, di Johor Baru, Malaysia.
Pada acara yang bergengsi ada 250 peserta dari SD Islam di Malaysia, Singapura dan Indonesia turut ambil bagian. Karena mental bertanding, ide dan teknologi robot yang dilombakan, 23 murid itu mendominasi perolehan medali untuk 8 dari 15 kategori lomba yang diikuti.
Karuan saja siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ini menjadi perhatian sekaligus mengundang decak kagum peserta di acara yang digelar Komunitas Robot Indonesia yang kerja sama dengan sejumlah sekolah di Malaysia itu. “Kami berangkat 23 Desember 2014. Acara berlangsung sampai 27 Desember 2014,” kata Endik Setyawan, penanggung jawab ekstrakurikuler robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang kemarin.
Ditemui di Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sekolahan, Endik menyebut 23 siswa yang diajak berasal dari kelas III, IV, V, dan VI. “Dari 15 kategori yang dilombakan, kami mengikuti delapan,” ujarnya.
Di antaranya, line tracer robot , low cost robot , special award , rescue robot , transporter robot , mission challenge , soccer , dan sumo . “Dari delapan kategori ini, kami mendominasi juara. Medali emas 4, perak 6, dan perunggu 8. Selain itu, mendapat delapan medali special award atau harapan,” rincinya.
Ide dan biaya pembuatan robot menjadi poin tersendiri bagi tim SD Muhammadiyah 4 Pucang. Untuk kategori low cost robot , misalnya. Tim menampilkan robot pembersih gelas. Perantinya, ada motor dinamo lengkap dengan lap semacam kain pel. Begitu gelas ditutupkan ke kain, secara otomatis alat bekerja, berputar membersihkan bagian dalam gelas.
Kategori low cost robot bukan saja menilai ide, tapi juga murahnya biaya yang disampaikan melalui presentasi berbahasa Inggris. Paparan menggunakan bahasa Indonesia juga diperbolehkan, cuma nilainya tidak banyak. Untuk kategori transporter robot , robot yang ada dituntut melintasitrack yang ada. Sejak dari start , ada lorong, jalan naik, polisi tidur, dan track turunan.
Robot dituntut sukses mengambil objek. Untuk robot kategori sumo, ada yang otomatis dikendalikan program dan manual yang digerakkan remote . “Peserta dari Malaysia menjadi saingan terberat. Karena ide robot dan mental bertanding anak-anak, kita juara. Mental anak-anak sempat krisis,” bangganya.
Endik ingin pascakemenangan ini semakin mendongkrak percaya diri dan mental bertanding para murid. Selain itu, kesuksesan ini bisa menjadi modal tersendiri mengikuti ajang lomba di Jakarta dan Singapura tahun 2015. Dari 23 siswa yang sukses menorehkan prestasi, ada Muhammad Abyansyah Putra Dewanto dari kelas 4. Dia sukses menggondol medali emas kategori robot rescue .
Selain itu, sulung dari dua bersaudara ini juga sukses mendapat medali kategori low cost robot . “Kategori low cost robot , saya membuat robot pembersih lantai. Biayanya habis Rp314.000,” ujarnya.
Anak pasangan Dodo Arief Dewanto dan Meutia Ananda ini lantas menjelaskan robot yang mampu mempermudah pekerjaan membersihkan lantai, mengepel. Robot ini dilengkapi motor dinamo yang bisa menggerakkan kain pel mini. Di atasnya ada sprikel atau spuyer untuk menyemprotkan air bercampur pengharum yang dipasok dari gelas plastik berpenutup.
Sistem kerjanya dikendalikan remote control pada ujung paralon yang menjadi gagang alat ini. Antara remote dan peranti di bawah dihubungkan kabel instalasi. Baterai lipo menjadi sumber tenaga robot pembersih lantai ini. “Saya ingin tahun depan ikut lomba ke Jakarta dan Singapura,” semangatnya. Rasa bangga yang sama ditunjukkan Gatra Rayhansyah, murid kelas V.
Dia juga menjadikan robot rescue karyanya sukses menyabet medali. Demikian pula dengan Galen Taris Bariqi, murid kelas V. Robot yang diberi nama Robo-Robo karyanya juga sukses mendapat medali kategori rescue robot .
Soeprayitno
Pada acara yang bergengsi ada 250 peserta dari SD Islam di Malaysia, Singapura dan Indonesia turut ambil bagian. Karena mental bertanding, ide dan teknologi robot yang dilombakan, 23 murid itu mendominasi perolehan medali untuk 8 dari 15 kategori lomba yang diikuti.
Karuan saja siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ini menjadi perhatian sekaligus mengundang decak kagum peserta di acara yang digelar Komunitas Robot Indonesia yang kerja sama dengan sejumlah sekolah di Malaysia itu. “Kami berangkat 23 Desember 2014. Acara berlangsung sampai 27 Desember 2014,” kata Endik Setyawan, penanggung jawab ekstrakurikuler robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang kemarin.
Ditemui di Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sekolahan, Endik menyebut 23 siswa yang diajak berasal dari kelas III, IV, V, dan VI. “Dari 15 kategori yang dilombakan, kami mengikuti delapan,” ujarnya.
Di antaranya, line tracer robot , low cost robot , special award , rescue robot , transporter robot , mission challenge , soccer , dan sumo . “Dari delapan kategori ini, kami mendominasi juara. Medali emas 4, perak 6, dan perunggu 8. Selain itu, mendapat delapan medali special award atau harapan,” rincinya.
Ide dan biaya pembuatan robot menjadi poin tersendiri bagi tim SD Muhammadiyah 4 Pucang. Untuk kategori low cost robot , misalnya. Tim menampilkan robot pembersih gelas. Perantinya, ada motor dinamo lengkap dengan lap semacam kain pel. Begitu gelas ditutupkan ke kain, secara otomatis alat bekerja, berputar membersihkan bagian dalam gelas.
Kategori low cost robot bukan saja menilai ide, tapi juga murahnya biaya yang disampaikan melalui presentasi berbahasa Inggris. Paparan menggunakan bahasa Indonesia juga diperbolehkan, cuma nilainya tidak banyak. Untuk kategori transporter robot , robot yang ada dituntut melintasitrack yang ada. Sejak dari start , ada lorong, jalan naik, polisi tidur, dan track turunan.
Robot dituntut sukses mengambil objek. Untuk robot kategori sumo, ada yang otomatis dikendalikan program dan manual yang digerakkan remote . “Peserta dari Malaysia menjadi saingan terberat. Karena ide robot dan mental bertanding anak-anak, kita juara. Mental anak-anak sempat krisis,” bangganya.
Endik ingin pascakemenangan ini semakin mendongkrak percaya diri dan mental bertanding para murid. Selain itu, kesuksesan ini bisa menjadi modal tersendiri mengikuti ajang lomba di Jakarta dan Singapura tahun 2015. Dari 23 siswa yang sukses menorehkan prestasi, ada Muhammad Abyansyah Putra Dewanto dari kelas 4. Dia sukses menggondol medali emas kategori robot rescue .
Selain itu, sulung dari dua bersaudara ini juga sukses mendapat medali kategori low cost robot . “Kategori low cost robot , saya membuat robot pembersih lantai. Biayanya habis Rp314.000,” ujarnya.
Anak pasangan Dodo Arief Dewanto dan Meutia Ananda ini lantas menjelaskan robot yang mampu mempermudah pekerjaan membersihkan lantai, mengepel. Robot ini dilengkapi motor dinamo yang bisa menggerakkan kain pel mini. Di atasnya ada sprikel atau spuyer untuk menyemprotkan air bercampur pengharum yang dipasok dari gelas plastik berpenutup.
Sistem kerjanya dikendalikan remote control pada ujung paralon yang menjadi gagang alat ini. Antara remote dan peranti di bawah dihubungkan kabel instalasi. Baterai lipo menjadi sumber tenaga robot pembersih lantai ini. “Saya ingin tahun depan ikut lomba ke Jakarta dan Singapura,” semangatnya. Rasa bangga yang sama ditunjukkan Gatra Rayhansyah, murid kelas V.
Dia juga menjadikan robot rescue karyanya sukses menyabet medali. Demikian pula dengan Galen Taris Bariqi, murid kelas V. Robot yang diberi nama Robo-Robo karyanya juga sukses mendapat medali kategori rescue robot .
Soeprayitno
(ftr)