Ciptakan Inovasi Tenaga Listrik Minigreen Power Plant
A
A
A
Hasil karya mahasiswa di bidang ilmu pe nge ta - huan dan teknologi kembali bermunculan. Kali ini empat mahasiswa dari Teknik Industri Telkom University berhasil menciptakan Minigreen Power Plantuntuk solusi alternatif tenaga listrik.
Mereka adalah Erlangga Bayu Setyawan, Damanhuri Nurul Huda, Prafajar Muttaqin Suksesano dan Nia Novitasari. Hasil karya mereka itu sebagai salah satu untuk mengatasi kendala penggunaan listrik di masyarakat. Seperti ke tika ada pemadaman listrik secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan sehingga kerap mem buat berbagai alat elektronik di rumah rusak jika kondisi itu terus menerus terjadi akibat pasokan listrik yang tidak stabil.
“Kami berpikir untuk perlu menciptakan solusi alternatif untuk tenaga listrik, karena kondisi pemadaman listrik secara tiba-tiba akan membuat tarif listrik per KWh justru semakin meningkat tiap harinya,” tutur Ketua kelompok Tim Of Technology Erlangga, di kampus Universitas Telkom belum lama ini.
Menurutnya, itulah yang menjadi inspirasi terciptanya Minigreen Power Plant (MGPP) mengingat ba nyak nya energi kinetik yang ter buang sia-sia di lingkungan sekitarnya. Sebagaimana dalam Hukum Termo dinami ka, ada sekitar 20% energi yang terbuang dari konsumsi energi setiap hari.
“MGPP mengkonversikan energi kinetik menjadi energy listrik. Energi kinetik dalam rumah tangga banyak dijumpai, kipas outdoor AC misalnya. Dari energi kinetik tersebut dapat menghasilkan energi listrik sebesar 220 Volt AC dan ± 1.000 Watt. MGPP tidak menghasilkan limbah buangan. Sehingga inovasi ini bisa menjadi peralatan elektronik rumah tangga yang ideal bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Pada inovasinya ini Erlangga dan timnya akan mengembangkan MGPP untuk energy kinetik yang dihasilkan air conditioner (AC) dengan nilai PK bervariasi. Sementara MGPP yang dikembangkan saat ini diperuntukan bagi energi kinetik yang dihasilkan AC dengan nilai ¼ PK. Pun, pengembangan MGPP diterapkan pada Boogie Kereta Api sehingga akan dapat mengurangi pemakaian energi listrik untuk kereta api.
“Harapan kami yaitu hadirnya investor yang tertarik untuk bekerja sama dalam mengembangkan dan mengkomersialisasikan MGPP sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat,” paparnya.
Sebagai salah satu produk inovasi mahasiswa Telkom University, MGPP baru-baru ini berhasil meraih penghargaan juara II pada Lomba Inovasi Produk Enjinia Nusantara (LIPEN) 2014 yang dilaksanakan di Bogor, Minggu 23 November 2014.
Secara simbolis Erlangga menerima penghargaan berkat inovasinya pada acara grandfinal yang didukung oleh Kementrian Koperasi dan UKM RI, Japan Indonesia Kaizen Center (JIKC), Nanotech, dan berbagai pihak yang mensponsori acara tersebut. Acara ini juga sekaligus dijadikan sebagai tonggak awal berdirinya gerakan monozukuri nasional melalui program “Olimpiade Monozukuri Indonesia”. ?
Anne Rufaidah
Kota Bandung
Mereka adalah Erlangga Bayu Setyawan, Damanhuri Nurul Huda, Prafajar Muttaqin Suksesano dan Nia Novitasari. Hasil karya mereka itu sebagai salah satu untuk mengatasi kendala penggunaan listrik di masyarakat. Seperti ke tika ada pemadaman listrik secara tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan sehingga kerap mem buat berbagai alat elektronik di rumah rusak jika kondisi itu terus menerus terjadi akibat pasokan listrik yang tidak stabil.
“Kami berpikir untuk perlu menciptakan solusi alternatif untuk tenaga listrik, karena kondisi pemadaman listrik secara tiba-tiba akan membuat tarif listrik per KWh justru semakin meningkat tiap harinya,” tutur Ketua kelompok Tim Of Technology Erlangga, di kampus Universitas Telkom belum lama ini.
Menurutnya, itulah yang menjadi inspirasi terciptanya Minigreen Power Plant (MGPP) mengingat ba nyak nya energi kinetik yang ter buang sia-sia di lingkungan sekitarnya. Sebagaimana dalam Hukum Termo dinami ka, ada sekitar 20% energi yang terbuang dari konsumsi energi setiap hari.
“MGPP mengkonversikan energi kinetik menjadi energy listrik. Energi kinetik dalam rumah tangga banyak dijumpai, kipas outdoor AC misalnya. Dari energi kinetik tersebut dapat menghasilkan energi listrik sebesar 220 Volt AC dan ± 1.000 Watt. MGPP tidak menghasilkan limbah buangan. Sehingga inovasi ini bisa menjadi peralatan elektronik rumah tangga yang ideal bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Pada inovasinya ini Erlangga dan timnya akan mengembangkan MGPP untuk energy kinetik yang dihasilkan air conditioner (AC) dengan nilai PK bervariasi. Sementara MGPP yang dikembangkan saat ini diperuntukan bagi energi kinetik yang dihasilkan AC dengan nilai ¼ PK. Pun, pengembangan MGPP diterapkan pada Boogie Kereta Api sehingga akan dapat mengurangi pemakaian energi listrik untuk kereta api.
“Harapan kami yaitu hadirnya investor yang tertarik untuk bekerja sama dalam mengembangkan dan mengkomersialisasikan MGPP sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat,” paparnya.
Sebagai salah satu produk inovasi mahasiswa Telkom University, MGPP baru-baru ini berhasil meraih penghargaan juara II pada Lomba Inovasi Produk Enjinia Nusantara (LIPEN) 2014 yang dilaksanakan di Bogor, Minggu 23 November 2014.
Secara simbolis Erlangga menerima penghargaan berkat inovasinya pada acara grandfinal yang didukung oleh Kementrian Koperasi dan UKM RI, Japan Indonesia Kaizen Center (JIKC), Nanotech, dan berbagai pihak yang mensponsori acara tersebut. Acara ini juga sekaligus dijadikan sebagai tonggak awal berdirinya gerakan monozukuri nasional melalui program “Olimpiade Monozukuri Indonesia”. ?
Anne Rufaidah
Kota Bandung
(ars)