Suryawangsa 2 Ditawarkan ke Investor
A
A
A
SURABAYA - Mobil tenaga surya karya siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang, mendapat apresiasi besar dari Pemprov Jatim.
Pemprov berjanji menawarkan mobil bernama Suryawangsa 2 ini kepada pengusaha sehingga mobil jenis microbus ini bisa dikembangkan dan bahkan diproduksi massal. Dukungan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun seusai menyambut kedatangan rombongan SMK 7 Gondanglegi dalam rangkaian Tour De Java 2014 di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, kemarin.
Harun optimistis mobil karya siswa SMK tersebut akan memikat hati para pengusaha. “Siapa tahu ada pengusaha berminat mengembangkan dan memproduksinya, sebelum akhirnya diproduksi massal. Semua butuh proses dan tidak mungkin langsung baik. Tentu nanti ada pembenahan, seperti AC, setir, ban, dan bagian lainnya. Secara umum, pemerintah sangat mengapresiasi karya ini,” katanya seusai melihat dan mencoba mobil itu.
Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang, Pahri, mengaku berterima kasih atas dukungan pemerintah provinsi. Pihaknya berjanji akan terus berinovasi mengembangkan mobil Suryawangsa 2 tersebut menjadi lebih baik lagi.
“Ini buah dari pembelajaran dan keuletan. Terima kasih kepada semua yang mendukung sehingga microbus ini sukses diuji. Suryawangsa ini adalah sumbangan dan karya nyata sekolah Muhammadiyah untuk bangsa, sekaligus tekad menjadi bagian dari motor teknologi mutakhir. Bukan sebatas objek dari perubahan teknologi,” ujarnya.
Pahri menuturkan, pembuatan mobil Suryawangsa menelan biaya sebesar Rp107 juta. Pembuatan mobil itu melibatkan 16 orangdari guru dan siswa dengan lima kompetensi keahlian, yaitu teknik kendaraan ringan, teknik sepeda motor, teknik ototronik, teknik instalasi tenaga listrik, serta teknik komputer dan jaringan. “Butuh waktu enam bulan tujuh hari untuk menyelesaikan mobil ini,” katanya.
Menurut Pahri, Suryawangsa 2 adalah generasi kedua setelah Suryawangsa 1. Pembuatan mobil berkapasitas lima penumpang ini melalui riset bertahap di antaranya, riset dasar pada 2009-2010, riset terapan pada 2011-2012 yang kemudian melahirkan produk Suryawangsa 1. Selanjutnya riset penyempurnaan dan pengembangan pada 2013-2015.
Sementara spesifikasi Mikrobus Solar-Car Suryawangsa 2 Arjuna tipe 4.0, meliputi Photovoltaic (Cell Surya) berjumlah empat unit, tegangan 48 volt, arus peak power 4 Ampere, daya (peak power ) 168 Wa. Kemudian baterai berjumlah delapan unit dengan tegangan 48 volt berkapasitas 225 Ah dan jenis seal lead acid (basah).
Selanjutnya controller berjumlah satu unit, arus maksimum 400 Ampere, dan tegangan input 48 volt. Motor jenis DC series , tegangan 48 volt, daya 4 KW, dan kecepatan 5000 rpm. Sistem mekaniknya drive train direct couplefrontaxle . Suspensiroda belakang independent double wishbone dan roda depan independent double wishbone .
Dimensi panjang 3500 mm, lebar, 1.600 mm, tinggi 2.200 mm, berat kosong 850 kilogram, wheelbase 3.000 mm, dan performance kecepatan maksimum 70 kilometer per jam. Kepala Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Thohir Luth mengaku bangga atas kreativitas dan prestasi para siswa Muhammadiyah sehingga membantu Indonesia membuktikan kualitas pendidikannya.
“Tidak hanya berteori, tapi praktiknya dan ada wujudnya. Mobil energi matahari ini membuktikan generasi bangsa Indonesia semakin kreatif dan luar biasa,” katanya.
Ihya Ulumuddin
Pemprov berjanji menawarkan mobil bernama Suryawangsa 2 ini kepada pengusaha sehingga mobil jenis microbus ini bisa dikembangkan dan bahkan diproduksi massal. Dukungan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Harun seusai menyambut kedatangan rombongan SMK 7 Gondanglegi dalam rangkaian Tour De Java 2014 di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, kemarin.
Harun optimistis mobil karya siswa SMK tersebut akan memikat hati para pengusaha. “Siapa tahu ada pengusaha berminat mengembangkan dan memproduksinya, sebelum akhirnya diproduksi massal. Semua butuh proses dan tidak mungkin langsung baik. Tentu nanti ada pembenahan, seperti AC, setir, ban, dan bagian lainnya. Secara umum, pemerintah sangat mengapresiasi karya ini,” katanya seusai melihat dan mencoba mobil itu.
Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang, Pahri, mengaku berterima kasih atas dukungan pemerintah provinsi. Pihaknya berjanji akan terus berinovasi mengembangkan mobil Suryawangsa 2 tersebut menjadi lebih baik lagi.
“Ini buah dari pembelajaran dan keuletan. Terima kasih kepada semua yang mendukung sehingga microbus ini sukses diuji. Suryawangsa ini adalah sumbangan dan karya nyata sekolah Muhammadiyah untuk bangsa, sekaligus tekad menjadi bagian dari motor teknologi mutakhir. Bukan sebatas objek dari perubahan teknologi,” ujarnya.
Pahri menuturkan, pembuatan mobil Suryawangsa menelan biaya sebesar Rp107 juta. Pembuatan mobil itu melibatkan 16 orangdari guru dan siswa dengan lima kompetensi keahlian, yaitu teknik kendaraan ringan, teknik sepeda motor, teknik ototronik, teknik instalasi tenaga listrik, serta teknik komputer dan jaringan. “Butuh waktu enam bulan tujuh hari untuk menyelesaikan mobil ini,” katanya.
Menurut Pahri, Suryawangsa 2 adalah generasi kedua setelah Suryawangsa 1. Pembuatan mobil berkapasitas lima penumpang ini melalui riset bertahap di antaranya, riset dasar pada 2009-2010, riset terapan pada 2011-2012 yang kemudian melahirkan produk Suryawangsa 1. Selanjutnya riset penyempurnaan dan pengembangan pada 2013-2015.
Sementara spesifikasi Mikrobus Solar-Car Suryawangsa 2 Arjuna tipe 4.0, meliputi Photovoltaic (Cell Surya) berjumlah empat unit, tegangan 48 volt, arus peak power 4 Ampere, daya (peak power ) 168 Wa. Kemudian baterai berjumlah delapan unit dengan tegangan 48 volt berkapasitas 225 Ah dan jenis seal lead acid (basah).
Selanjutnya controller berjumlah satu unit, arus maksimum 400 Ampere, dan tegangan input 48 volt. Motor jenis DC series , tegangan 48 volt, daya 4 KW, dan kecepatan 5000 rpm. Sistem mekaniknya drive train direct couplefrontaxle . Suspensiroda belakang independent double wishbone dan roda depan independent double wishbone .
Dimensi panjang 3500 mm, lebar, 1.600 mm, tinggi 2.200 mm, berat kosong 850 kilogram, wheelbase 3.000 mm, dan performance kecepatan maksimum 70 kilometer per jam. Kepala Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Thohir Luth mengaku bangga atas kreativitas dan prestasi para siswa Muhammadiyah sehingga membantu Indonesia membuktikan kualitas pendidikannya.
“Tidak hanya berteori, tapi praktiknya dan ada wujudnya. Mobil energi matahari ini membuktikan generasi bangsa Indonesia semakin kreatif dan luar biasa,” katanya.
Ihya Ulumuddin
(ftr)