Tegaskan Identitas SDA Produk Sumsel

Kamis, 25 Desember 2014 - 11:55 WIB
Tegaskan Identitas SDA...
Tegaskan Identitas SDA Produk Sumsel
A A A
PALEMBANG - Jika selama ini sumber daya alam Sumsel kerap diklaim daerah lain, maka langkah yang satu ini bisa jadi mengatasinya.

Produk kopi asal Kabupaten OKU Selatan dengan merek Miyoga, di-launching dan siap dipasarkan secara missal, kemarin. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sum sel Hj Eliza Alex mengatakan, dirinya bersyukur bisa melaunching kopi produk Sumsel ini. Sebab produk kopi Miyoga yang merupakan percampuran kopi dan pinang ini memiliki banyak kelebihan.

“Selain rasanya enak, khasiatnya juga baik dan menyehatkan bagi tubuh peminumnya. Jadi bagi penikmat kopi, kalau ingin minum kopi sekaligus merasakan manfaatnya cobalah kopi Miyoga,” ajak Eliza usai mengunjungi bazar rakyat di Carrefour mal Palembang Square, kemarin. Menurut Eliza, UMKM di Sumsel terbukti kreativitas dan kemauannya tinggi.

Tinggal lagi bagaimana pemerintah melalui instansi terkait seperti Disperindag, Balitbangnovda, Dinas Koperasi dan UKM bisa memberikan bimbingan untuk memperbaiki mutu produk tersebut hingga berdaya saing tinggi. “Mungkin kalau masih di jalankan konvensional, masih ada yang kurang dan belum memenuhi syarat produk massal. Disitulah peran instansi pemerintah itu membimbing pelaku UMKM agar produknya bisa diterima pasar,” katanya.

Sementara itu Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbangnovda) Sumsel Eko Retnaninsih menyatakan, selama ini kopi Miyoga sudah beredar luas di wilayah OKU Selatan dan sekitarnya. Akan tetapi masih di pasarkan dalam bentuk kopi curah atau masih dalam bentuk biji atau bubuk. Hal itu dimanfaatkan para tengkulak yang membeli kopi itu dan menjualnya secara ritel menggunakan merek tertentu.

“Hal itu membuat kita kehilangan jejak. Karena kopi asli Sumsel itu justru dipasarkan dan dikenal masyarakat sebagai merek tertentu dari daerah luar Sumsel. Oleh karena itu sekarang kita perbaiki mutunya dan dijual dengan brand Sumsel seperti dalam kemasan kopi Miyoga dicantumkan OKU Selatan sebagai identitas geografis asal produk itu,” tuturnya.

Diterangkan Eko, pihaknya terus fokus membina pelaku UMKM di Sumsel. Seperti kopi Miyoga ini yang awalnya mencampur kopi dan pinang den gan cara konvensional. Sedangkan untuk mensejajarkan dengan produk yang sudah lebih dulu beredar di pasaran, dibutuhkan inovasi produk tersebut.

“Setelah diteliti dan dibuat formulanya, maka ditam bahkan krimer. Jadi tidak hanya kopi, gula dan pinang tapi ditambah krimer. Melalui pene litian satu tahun dan melewati uji konsumen ternyata responsnya bagus. Bahkan kemasannya kita buat simpel dan sama dengan kopi sachet yang banyak beredar di pasaran,” bebernya.

Produsen kopi Miyoga, Muhammad Khodis menerangkan, pusat produksi kopi Miyoga berada di Desa Sipatuhu, Kecamatan Banding Agung, Kabupaten OKU Selatan. Dalam per minggu produksi kopi Miyoga bisa mencapai 2 ton.

“Kalau untuk produksi sendiri sudah dipasarkan sejak 2003. Tapi pasarnya masih terbatas. Selain di OKU Selatan juga sudah sampai ke Palembang. Tapi masih sebatas memenuhi pesanan saja. Mulai hari ini (kemarin) baru kita pasarkan ke toko-toko, pasar, dan outlet Carrefour,” ujar Khodis.

Diakuinya, sejak 2012 dirinya sudah bekerja sama dengan Balitbangnovda Sumsel. Pro - duk mereka telah diuji, diteliti dengan sangat baik. “Kalau jenis kopinya robusta. Di seluruh Kabupaten OKU Selatan sekitar 70.000 hektare menanam kopi sejenis. Karena memang salah satu produk unggulan OKU Selatan adalah kopi. Hampir 80% penduduk di OKU Selatan bergantung pada hasil kopi. Oleh karena itu saya berani membuka usaha ini,” tuturnya.

Mengenai stok, Khodis menyatakan siap menyediakan berapa pun permintaan pasar. Untuk kemasan, kopi Miyoga ini dijual dalam 200 gram, 250 gram dan sachet. “Kalau yang sachet harganya Rp1.500. Jadi hampir sama dengan kopi bermerek lainnya,” katanya. Store General Manager Carrefour Palembang Fadliyah Sari mengatakan, bazar rakyat ini merupakan kegiatan rutin setiap enam bulan.

Kegiatan ini menampilkan UMKM binaan pemerintah daerah dan instansi terkait. “Dari bazar ini, nanti kita pilih mana yang paling memenuhi syarat untuk menjadi pemasok tetap Carrefour. Jadi ada beberapa tahapan seleksi termasuk bazar ini. Kita harapkan dari kegiatan ini banyak UMKM yang bisa bergabung bersama kita (Carrefour), sehingga UMKM dan pasar modern bisa maju bersama,” tuturnya.

Menurut Sari, launching kopi Miyoga dilaksanakan kemarin karena kebetulan produk kopi Miyoga merupakan binaan Balitbangnovda Sumsel, sehingga sekalian launching untuk mengenalkan. Sebab produk kopi ini sangat kreatif, inovatif dan rasanya tidak kalah dengan kopikopi pabrikan besar.

“Mulai hari ini (kemarin) kopi Mi yoga sudah bisa dibeli di Carrefour Palembang. Ke depan harapan kita kopi produksi Sumsel ini bisa juga mensuplai 80 gerai Carrefour seluruh Indonesia bahkan bisa di ekspor,” harap nya.

Iwan Setiawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9717 seconds (0.1#10.140)