Kemolekan Alam Sumber Brantas di Mata Pelukis
A
A
A
BATU - Keindahan alam Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, mampu menyedot perhatian enam perupa Kota Batu.
Kemolekan alam desa dikaki Gunung Welirang dan Gunung Biru itu dituangkan dalam goresan lukisan. Kini karya mereka bisa dilihat di ruang pameran Galeri Raos, Kota Batu sampai 24 Desember besok. Watoni, salah satu peserta pameran bercerita, ada hal menajubkandari alamDesaSumber Brantas. Paduan lembah, hutan dan bukit menghasilkan pemandangan alam yang mempesona.
”Kami berenam ini setiap harinya melukis di studio masingmasing. Kemudian muncul ide untuk membuat karya tentang land scape. Akhirnya kami pilih pemandangan alam Desa Sumber Brantas. Karya kami merupakan bagian refresing dari rutinitas pekerjaan kami setiap harinya,” ujar dia.
Dari enam pelukis yang menyerap keindahan alam Desa Sumber Brantas, tercipta 20 lukisan. Yaitu terdiri dari delapan lukisan ukuran kecil (90 x 60) cm dan 12 lukisan ukuran besar(100 x 70) cm. ”Kami harus datang empat kali untuk menyelesaikan lukisan kami,” kata dia.
Menurut Watoni, saat melukis land scape , setiap pelukis harus pandai mengatu ritme waktu. Pasalnya setiap jam kondisi alam selalu berubah. Seperti di Desa Sumber Brantas, setiap harinya kawasan pertanian di desa itu selalu diselimuti kabut. Sehingga goresan lukisan mereka seperti negeri kayangan dalam dongeng.
”Kalau dilihat dari sisi sosial, lukisan kami ini seperti memprotes kebijakan pemerintah. Karena membiarkan lahan perbukitan gundul. Tapi kami tidak melihat dalam sisi itu. Yang kami lihat dari sisi kemolekannya. Wilayah Desa Sumber Brantas terasa sangat indah karena ada bagian yang hijau. Ada pula bagian yang coklat karena petaninya mulai menanam sayuran,” ujar Watoni.
Senada diutarakan Suwandi teman Watoni. Keindahan alam di Kota Batu itu ada ditiga tempat. Pertama di Desa Sumber Brantas. Kedua di Dusun Brau, Desa Gunungsari dan area persawahan antara Kelurahan Temas sampai di Gunung Wukir, Desa Torongrejo.
Menurut Suwandi, ada empat titik lokasi yang dijadikan media inspirasi melukis land scape di Desa Sumber Brantas. Pertama di dekat pemandian air hangat Cangar. Di kawasan perkebunan sayur Dusun Junggo. Di utara masjid Desa Sumber Brantas.
”Kegiatan semacam ini akan terus kami agendakan. Bulan depan tema kami melukis tentang air. Kami akan mengabadikan pemandangan alam yang berhubungan dengan air. Seluruh karya lukis kami jual. Harganya mulai Rp2 juta yang ukuran kecil dan Rp3 juta yang ukuran besar,” kata Suwandi.
Maman Adi Saputro
Kemolekan alam desa dikaki Gunung Welirang dan Gunung Biru itu dituangkan dalam goresan lukisan. Kini karya mereka bisa dilihat di ruang pameran Galeri Raos, Kota Batu sampai 24 Desember besok. Watoni, salah satu peserta pameran bercerita, ada hal menajubkandari alamDesaSumber Brantas. Paduan lembah, hutan dan bukit menghasilkan pemandangan alam yang mempesona.
”Kami berenam ini setiap harinya melukis di studio masingmasing. Kemudian muncul ide untuk membuat karya tentang land scape. Akhirnya kami pilih pemandangan alam Desa Sumber Brantas. Karya kami merupakan bagian refresing dari rutinitas pekerjaan kami setiap harinya,” ujar dia.
Dari enam pelukis yang menyerap keindahan alam Desa Sumber Brantas, tercipta 20 lukisan. Yaitu terdiri dari delapan lukisan ukuran kecil (90 x 60) cm dan 12 lukisan ukuran besar(100 x 70) cm. ”Kami harus datang empat kali untuk menyelesaikan lukisan kami,” kata dia.
Menurut Watoni, saat melukis land scape , setiap pelukis harus pandai mengatu ritme waktu. Pasalnya setiap jam kondisi alam selalu berubah. Seperti di Desa Sumber Brantas, setiap harinya kawasan pertanian di desa itu selalu diselimuti kabut. Sehingga goresan lukisan mereka seperti negeri kayangan dalam dongeng.
”Kalau dilihat dari sisi sosial, lukisan kami ini seperti memprotes kebijakan pemerintah. Karena membiarkan lahan perbukitan gundul. Tapi kami tidak melihat dalam sisi itu. Yang kami lihat dari sisi kemolekannya. Wilayah Desa Sumber Brantas terasa sangat indah karena ada bagian yang hijau. Ada pula bagian yang coklat karena petaninya mulai menanam sayuran,” ujar Watoni.
Senada diutarakan Suwandi teman Watoni. Keindahan alam di Kota Batu itu ada ditiga tempat. Pertama di Desa Sumber Brantas. Kedua di Dusun Brau, Desa Gunungsari dan area persawahan antara Kelurahan Temas sampai di Gunung Wukir, Desa Torongrejo.
Menurut Suwandi, ada empat titik lokasi yang dijadikan media inspirasi melukis land scape di Desa Sumber Brantas. Pertama di dekat pemandian air hangat Cangar. Di kawasan perkebunan sayur Dusun Junggo. Di utara masjid Desa Sumber Brantas.
”Kegiatan semacam ini akan terus kami agendakan. Bulan depan tema kami melukis tentang air. Kami akan mengabadikan pemandangan alam yang berhubungan dengan air. Seluruh karya lukis kami jual. Harganya mulai Rp2 juta yang ukuran kecil dan Rp3 juta yang ukuran besar,” kata Suwandi.
Maman Adi Saputro
(ftr)