Hati-Hati Menuju Bedegung
A
A
A
MUARAENIM - Satu-satunya akses jalan menuju objek wisata air terjun Bedegung, di Dusun II, Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muaraenim rawan longsor.
Pasalnya, pada tebing jalan di sisi Sungai Enim tersebut tidak ada pembatas sama sekali termasuk bronjong. Selain itu kondisi jalan sangat sempit dan terdapat tikungan tajam. Bahkan menurut warga, saat sedang musim ramai, sepeti liburan usai Lebaran atau tahun baru, kendaraan yang melintas harus antre. Karena jika tidak dikhawatirkan akan jatuh ke sungai.
Karena bibir jalan tepat berada di sisi tebingan sungai. “Harusnya diberi besi pengaman seperti jalan kebanyakan ini, minimal ada tanda kalau di sana ada tebingan jadi pengendara lebih hati-hati,” kata Imran warga setempat, kemarin. Apalagi menurutnya, sebentar lagi akan memasuki tahun baru.
Pengalaman tahun sebelumnya, ribuan pengunjung mendatangi objek wisata tersebut. Bahkan per hari, ratusan mobil dan ribuan motor milik pengunjung melintas sehingga seringkali terjadi kemacetan di titik tersebut. Warga khawatir nanti jika terlalu padat ada kendaraan yang tergelincir.
“Apalagi umumnya mereka warga datangan dan bahkan belum pernah ke sini, jadi belum hafal medan,” ujarnya. Kades Bedegung Helmi tidak menampik kondisi tersebut. Bahkan menurutnya, tikungan Lubuk Bedegung tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Sudah beberapa kali terjadi kecelakaan di tempat itu. “Itu namanya tikungan Lubuk Bedegung, karena di bagian bawah itu ada lubuk,” jelasnya.
Apalagi, lanjut dia, saat musim hujan seperti sekarang ini, dinding sungai sering tergerus air dan dikhawatirkan akan menggerus badan jalan sehingga sangat penting dipasang bronjong penahan tanah dan air. “Itu yang kita khawatirkan, jalannya ambles karena tergerus air,” tandasnya.
Dia menambahkan, masyarakat sangat berharap sekali kepada pemerintah supaya bisa memperbaiki akses jalan utama menuju objek wisata Bedegung. Bahkan menurutnya, usulan tersebut sudah berulang kali dibahas, baik dalam Musrenbang desa maupun kecamatan.
Irhamudin sp
Pasalnya, pada tebing jalan di sisi Sungai Enim tersebut tidak ada pembatas sama sekali termasuk bronjong. Selain itu kondisi jalan sangat sempit dan terdapat tikungan tajam. Bahkan menurut warga, saat sedang musim ramai, sepeti liburan usai Lebaran atau tahun baru, kendaraan yang melintas harus antre. Karena jika tidak dikhawatirkan akan jatuh ke sungai.
Karena bibir jalan tepat berada di sisi tebingan sungai. “Harusnya diberi besi pengaman seperti jalan kebanyakan ini, minimal ada tanda kalau di sana ada tebingan jadi pengendara lebih hati-hati,” kata Imran warga setempat, kemarin. Apalagi menurutnya, sebentar lagi akan memasuki tahun baru.
Pengalaman tahun sebelumnya, ribuan pengunjung mendatangi objek wisata tersebut. Bahkan per hari, ratusan mobil dan ribuan motor milik pengunjung melintas sehingga seringkali terjadi kemacetan di titik tersebut. Warga khawatir nanti jika terlalu padat ada kendaraan yang tergelincir.
“Apalagi umumnya mereka warga datangan dan bahkan belum pernah ke sini, jadi belum hafal medan,” ujarnya. Kades Bedegung Helmi tidak menampik kondisi tersebut. Bahkan menurutnya, tikungan Lubuk Bedegung tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Sudah beberapa kali terjadi kecelakaan di tempat itu. “Itu namanya tikungan Lubuk Bedegung, karena di bagian bawah itu ada lubuk,” jelasnya.
Apalagi, lanjut dia, saat musim hujan seperti sekarang ini, dinding sungai sering tergerus air dan dikhawatirkan akan menggerus badan jalan sehingga sangat penting dipasang bronjong penahan tanah dan air. “Itu yang kita khawatirkan, jalannya ambles karena tergerus air,” tandasnya.
Dia menambahkan, masyarakat sangat berharap sekali kepada pemerintah supaya bisa memperbaiki akses jalan utama menuju objek wisata Bedegung. Bahkan menurutnya, usulan tersebut sudah berulang kali dibahas, baik dalam Musrenbang desa maupun kecamatan.
Irhamudin sp
(ftr)