Rumah Kebanjiran, Warga Surabaya Kritik Risma

Jum'at, 19 Desember 2014 - 01:31 WIB
Rumah Kebanjiran, Warga...
Rumah Kebanjiran, Warga Surabaya Kritik Risma
A A A
SURABAYA - Hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya, Jawa Timur, kemarin sore, mengakibatkan genangan air hampir di seluruh ruas jalan di Surabaya. Bahkan, sejumlah kawasan permukiman yang sebelumnya tidak pernah terendam banjir, kemarin terendam. Misal, kawasan perumahan Sutorejo Timur.

Kawasan permukiman yang berada di Surabaya timur ini tahun-tahun sebelumnya tidak pernah banjir. Tapi, hujan yang berlangsung cukup lama kemarin membuat kawasan permukiman ini terendam air.

Bahkan, air sudah masuk ke dalam rumah. "Ini merupakan yang pertama kali dalam sejarah rumah saya kebanjiran. Saya tidak menyangka jika bisa banjir. Saya kaget air tiba-tiba masuk ke dalam rumah begitu cepat. Aliran air seperti tsunami kecil," ujar salah satu ibu rumah tangga di kawasan perumahan Sutorejo Timur, Dian Puspita.

Awalnya, Dian tenang-tenang saja ketika mengetahui terjadi hujan deras. Tapi lama-kelamaan debit air yang ada di depan rumahnya makin meninggi kemudian masuk rumah. Tanpa berpikir panjang, segala macam berkas-berkas penting langsung diamankan di atas meja. Perlengkapan elektronik yang sebelumnya ditaruh di atas lantai, langsung dipindah ke tempat yang aman.

"Kalau nanti terjadi hujan deras lagi bagaimana. Masak banjir lagi seperti ini. Ini gara-gara Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, red) yang hanya sibuk ngurus taman tanpa memperhatikan saluran air," keluh Dian.

Sementara itu, dari pantauan KORAN SINDO, hampir semua ruas jalan, khususnya jalan protokol di kota Pahlawan ini terendam air. Bahkan, debit airnya lebih tinggi jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Misalnya di Jalan Dharmahusada, Jalan Kertajaya, Jalan Manyar. Ketinggian air di daerah ini sekitar 10 cm. Tak ayal, akibat genangan air ini menyebabkan kemacetan parah. Bahkan, sejumlah sepeda motor berhenti karena mesinnya mati.

Sejumkah kendaraan roda empat, yang sebelumnya parkir di pinggir jalan, akhirnya dipindah ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam air.

Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengakui bahwa, baru kali ini Surabaya mengalami banjir parah. Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah seperti ini.

"Saya kira Pemkot harus melakukan evaluasi menyeluruh mengenai tata kota Surabaya, khususnya kawasan permukiman-permukiman baru dan juga gedung-gedung tinggi," katanya.

Sementara itu, Kepala Bakesbanglinmas Sumarno membantah ada banjir di Surabaya. Menurut dia, yang terjadi adalah genangan air. Hal ini dikarenakan curah hujan cukup tinggi dan berlangsung selama hampir tiga jam. Dengan waktu selama itu, sangat wajar terjadi genangan air di mana-mana. Bahkan di daerah yang sebelumnya tidak pernah terjadi genangan sekalipun.

"Sekarang (tadi malam) kami berupaya memaksimalkan pompa-pompa yang ada untuk mengurangi genangan air," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9077 seconds (0.1#10.140)