Pohon Sengon 10 Meter Tumbang Tewaskan Pedagang Sayur
Pohon Sengon 10 Meter Tumbang Tewaskan Pedagang Sayur
A
A
A
BANTUL - Seorang pedagang sayur keliling, Reni (49) tewas mengenaskan karena tertimpa pohon Sengon yang tiba-tiba tumbang di Jalan Wijirejo, Dusun Gesikan, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kamis (18/12/2014) sekitar pukul 09.00 WIB.
Berdasarkan penuturan Bambang Setyono, petugas Koramil Pandak, saat itu hari sebenarnya sedang cerah, bahkan cenderung terik tanpa disertai angin.
Sekitar pukul 09.00 WIB tiba-tiba terdengar suara bruk seperti benda besar jatuh. Dia langsung berlari ke depan dan melihat ada pohon sengon berdiameter kira-kira 25 cm melintang di tengah jalan.
"Saya keluar, kok pohon setinggi 10 meter tiba-tiba roboh. Padahal nggak angin nggak hujan," tuturnya, sesaat setelah kejadian.
Namun dia kaget, karena pohon tersebut menimpa seorang pedagang sayur yang melintas dari selatan ke arah pasar Pijenan, Desa Wijirejo. Wanita tersebut mengendarai motor Shogun AB 4409 L dan bagian belakang membawa keranjang membawa sayuran.
Motor tersebut ambruk namun tidak rusak dan sebagian sayur-sayuran tumpah ke jalan. Sementara korban Reni, terkapar bersimbah darah dengan luka cukup parah di muka bagian kanan.
Muka korban agak menceng, sementara bagian tubuh lain masih utuh. "Ketika saya datang, nyawanya sudah tidak ada," ungkapnya.
Dia langsung berteriak-teriak minta tolong dan spontan warga di sekitar lokasi kejadian langsung menyemut. Dengan peralatan seadanya, warga berusaha menyelamatkan korban.
Sebelum akhirnya petugas Palang Merah Indonesia (PMI) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) datang dan mengevakuasi tubuh korban.
Setelah berhasil menyingkirkan pohon yang ambruk tersebut serta mengevakuasi tubuh korban, jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dikebumikan.
Warga sekitar, Sunaryo menduga pohon tersebut sudah lapuk karena usianya cukup tua. Dia berharap agar Dinas Pertanian DIY melakukan pemangkasan pohon-pohon di sekitar lokasi kejadian.
Karena di sekitar lokasi tersebut juga banyak terdapat pohon besar dan usianya sudah tua. "Kami ingin kepedulian dari Dinas Pertanian DIY. Demi keselamatan warga di sini," tandasnya.
Berdasarkan penuturan Bambang Setyono, petugas Koramil Pandak, saat itu hari sebenarnya sedang cerah, bahkan cenderung terik tanpa disertai angin.
Sekitar pukul 09.00 WIB tiba-tiba terdengar suara bruk seperti benda besar jatuh. Dia langsung berlari ke depan dan melihat ada pohon sengon berdiameter kira-kira 25 cm melintang di tengah jalan.
"Saya keluar, kok pohon setinggi 10 meter tiba-tiba roboh. Padahal nggak angin nggak hujan," tuturnya, sesaat setelah kejadian.
Namun dia kaget, karena pohon tersebut menimpa seorang pedagang sayur yang melintas dari selatan ke arah pasar Pijenan, Desa Wijirejo. Wanita tersebut mengendarai motor Shogun AB 4409 L dan bagian belakang membawa keranjang membawa sayuran.
Motor tersebut ambruk namun tidak rusak dan sebagian sayur-sayuran tumpah ke jalan. Sementara korban Reni, terkapar bersimbah darah dengan luka cukup parah di muka bagian kanan.
Muka korban agak menceng, sementara bagian tubuh lain masih utuh. "Ketika saya datang, nyawanya sudah tidak ada," ungkapnya.
Dia langsung berteriak-teriak minta tolong dan spontan warga di sekitar lokasi kejadian langsung menyemut. Dengan peralatan seadanya, warga berusaha menyelamatkan korban.
Sebelum akhirnya petugas Palang Merah Indonesia (PMI) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) datang dan mengevakuasi tubuh korban.
Setelah berhasil menyingkirkan pohon yang ambruk tersebut serta mengevakuasi tubuh korban, jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dikebumikan.
Warga sekitar, Sunaryo menduga pohon tersebut sudah lapuk karena usianya cukup tua. Dia berharap agar Dinas Pertanian DIY melakukan pemangkasan pohon-pohon di sekitar lokasi kejadian.
Karena di sekitar lokasi tersebut juga banyak terdapat pohon besar dan usianya sudah tua. "Kami ingin kepedulian dari Dinas Pertanian DIY. Demi keselamatan warga di sini," tandasnya.
(sms)
Explore More