Suku Cadang Cocok untuk Semua Merek Kendaraan Bermotor

SEMARANG - Kecamatan Genuk Kota Semarang dikenal sebagai kawasan industri. Pabrik besar, menengah hingga kecil bertebaran di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Demak itu.

Salah satunya adalah Dian Rubber, industri kecil yang memproduksi suku cadang sepeda motor dan mobil berbahan dasar karet. Perusahaan yang beralamat di Jalan Widuri Baru RT 01/RW 10 Kelurahan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk ini berdiri sejak 1998. Pemilik Dian Rubber, Abdul Jabbar, mendirikan pabrik kecil karena terinspirasi program konversi minyak tanah ke gas elpiji yang digulirkan pemerintah.

Dengan adanya program tersebut jelas mendongkrak kebutuhan karet sebagai pengatur distribusi gas di setiap tabung gas, baik ukuran 3 kilogram (kg) maupun 12 kg. “Waktu itu permintaan karet gas elpiji cukup besar, di Semarang belum banyak industri karet, jadi produk kami banyak diminati pasar,” ujar Abdul Jabbar saat ditemui di sela-sela Pameran Teknologi Industri yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang di Gedung Lawang Sewu, belum lama ini.

Setelah sukses dengan karet gas elpiji, Abdul Jabbar kemudian mengembangkan usahanya dengan memproduksi berbagai suku cadang (spare part ) mobil berbahan dasar karet. Di antaranya karet/rubber gasket , gate valve , karet/rubber pump , karet/rubber tameng , karet/rubber stopper , karet/- rubber wheel , karet/rubber rod sea , karet/rubber mounting , karet/rubber selang, dan seal meteran.

Hingga saat ini tercatat sudah lebih dari 100 item suku cadang kendaraan bermotor yang diproduksi Dian Rubber. Selain untuk mobil dan sepeda motor, Dian Rubber juga bisa memproduksi suku cadang mesin pabrik. Suku cadang produksi Dian Rubber diklaim bisa digunakan untuk berbagai merek mobil, seperti Mitsubishi, Suzuki, Toyota, dan lain sebagainya.

Sama seperti mesin pabrik, pihaknya juga menerima pesanan suku cadang mobil dari segala merek, tentu saja yang berbahan dasar karet. Dia menjamin setiap suku cadang yang diproduksinya memiliki ukuran yang sama persis dengan produk asli kendaraan yang kebanyakan masih diimpor dari negara Jepang. “Produk saya pasti presisi, ukurannya sama persis dengan produk asli dari Jepang,” ucapnya.

Mengenai pemasarannya, Abdul Jabbar mengaku tidak ada masalah yang berarti. Selain banyak pesanan, pihaknya juga menyetori sejumlah distributor suku cadang kendaraan bermotor di seluruh Semarang. Produknya juga sudah banyak diserap pasar daerah lain, seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Bali. “Ada juga pesanan dari Kalimantan dan Sumatera, tentu kita layani,” tandasnya.

Justru yang menjadi kendala bahan baku dan permodalan, khususnya mesin pres yang masih bersifat manual. Dia enggan menuturkan omzet yang telah dicapai. Mengenai harga produksi suku cadang tergantung jenis karet, ukuran, dan berat karet serta jumlah pesanan dan tingkat kesulitan atau waktu pengerjaan.

M Abduh