Relokasi Korban Longsor Banjarnegara Didanai APBN-P
A
A
A
SEMARANG - DPR RI siap memfasilitasi anggaran untuk merelokasi warga yang menjadi korban bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Anggaran itu akan disiapkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, DPR RI akan menyetujui permohonan anggaran Gubernbur Jateng untuk penanganan pascabencana tanah longsor Banjarnegara.
"Kami akan mulai melakukan pembicaraan tentang alokasi APBN-P 2015," kata dia seusai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa (16/12/2014).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana mengatakan, langkah ke depan setelah selesai melakukan evakuasi korban adalah melakukan relokasi.
"Berdasarkan rapat yang dilakukan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap membiayai semuanya," kata dia.
Hanya saja, lanjut Sarwa, saat ini masih dilakukan pendataan kerugian maupun kerusakan yang dialami oleh korban bencana tersebut. Pihaknya juga masih mencari lahan untuk melakukan relokasi. "Karena hampir seluruh kecamatan di Banjarnegara adalah rawan longsor."
Memang, lanjut Sarwa, Gubernur Jateng mengusulkan agar dilakukan transmigrasi lokal, namun pihaknya juga belum menanyakan kepada warga yang mau direlokasi.
"Kami juga ingin mendapatkan rekomendasi dari Badan Vulkanologi mengenai daerah yang layak digunakan untuk relokasi. Saat ini Badan Vulkanologi belum mengeluarkan."
Kata Sarwa, BPBD Jateng tahun ini juga mengganggarkan anggaran tak terduga sebanyak Rp30 miliar. Dana itu untuk penanganan warga yang terkena bencana. Anggaran itu baru terpakai sekitar Rp6 miliar.
"Nanti Kalau Pemkab Banjarnegara mengajukan, kami siap mencairkan."
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, DPR RI akan menyetujui permohonan anggaran Gubernbur Jateng untuk penanganan pascabencana tanah longsor Banjarnegara.
"Kami akan mulai melakukan pembicaraan tentang alokasi APBN-P 2015," kata dia seusai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa (16/12/2014).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana mengatakan, langkah ke depan setelah selesai melakukan evakuasi korban adalah melakukan relokasi.
"Berdasarkan rapat yang dilakukan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap membiayai semuanya," kata dia.
Hanya saja, lanjut Sarwa, saat ini masih dilakukan pendataan kerugian maupun kerusakan yang dialami oleh korban bencana tersebut. Pihaknya juga masih mencari lahan untuk melakukan relokasi. "Karena hampir seluruh kecamatan di Banjarnegara adalah rawan longsor."
Memang, lanjut Sarwa, Gubernur Jateng mengusulkan agar dilakukan transmigrasi lokal, namun pihaknya juga belum menanyakan kepada warga yang mau direlokasi.
"Kami juga ingin mendapatkan rekomendasi dari Badan Vulkanologi mengenai daerah yang layak digunakan untuk relokasi. Saat ini Badan Vulkanologi belum mengeluarkan."
Kata Sarwa, BPBD Jateng tahun ini juga mengganggarkan anggaran tak terduga sebanyak Rp30 miliar. Dana itu untuk penanganan warga yang terkena bencana. Anggaran itu baru terpakai sekitar Rp6 miliar.
"Nanti Kalau Pemkab Banjarnegara mengajukan, kami siap mencairkan."
(zik)