Bahaya Bagi Anak-Anak
A
A
A
PALEMBANG - Sejumlah permainan termasuk patung hewan sebagai hiasan di taman kota, Jalan POM IX, Kelurahan Lorok Pakjo mulai rusak.
Padahal, kata Yuhain, warga Jalan Sumpah Pemuda, taman yang berada di tengah taman kota tersebut cukup ramai di datangi pengunjung khususnya keluarga, karena memilikisarana permainan, dan terdapat lokasi bersantai keluarga. “Lihat sendiri kan, sekarang mulai kusam tamannya. Mainan dan hiasanya mulai rusak. Padahal disini cukup ramai. Kita (warga) sekitar sangat sering bermain di taman kota ini,” ungkapnya,kemarin.
Beberapa permainan ketangkasan sudah mulai rusak, sambung dia, seperti permainan olahraga kaki, sudah lepas satu pegangannya. Permainan plesetan sudah mulai kotor, sementara patung hiasan kuda dan gajah sudah rusak. Patung yang menjadi hiasan taman, sudah rusak hingga lepas kerangkanya. Yuhain menambahkan, kerusakan beberapa sarana bermain juga cukup mengkhawatirkan orang tua.
Karena, saat anakanak bermain, cendrung tidak memperhatikan kondisi tersebut. Sehingga, membuat orang tua harus lebih sering memperhatikan anak-anak bermain saat berada di taman kota. “Mungkin baru dua tahun ini dibangun, tapi sudah banyak yang lepas dan rusak. Jadinya, anakanak terbatas bermain dan sangan bahaya jika dimainkan,”ujarnya.
Keluhan sama diungkapkan Sari. Pelajar SMP swasta ini mengatakan, sering memanfaatkan taman kota bersama dengan teman-temannya untuk berkumpul dan bermain. Tapi sayangnya, kondisi gazebo dan lapangan kecil di taman kota itu, sangat kotor. Padahal, taman kota di depan gedung TVRI ini, sangat strategis dijadikan lokasi berkumpul semua kalangan.
“Iya, makin kotor sekarang. Rumputnya tidak terawat, tamanannya juga nampaknya tidak diurus,”kata dia. Bahkan, kata Sari, juga terdapat coteran di lokasi bangunan gazebo. Selain itu, lokasi taman kota juga terkesan tidak bersih. Beberapa pengunjung malah lebih memilih untuk duduk di lantai, daripada memanfaatkan gazebonya. “Agak kotor juga,”tandasnya.
Dikonfirmasikan hal ini, Seketaris Dinas Penerangan Jalan, Pertamanan dan Pemakaman (DPJPP), Novarizal mengatakan, taman kota itu dibangun dua tahun anggaran Pemerintah Kota Palembang, yakni anggaran pada tahun 2012 dan 2014 ini.
Untuk kerusakan pada pembangunan dua tahun lalu, kegiatan pemeliharaan menjadi tanggungjawab pada Dinas PJPP Palembang. Akan tetapi, beberapa sarana permainan yang baru, masih merupakan tanggungjawab dari pihak ketiga (perusahaan).
“Ya, namanya juga mainan, dimainkan terus jadinya rusak. Tapi, Dinas ada kok dana pemeliharannya, jika itu mainan baru tahun ini, nanti ditanyakan dengan perusahaan pengadaannya,”janjinya.
Tasmalinda
Padahal, kata Yuhain, warga Jalan Sumpah Pemuda, taman yang berada di tengah taman kota tersebut cukup ramai di datangi pengunjung khususnya keluarga, karena memilikisarana permainan, dan terdapat lokasi bersantai keluarga. “Lihat sendiri kan, sekarang mulai kusam tamannya. Mainan dan hiasanya mulai rusak. Padahal disini cukup ramai. Kita (warga) sekitar sangat sering bermain di taman kota ini,” ungkapnya,kemarin.
Beberapa permainan ketangkasan sudah mulai rusak, sambung dia, seperti permainan olahraga kaki, sudah lepas satu pegangannya. Permainan plesetan sudah mulai kotor, sementara patung hiasan kuda dan gajah sudah rusak. Patung yang menjadi hiasan taman, sudah rusak hingga lepas kerangkanya. Yuhain menambahkan, kerusakan beberapa sarana bermain juga cukup mengkhawatirkan orang tua.
Karena, saat anakanak bermain, cendrung tidak memperhatikan kondisi tersebut. Sehingga, membuat orang tua harus lebih sering memperhatikan anak-anak bermain saat berada di taman kota. “Mungkin baru dua tahun ini dibangun, tapi sudah banyak yang lepas dan rusak. Jadinya, anakanak terbatas bermain dan sangan bahaya jika dimainkan,”ujarnya.
Keluhan sama diungkapkan Sari. Pelajar SMP swasta ini mengatakan, sering memanfaatkan taman kota bersama dengan teman-temannya untuk berkumpul dan bermain. Tapi sayangnya, kondisi gazebo dan lapangan kecil di taman kota itu, sangat kotor. Padahal, taman kota di depan gedung TVRI ini, sangat strategis dijadikan lokasi berkumpul semua kalangan.
“Iya, makin kotor sekarang. Rumputnya tidak terawat, tamanannya juga nampaknya tidak diurus,”kata dia. Bahkan, kata Sari, juga terdapat coteran di lokasi bangunan gazebo. Selain itu, lokasi taman kota juga terkesan tidak bersih. Beberapa pengunjung malah lebih memilih untuk duduk di lantai, daripada memanfaatkan gazebonya. “Agak kotor juga,”tandasnya.
Dikonfirmasikan hal ini, Seketaris Dinas Penerangan Jalan, Pertamanan dan Pemakaman (DPJPP), Novarizal mengatakan, taman kota itu dibangun dua tahun anggaran Pemerintah Kota Palembang, yakni anggaran pada tahun 2012 dan 2014 ini.
Untuk kerusakan pada pembangunan dua tahun lalu, kegiatan pemeliharaan menjadi tanggungjawab pada Dinas PJPP Palembang. Akan tetapi, beberapa sarana permainan yang baru, masih merupakan tanggungjawab dari pihak ketiga (perusahaan).
“Ya, namanya juga mainan, dimainkan terus jadinya rusak. Tapi, Dinas ada kok dana pemeliharannya, jika itu mainan baru tahun ini, nanti ditanyakan dengan perusahaan pengadaannya,”janjinya.
Tasmalinda
(ftr)