Lagi, Geng Motor Merampok dan Aniaya Warga
A
A
A
MAKASSAR - Dua remaja Ardiansyah (19), dan Saharuddin (20), menjadi korban pembacokan dan penusukan anggota geng motor, saat berboncengan di pertigaan Jalan Toddopuli-Jalan Pengayoman, tadi malam.
Saharuddin yang dibonceng dipukuli menggunakan balok, terjatuh dari motor, lalu ditikam di bagian punggung sebelah kiri menggunakan badik. Sedang Ardiansyah yang mengendarai sepeda motor dikeroyok oleh pelaku dan ditebas menggunakan parang di bagian punggung sebelah kiri. Akibat kejadian itu, keduanya dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.
Kapolsekta Panakukkang Kompol Tri Hambodo mengatakan, dalam kejadian itu, kedua korban mengendarai sepeda motor Mio Sporty dan tiba-tiba sekelompok pemuda menggunakan motor mencegat korban. Selain ditikam, dompet berisi uang Rp300 dan Handphone Blackberry Capler milik Saharuddin, juga disikat.
"Kami terima laporan masyarakat dan personel ke TKP, lalu membawa kedua korban ke RS Bhayangkara. Kasus ini sedang dalam penyelidikan," kata Tri Hambodo, kepada wartawan, Jumat (12/12/2014).
Sebelumnya, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji mengatakan, permasalahan kriminalitas yang terjadi di tengah masyarakat harusnya diselesaikan secara kebersamaan, dan dibangun oleh warga sendiri. Kepolisian dalam kapasitasnya melakukan penegakan hukum.
Dalam kasus kriminalitas seperti tawuran dan kasus lainnya, perlu pemikiran yang jelas kira-kira apa yang diperebutkan pelaku kriminalitas. Menurutnya, Makassar adalah kota besar dengan maraknya persaingan bisnis.
Selain itu, ketegasan kepada setiap kapolsek untuk menjaga wilayahnya aman, dan memberikan kenyamanan. Pihaknya, akan mengagendakan untuk beberapa polsek yang tidak melaksanakan kinerja dengan baik agar dirolling tempat bekerja.
"Kalau Makassar ini aman, investor akan masuk. Saya ingin Makassar ini pusat kegiatan dunia, dan masyarakat bisa menikmati," tukasnya.
Saharuddin yang dibonceng dipukuli menggunakan balok, terjatuh dari motor, lalu ditikam di bagian punggung sebelah kiri menggunakan badik. Sedang Ardiansyah yang mengendarai sepeda motor dikeroyok oleh pelaku dan ditebas menggunakan parang di bagian punggung sebelah kiri. Akibat kejadian itu, keduanya dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.
Kapolsekta Panakukkang Kompol Tri Hambodo mengatakan, dalam kejadian itu, kedua korban mengendarai sepeda motor Mio Sporty dan tiba-tiba sekelompok pemuda menggunakan motor mencegat korban. Selain ditikam, dompet berisi uang Rp300 dan Handphone Blackberry Capler milik Saharuddin, juga disikat.
"Kami terima laporan masyarakat dan personel ke TKP, lalu membawa kedua korban ke RS Bhayangkara. Kasus ini sedang dalam penyelidikan," kata Tri Hambodo, kepada wartawan, Jumat (12/12/2014).
Sebelumnya, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Anton Setiadji mengatakan, permasalahan kriminalitas yang terjadi di tengah masyarakat harusnya diselesaikan secara kebersamaan, dan dibangun oleh warga sendiri. Kepolisian dalam kapasitasnya melakukan penegakan hukum.
Dalam kasus kriminalitas seperti tawuran dan kasus lainnya, perlu pemikiran yang jelas kira-kira apa yang diperebutkan pelaku kriminalitas. Menurutnya, Makassar adalah kota besar dengan maraknya persaingan bisnis.
Selain itu, ketegasan kepada setiap kapolsek untuk menjaga wilayahnya aman, dan memberikan kenyamanan. Pihaknya, akan mengagendakan untuk beberapa polsek yang tidak melaksanakan kinerja dengan baik agar dirolling tempat bekerja.
"Kalau Makassar ini aman, investor akan masuk. Saya ingin Makassar ini pusat kegiatan dunia, dan masyarakat bisa menikmati," tukasnya.
(san)