Tangki Minyak Pemkab Muba Bocor, Warga Berebutan

Jum'at, 12 Desember 2014 - 07:55 WIB
Tangki Minyak Pemkab Muba Bocor, Warga Berebutan
Tangki Minyak Pemkab Muba Bocor, Warga Berebutan
A A A
SEKAYU - Tangki penampungan kilang minyak milik Pemerintah Kabupaten Muba, di Kelurahan Babat, Kecamatan Babat Toman, mengalami kebocoran, sejak Rabu 9 Desember 2014. Akibatnya, minyak mentah di dalam tangki yang dibangun pada 2005 lalu mengalir ke selokan dan menjadi rebutan warga.

Kilang minyak mini yang memiliki empat tangki produksi, dua destilator, dan dua tangki crude oil, ini belum pernah beroperasi sejak dibangun. Diduga, tangki itu sengaja dilobangi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pasalnya di lokasi ditemui bekas aktivitas pengambilan minyak, lantaran banyak terdapat gayung, ember, baskom, dan drum. Bahkan pipa-pipa yang ada di kilang hilang, dan pagar sudah dalam keadaan berlubang.

“Kita sudah telusuri tempat kejadian, diduga aktivitas pengambilan minyak di kilang sudah berlangsung cukup lama, bocornya ini ada indikasi disengaja,” ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Pengembangan dan Penelitian (BLHPP) Muba Zulfakar, saat berbincang kepada wartawan, Kamis (11/12/2014).

Ditambahkan dia, minyak mentah yang berada di dalam tangki penampungan tidak telalu banyak, karena bekas hasil uji coba beberapa waktu lalu. Di mana kilang tersebut milik Pemkab Muba, dikelola oleh BUMD Petro Muba, dan perusahaan yang menjalankan adalah PT Kilang Muba.

“Pencurian ini baru ketahuan saat hujan deras turun, di mana minyak yang diambil dari tangki penampungan mengalir keluar terbawa air dan menjadi rebutan warga,” beber Zulfakar, seraya ditambahkan pihaknya juga telah mengambil sample minyak untuk ditelili di laboratorium, dan menempatkan keamanan untuk berjaga.

Kabid Migas Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Muba Jexi Levin menambahkan, pihaknya bersama dengan BLHPP telah melakukan penanganan dengan mengeleminasi dan melokasir tempat kejadian agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadinya kebakaran.

Selain itu, pihaknya juga telah menghubungi PT Pertamina untuk meminta melakukan pembersihan dan memasang safety line agar lokasi tidak dimasuki. “Tidak boleh lagi ada aktivitas di tempat kejadian, karena jika terjadi apa-apa siapa yang akan bertanggungjawab, sudah ada safety line jadi tidak ada boleh yang masuk kecuali pihak yang berkepentingan,” tegas Jexi.

Sementara itu, Kapolsek Babat Toman AKP Yosep mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi terkait bocornya tangki penampungan minyak. “Kilang itu milik Pemkab Muba dan tidak pernah beroperasi. Kita sudah datang ke tempat kejadian dan melakukan pengamanan. Kita imbau kepada warga untuk tidak mengambil minyak yang tumpah,” beber dia.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan wartawan di lokasi, saat minyak mentah mengalir keluar melalui aliran air, warga disekitar berbondong-bondong mengambil minyak dengan menggunakan alat sederhana, seperti gayung, dan ember.

Aktivitas yang membahayakan tersebut, ternyata tidak dilarang oleh pihak kecamatan. Bahkan Camat Babat Toman yakni Tanzarni mempersilahkan warga untuk mengambil tumpahan minyak mentah dengan alasan pembersihan. “Orang di sini sudah ahli soal minyak, jadi tidak bakal kebakaran,” kata dia.

Namun, aktivitas tersebut bubar saat pihak dari Distamben dan BLHPP mendatangi lokasi kejadian. Dimana para warga berlarian meninggalkan lokasi dengan meninggalkan seluruh alat-alat untuk mengambil minyak mentah.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.2022 seconds (0.1#10.140)