Kembangkan Budi Daya Tambak Udang Vaname
A
A
A
PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo kini mulai menggalakkan budi daya tambak udang vaname menggantikan udang windu yang tersohor pada era 1990- an.
Hingga kini telah terdapat pengusaha dalam negeri dan modal asing yang secara intensif membudidayakan udang vaname. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo Dedi Iswandi mengungkapkan, budi daya udang ini memiliki potensi yang besar di pasar internasional.
Apalagi, setelah budi daya yang dikembangkan di Vietnam dan India mengalami kemerosotan. “Kami mengambil peluang besar di pasar internasional yang masih terbuka lebar. Udang jenis vaname merupakan komoditas unggulan pengganti udang windu,” kata Dedi pada Forum Silaturahmi Masyarakat Perikanan dan Kelautan serta Pelestarian Lingkungan Perikanan.
Menurut dia, pada era 1980- an, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu pilar budidaya udang windu di Indonesia. Namun, kondisi ini terus merosot pada akhir era Orde Baru. Sekitar 2000, potensi tambak udang ini berupaya bangkit dari keterpurukan dengan mengembangkan udang jenis vaname.
“Udang vaname ini merupakan komoditas yang lebih baik dari udang windu. Pada 2008 sudah terdapat 2.000 hektare tambak udang yang dikelola 29 perusahaan asing dan dalam negeri,” tandasnya.
Bupati Probolinggo Tantri Hasan Aminudin mengapresiasi pengembangan dan budi daya tambak udang vaname. Menurutnya, penerapan teknologi modern harus ditularkan pada petani tambak tradisional sehingga transformasi ilmu dan teknologi ini dapat berjalan seiring.
“Transformasi ilmu dan teknologi ini sebagai upaya untuk meningkatkan produksi petani tambak lainnya. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat meningkat lebih baik,” kata Bupati.
Pada kesempatan tersebut, produsen pakan ternak PT Matahari Sakti, Surabaya, melakukan penanaman 20.000 pohon bakau (mangrove ) di Desa Bayeman, Kecamatan Tongas, dan Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
Aksi penanaman bakau ini sebagai upaya menghijaukan pesisir pantai dan melestarikan lingkungan pantai. “Kepedulian ini sebagai upaya pelestarian hutan mangrove demi turut serta menjaga kelangsungan hidup ekosistem kelautan dan perikanan. Kami melibatkan Unibraw Malang untuk memantau agar hutan mangrove memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir pantai dan keseimbangan alam,” kata Presiden Direktur PT Matahari Sakti Puspita Dewi Prijadi.
Arie Yoenianto
Hingga kini telah terdapat pengusaha dalam negeri dan modal asing yang secara intensif membudidayakan udang vaname. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo Dedi Iswandi mengungkapkan, budi daya udang ini memiliki potensi yang besar di pasar internasional.
Apalagi, setelah budi daya yang dikembangkan di Vietnam dan India mengalami kemerosotan. “Kami mengambil peluang besar di pasar internasional yang masih terbuka lebar. Udang jenis vaname merupakan komoditas unggulan pengganti udang windu,” kata Dedi pada Forum Silaturahmi Masyarakat Perikanan dan Kelautan serta Pelestarian Lingkungan Perikanan.
Menurut dia, pada era 1980- an, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu pilar budidaya udang windu di Indonesia. Namun, kondisi ini terus merosot pada akhir era Orde Baru. Sekitar 2000, potensi tambak udang ini berupaya bangkit dari keterpurukan dengan mengembangkan udang jenis vaname.
“Udang vaname ini merupakan komoditas yang lebih baik dari udang windu. Pada 2008 sudah terdapat 2.000 hektare tambak udang yang dikelola 29 perusahaan asing dan dalam negeri,” tandasnya.
Bupati Probolinggo Tantri Hasan Aminudin mengapresiasi pengembangan dan budi daya tambak udang vaname. Menurutnya, penerapan teknologi modern harus ditularkan pada petani tambak tradisional sehingga transformasi ilmu dan teknologi ini dapat berjalan seiring.
“Transformasi ilmu dan teknologi ini sebagai upaya untuk meningkatkan produksi petani tambak lainnya. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat meningkat lebih baik,” kata Bupati.
Pada kesempatan tersebut, produsen pakan ternak PT Matahari Sakti, Surabaya, melakukan penanaman 20.000 pohon bakau (mangrove ) di Desa Bayeman, Kecamatan Tongas, dan Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
Aksi penanaman bakau ini sebagai upaya menghijaukan pesisir pantai dan melestarikan lingkungan pantai. “Kepedulian ini sebagai upaya pelestarian hutan mangrove demi turut serta menjaga kelangsungan hidup ekosistem kelautan dan perikanan. Kami melibatkan Unibraw Malang untuk memantau agar hutan mangrove memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir pantai dan keseimbangan alam,” kata Presiden Direktur PT Matahari Sakti Puspita Dewi Prijadi.
Arie Yoenianto
(ftr)