Pelaku Sodomi di Cisarua Resahkan Warga
A
A
A
BANDUNG - Sejumlah anak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjadi korban sodomi. Warga sekitar yang resah pun melaporkan kejadian ini ke Mapolres Cimahi, di Jalan Amir Machmud, Kota Cimahi.
Arif Sugihtian, warga yang mendampingi korban sodomi di Cisarua mengatakan, kasus sodomi di kawasan ini bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, sejumlah anak juga mengalami kasus yang serupa.
"Ada indikasi beberapa kejadian pelecehan seksual ini, kami khawatir dampak kedepannya pada lingkungan kami," ungkapnya, di Mapolres, saat mendampingi Korban sodomi, Senin (8/12/2014).
Sedikitnya, ada dua kasus sodomi yang sudah dilaporkan warga, dengan pelaku berbeda. Di mana kasus pertama sebanyak lima korban dan sudah dilaporkan ke Polsek Cisarua, namun belum ditindaklanjuti hingga kini.
Untuk kasus kedua, yang saat ini dilaporkan warga, adalah kasus baru yang ditemukannya. "Kami mendorong pihak kepolisian untuk secepatnya melakukan penangkapan, dan memberi ganjaran kepada pelaku yang masih dalam pengejaran," terangnya.
Kasus sodomi ini, tambahnya, memiliki korban anak-anak dan remaja. Para pelakunya juga sudah diketahui. Dia bekerja di salah satu tempat wisata. Namun masih belum ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Menanggapi laporan warga, Kapolres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan yang lebih intensif terkait kasus tersebut. Karena, pelaku sodomi merupakan salah satu penyakit masyarakat yang berbahaya.
"Hukuman akan memberikan efek jera bagi mereka (para pelaku sodomi), dan penyakit ini harus ada kerjasama masyarakat yang berperan. Jangan sampai anak-anak terbujuk diberi uang mau diapa-apakan oleh pelaku," terangnya.
Dia mengimbau, kepada para korban agar jangan takut melaporkan kejadian sodomi yang menimpanya. "Jangan sungkan untuk korban dewasa juga untuk melapor," tukasnya.
Arif Sugihtian, warga yang mendampingi korban sodomi di Cisarua mengatakan, kasus sodomi di kawasan ini bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, sejumlah anak juga mengalami kasus yang serupa.
"Ada indikasi beberapa kejadian pelecehan seksual ini, kami khawatir dampak kedepannya pada lingkungan kami," ungkapnya, di Mapolres, saat mendampingi Korban sodomi, Senin (8/12/2014).
Sedikitnya, ada dua kasus sodomi yang sudah dilaporkan warga, dengan pelaku berbeda. Di mana kasus pertama sebanyak lima korban dan sudah dilaporkan ke Polsek Cisarua, namun belum ditindaklanjuti hingga kini.
Untuk kasus kedua, yang saat ini dilaporkan warga, adalah kasus baru yang ditemukannya. "Kami mendorong pihak kepolisian untuk secepatnya melakukan penangkapan, dan memberi ganjaran kepada pelaku yang masih dalam pengejaran," terangnya.
Kasus sodomi ini, tambahnya, memiliki korban anak-anak dan remaja. Para pelakunya juga sudah diketahui. Dia bekerja di salah satu tempat wisata. Namun masih belum ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Menanggapi laporan warga, Kapolres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan yang lebih intensif terkait kasus tersebut. Karena, pelaku sodomi merupakan salah satu penyakit masyarakat yang berbahaya.
"Hukuman akan memberikan efek jera bagi mereka (para pelaku sodomi), dan penyakit ini harus ada kerjasama masyarakat yang berperan. Jangan sampai anak-anak terbujuk diberi uang mau diapa-apakan oleh pelaku," terangnya.
Dia mengimbau, kepada para korban agar jangan takut melaporkan kejadian sodomi yang menimpanya. "Jangan sungkan untuk korban dewasa juga untuk melapor," tukasnya.
(san)