Kejar Adipura, Bunga di Pinggir Jalan Tak Terurus
A
A
A
MEDAN - Banyak taman-taman kecil di pinggir jalan Kota Medan tidak mendapat perawatan. Taman di pinggir jalan itu tidak terurus, bunganya mulai mati, layu, dan tidak dipangkas. Padahal, Kota Medan baru ingin mengejar kembali Adipura.
Sejatinya, keberadaan bunga di pinggir jalan ini merupakan salah satu penilaian dalam mendapatkan penghargaan Adipura. Pantauan KORAN SINDO MEDAN, kemarin, sejumlah bunga di taman di pinggir Jalan Sisingamangaraja Medan, Jalan Sudirman, dan Jalan AH Nasution terlihat layu, tidak terpangkas, dan mulai mati.
Kondisi ini sangat membutuhkan perhatian khusus Dinas Pertamanan Kota Medan serta pemerintah setempat untuk tetap menjaga dan merawat taman agar tetap terlihat indah. Salah satu warga Medan Kota, Rista, 20, mengungkapkan, banyak taman di pinggir jalan mati dan tidak dipangkas lantaran dikerjakan asal jadi untuk menyambut penghargaan.
Jika keberadaan taman diperuntukkan guna keindahan kota dan kesehatan lingkungan, tentu perawatan yang dilakukan akan lebih bagus. Selain itu, bunga yang ditanami tentu benar-benar diperhatikan, bukan hanya sekadar formalitas.
“Siapa yang tidak suka bunga di pinggir jalan. Tapi terkadang banyak yang tidak dirawat, tidak dipangkas, dan tidak diberikan pupuk sehingga layu dan mati. Mungkin karena masih musim hujan jadi masih terlihat bagus. Tapi kalau sudah musim panas bunga pasti banyak yang layu dan mati,” ujar wanita yang menyukai bunga ini, kemarin.
Menurutnya, upaya penghijauan sekaligus perluasan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Medan harus terus digalakkan agar ibu Kota Provinsi Sumut itu terlihat lebih hijau dan asri. Masih kata Rista, penghijauan lingkungan di Kota Medan jangan hanya mengejar penghargaan Adipura semata. Priska, 25, warga Medan Maimun menyampaikan hal yang sama. Taman di beberapa ruas jalan setiap harinya masih kurang perawatan.
Masih ada terlihat taman di pinggir Jalan Agus Salim, Jalan Sudirman, dan Jalan Sisingamnagaraja yang kurang perawatan. “Keindahan taman sangat dibutuhkan di Kota Medan agar tidak hanya bangunan saja yang dilihat,” ujarnya.
irwan siregar
Sejatinya, keberadaan bunga di pinggir jalan ini merupakan salah satu penilaian dalam mendapatkan penghargaan Adipura. Pantauan KORAN SINDO MEDAN, kemarin, sejumlah bunga di taman di pinggir Jalan Sisingamangaraja Medan, Jalan Sudirman, dan Jalan AH Nasution terlihat layu, tidak terpangkas, dan mulai mati.
Kondisi ini sangat membutuhkan perhatian khusus Dinas Pertamanan Kota Medan serta pemerintah setempat untuk tetap menjaga dan merawat taman agar tetap terlihat indah. Salah satu warga Medan Kota, Rista, 20, mengungkapkan, banyak taman di pinggir jalan mati dan tidak dipangkas lantaran dikerjakan asal jadi untuk menyambut penghargaan.
Jika keberadaan taman diperuntukkan guna keindahan kota dan kesehatan lingkungan, tentu perawatan yang dilakukan akan lebih bagus. Selain itu, bunga yang ditanami tentu benar-benar diperhatikan, bukan hanya sekadar formalitas.
“Siapa yang tidak suka bunga di pinggir jalan. Tapi terkadang banyak yang tidak dirawat, tidak dipangkas, dan tidak diberikan pupuk sehingga layu dan mati. Mungkin karena masih musim hujan jadi masih terlihat bagus. Tapi kalau sudah musim panas bunga pasti banyak yang layu dan mati,” ujar wanita yang menyukai bunga ini, kemarin.
Menurutnya, upaya penghijauan sekaligus perluasan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Medan harus terus digalakkan agar ibu Kota Provinsi Sumut itu terlihat lebih hijau dan asri. Masih kata Rista, penghijauan lingkungan di Kota Medan jangan hanya mengejar penghargaan Adipura semata. Priska, 25, warga Medan Maimun menyampaikan hal yang sama. Taman di beberapa ruas jalan setiap harinya masih kurang perawatan.
Masih ada terlihat taman di pinggir Jalan Agus Salim, Jalan Sudirman, dan Jalan Sisingamnagaraja yang kurang perawatan. “Keindahan taman sangat dibutuhkan di Kota Medan agar tidak hanya bangunan saja yang dilihat,” ujarnya.
irwan siregar
(ftr)